Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Monumen Sanapati Kotabaru dan Kisah Persandian Menyelamatkan Kemerdekaan Indonesia

Kenia Intan oleh Kenia Intan
25 September 2023
A A
Monumen Sanapati Kotabaru, Pengingat Peran Penting Persandian MOJOK.CO

Monumen Sanapati Kotabaru, Pengingat Peran Penting Persandian (www.bssn.go.id)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Banyak orang melalui Monumen Sanapati di Kotabaru setiap hari. Namun, tidak banyak yang tahu makna di balik pembangunan monumen berbentuk segitiga itu. 

Kalian yang kerap melintas Jalan Abu Bakar Ali pasti tidak asing dengan Monumen Sanapati. Monumen yang terletak di depan Gereja Katolik Santo Antonius Kotabaru itu sangat mencolok, Bentuknya segitiga menyerupai piramida. Monumen memiliki tinggi 3 meter dan lebar 2,5 meter. Di sekeliling monumen terdapat taman kecil yang terawat.

Bukan tanpa makna, Drs. Kasman mendesain Monumen Sanapati untuk memperingati 50 tahun persandian Indonesia di Yogyakarta. Monumen itu dibangun dan diresmikan pada 1996 oleh Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia waktu itu, Moerdiono.

Persandian memang punya andil yang besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, begitu pula dengan Yogyakarta. Sejarah Monumen Sanapati berkaitan dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Jogja. Indonesia yang dalam posisi sulit waktu itu perlu mengabarkan ke dunia luar bahwa Indonesia masih bisa melawan. Adapun sandi buatan Letnan Kolonel Roebiono Kertopati berperan besar dalam penyebaran informasi ini.

Monumen Sanapati pengingat persandian di Yogyakarta

Belanda mendarat di lapangan udara Maguwo pada 19 Desember 1948 pagi hari. Mengetahui hal ini, Roebiono kemudian memerintahkan para Code Officeren (CDO) atau perwira sandi melakukan evakuasi dari pusat Kota Jogja. Roebiono memerintahkan agar CDO menyelamatkan diri sendiri dan dokumen penting.

Operasional Dinas Kode yang terletak di Jalan Batanawarsa No 32 (Jalan I Dewa Nyoman Oka), Yogyakarta juga ikut dipindahkan. CDO pun berjalan ke barat menuju Kulon Progo. Akhirnya sebuah rumah yang terletak di Dusun Dukuh, Desa Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo terpilih menjadi markas para CDO.

Desa itu terpilih karena sangat strategis dengan perisai Sungai Progo di timur dan Sungai Bogowonto di barat. Di rumah itu seluruh kegiatan pengkodean, termasuk berkomunikasi melalui radio rimbu (rimbu radio), berlangsung. Di rumah itu juga segala informasi atau berita dari dalam dan luar negeri itu diterima.

Kisah pengalaman perjuangan Kolonel TB Simatupang mencatat hal penting. Selama perang kemerdekaan, staf penerangan dari markas MBKD (Markas Besar Komando Djawa) di Boro dan markas sandi negara di Dukuh membuat pemancar-pemancar kecil yang disambungkan dengan pemancar radio PHB PC-2 yang ada di Banaran, Playen, Gunung Kidul dan Balong. Berbagai komunike perjuangan tersebut dapat direlay melalui pemancar radio dan dapat diterima sampai ke Jakarta, Sumatra, dan New Delhi.

Rumah yang menjadi markas adalah rumah sederhana milik warga biasa bernama Mertosetomo atau Pak Merto. Selama rumahnya menjadi markas sandi, Pak Merto dan masayarakat Dukuh terus memberikan dukungan. Termasuk, anak dari Pak Merto, yaitu Ponidjan yang menjadi kurir penyampai pesan ke beberapa tempat di Samigaluh dan sekitarnya. Rumah Pak Merto dan warga Dukuh pada saat itu menjadi saksi sejarah bagaimana pada CDO mempertahakan Kemerdekaan Indonesia.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Tugu Ngejaman Malioboro, Jam Kota Berusia 107 Tahun yang Kisahnya Terabaikan
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 25 September 2023 oleh

Tags: Jogjamuseum sanapatisandi
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS

13 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.