Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Kilas

Meragukan Kenetralan Aparat dalam Aksi Gerakan #2019GantiPresiden

Redaksi oleh Redaksi
27 Agustus 2018
0
A A
2019 ganti presiden
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Diawali dengan pelarangan diskusi Ratna Sarumpaet di Bangka Belitung, kemudian berlanjut denga pemulangan Neno Warisman dari Riau, dan dipungkasi dengan pembubaran acara deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya, rentetan tiga insiden penolakan tersebut semakin menguatkan kesan ketidaknetraan aparat dalam isu dan aksi #2019GantiPresiden.

Penolakan dan pelarangan sejumlah tokoh penggerak aksi #2019GantiPresiden tentu saja membuat banyak pendukung gerakan meradang. Maklum saja, gerakan #2019GantiPresiden secara hukum memang sejatinya adalah gerakan yang sah. Tidak melanggar hukum.

“Gerakan #2019GantiPresiden adalah gerakan yang sah, legal & konstitusional,” kata Mardani Ali Sera, politisi PKS yang merupakan salah satu tokoh yang mempopulerkan gerakan ganti presiden.

Pelarangan demi pelarangan ini terlihat sangat kontras jika dibandingkan dengan lancarnya beberapa aksi deklarasi dukungan untuk presiden Jokowi. Mulai dari aksi skala nasional seperti acara Rembuk Nasional Aktivis 98, sampai deklarasi skala kelompok seperti yang dilakukan oleh Ahokers beberapa waktu yang lewat.

Hal itulah yang kemudian membuat banyak pihak meragukan kenetralan aparat perihal aksi-aksi berbasis gerakan politis. Gerakan yang arahnya condong mendukung Jokowi seolah dibiarkan, sedangkan gerakan yang arahnya ingin mengganti Jokowi (walaupun secara sah dan konstitusional) cenderung dipersulit.

Banyak tokoh yang kemudian secara blak-blakan mempertanyakan netralitas aparat terkait hal ini. Politisi Gerindra Fadli Zon, misalnya. Sosok yang menjabat sebagai wakil ketua DPR tersebut ikut menyesalkan langkah aparat penegak hukum yang turut menghalangi gerakan #2019GantiPresiden yang diperjuangkan oleh Neno Warisman.

Menurut Fadli, gerakan yang diperjuangkan oleh Neno merupakan salah satu bagian dari demokrasi, sehingga aparat seharusnya ikut mengawal.

“Saya ingin mengatakan kepada Pak Jokowi bahwa pola Riau ini berbahaya sekali kalau dibiarkan,” kata Fadli Zon. “Saya khawatir kalau tidak dikomentari ini akan menjadi gejala atau tren umum, bahwa aparatur kita menganggap peristiwa gerakan masyarakat sipil untuk menolak terpilihnya incumbent sebagai suatu gerakan yang ilegal padahal itu adalah opini.”

Fadli Zon juga mengatakan bahwa gerakan ganti presiden seharusnya dilawan dengan gerakan juga, misal gerakan #2019TetapJokowi, atau #JokowiDuaPeriode, bukannya malah dengan intervensi aparat yang terlalu jauh.

“Jadi opini kontra opini, demonstrasi kontra demonstrasi, secara damai. sebab secara itulah seharusnya, demokrasi memfasilitasi konflik dan perbedaan,” kata Fahri. “Lebih penting dari itu, aparat harusnya bisa menempatkan diri ketika ada dua kelompok yang berbeda pendapat. Bagaimana caranya agar aspirasi keduanya terfasilitasi.”

Sementara itu, Humas Deklarasi #2019GantiPresiden, Tjetjep M. Yasien juga ikut menyayangkan langkah pihak aparat yang dianggap tidak adil.

“Dalam undang-undang tidak diamanatkan polisi untuk menolak, tetapi menjaga kamtibmas, melindungi siapa pun yang melakukan aksi. Saya melihat perbuatan polisi sangat sewenang-wenang,” kata Tjetjep.

Nah lho… Gimana ini Pak Polisi? Kenetralan kalian dipertanyakan lho.

Please, jangan jawab “Hari gini, yang masih netral cuma Bagus, Eno, sama Coki”, sebab mereka pun sekarang juga sudah tidak netral, tapi NTRL. (A/M)

ganti presiden

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2018 oleh

Tags: #2019GantiPresidenganti presidenjokowi
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Movi

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Herlambang P. Wiratraman: Sebab Akibat Kekuasaan yang Antisains dan Dunia Akademik yang Memburuk di Era Jokowi
Movi

Herlambang P. Wiratraman: Sebab Akibat Kekuasaan yang Antisains dan Dunia Akademik yang Memburuk di Era Jokowi

28 Januari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tinggalkan Probolinggo untuk kerja di Korea Selatan demi bantu Ibu. Dapat cuan gede malah dituduh tetangga jual diri MOJOK.CO

Nekat Kerja di Korea Selatan demi Bantu Ibu, Dapat Cuan Gede Malah Dituduh Tetangga Jual Diri hingga Tak Mau Pulang Lagi

17 Juni 2025
Pertama kali punya mobil pribadi. Niat pamer dan bikin panas tetangga di Pati malah jadi repot sendiri MOJOK.CO

Pertama Kali Punya Mobil Pribadi buat Pamer ke Tetangga, Malah Berujung Repot Sendiri hingga Dijual Lagi

16 Juni 2025
Anaknya Ceweknya Punya Bakat, Jadi Rebutan Klub Sepak Bola, tapi Ayahnya Larang Nonton di Stadion MOJOK.CO

Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya

20 Juni 2025
naik pesawat, pengalaman pertama naik pesawat.co

Pengalaman Pertama Naik Pesawat: Sok Berani padahal Takut Ketinggian, Berujung Malu dan Jadi Aib Tongkrongan

16 Juni 2025
UGM Kampus Terbaik yang Nggak Punya Dosen Problematik MOJOK.CO

Kuliah di Kampus Besar Seperti UGM Bukan Hanya Soal Gengsi, Salah Satunya Cari Aman dari Dosen Problematik

17 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.