Menteri LHK Siti Nurbaya: Deforestasi Tak Apa asal Pembangunan Jalan Terus - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Kilas

Menteri LHK Siti Nurbaya: Deforestasi Tak Apa asal Pembangunan Jalan Terus

Ini menteri lingkungan hidup dan kehutanan apa menteri pekerjaan umum sih?

Redaksi oleh Redaksi
4 November 2021
0
A A
Menteri LHK Siti Nurbaya: Deforestasi Tak Apa asal Pembangunan Jalan Terus mojok.co
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar baru saja menyatakan pembangunan di era Jokowi tak boleh berhenti hanya karena alasan deforestasi (penebangan hutan) dan upaya mengurangi emisi karbon. 

Menteri LHK Situ Nurbaya melontarkan pernyataannya tersebut saat memenuhi undangan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Universitas Glasgow, Skotlandia, pada Selasa (2/11). Isi dari pertemuan tersebut ia sampaikan ulang melalui media sosial dan website pribadinya.

Dalam pertemuan tersebut, ia menjelaskan inisiasi Indonesia untuk menurunkan emisi karbon lewat program FoLu Net Sink 2030. Menurut Siti, menurunkan emisi karbon bukan berarti tak membolehkan adanya deforestasi atau penebangan hutan sama sekali, apalagi jika deforestasinya untuk kepentingan pembangunan. Siti menambahkan, menghentikan pembangunan atas nama zero deforestation sama dengan melawan mandat UUD 1945 agar negara menyejahterakan rakyat secara sosial dan ekonomi.

Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berhenti atas nama emisi karbon atau atas nama deforestasi.

— Siti Nurbaya Bakar (@SitiNurbayaLHK) November 3, 2021

Siti Nurbaya membandingkan Indonesia dengan negara maju lain. Ia menyebut, sejumlah negara maju sudah selesai melakukan pembangunan akhir 1970-an. Artinya, ada jeda 70 tahun untuk mereka bisa mencapai net zero emission di 2050.

Baca Juga:

Hery Budianto: Produsen Pertama Soil Stabilizer di Indonesia!

Debat Perubahan Iklim di Meja Makan untuk Siti Nurbaya

Hanya Kiamat yang Mampu Menghapus Eksistensi Mahasiswa Geografi

”Terus bagaimana Indonesia? Apakah betul kita sudah berada di puncak pembangunan nasional? Memaksa Indonesia untuk zero deforestation di 2030, jelas tidak tepat dan tidak adil. Karena setiap negara memiliki masalah-masalah kunci sendiri dan dinaungi Undang-Undang Dasar untuk melindungi rakyatnya,” ujar Siti, dikutip dari sitinurbaya.com.

‘Kalau konsepnya tidak ada deforestasi, berarti tidak boleh ada jalan, lalu bagaimana dengan masyarakatnya, apakah mereka harus terisolasi? Sementara negara harus benar-benar hadir di tengah rakyatnya,” tambahnya.

FoLu Net Sink 2030 yang disebut Siti adalah program Indonesia agar kelak 100 persen karbon yang dihasilkan dari sektor hutan dan penggunaan lahan (forestry and other land use, FoLU) terserap oleh hutan itu sendiri, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. Program ini dibuat karena Indonesia turut meratifikasi Perjanjian Paris 2015–kesepakatan negara-negara anggota PBB untuk menahan laju kenaikan suhu Bumi agar hanya di angka 2-1,5 derajat Celsius pada 2050 kelak.


Menurut rencana Net Sink FoLU 2030, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan upaya mandiri dan 41 persen dengan dukungan finansial dan teknologi dari negara-negara maju.

Pernyataan Siti Nurbaya juga kontras dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi saat berpidato di KTT Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11). Dalam pidatonya, Jokowi membeberkan klaim capaian dan komitmen Indonesia menangani perubahan iklim.

Jokowi mengklaim Indonesia berhasil menurunkan laju deforestasi secara signifikan pada 2021, bahkan terendah dalam dua dekade terakhir. Klaim lainnya, Indonesia berhasil menurunkan kebakaran hutan sebanyak 82 persen dan merehabilitasi 3 juta lahan kritis sepanjang 2010-2019.

Klaim ini dibantah Greenpeace Indonesia, disebut sebagai omong kosong. Greenpeace menyodorkan data bahwa lahan yang mengalami deforestasi justru naik dari 2,45 juta hektare pada 2003-2011 menjadi 4,8 juta hektare pada 2011-2019. Yang menarik, berbeda dari pernyataan Siti yang mengaitkan deforestasi untuk pembangunan jalan, menurut Greenpeace jutaan hektare hutan yang dibabat di Indonesia dipakai untuk hutan tanaman industri dan perkebunan kelapa sawit.

Fakta bahwa deforestasi dilakukan demi kepentingan industri yang eksesif membuat sejumlah LSM lingkungan menanggapi keras pernyataan Siti.

Pembangunan besar-besaran era Presiden Jokowi tidak boleh berlanjut jika hanya untuk (kepentingan) 1 % orang kaya. https://t.co/ohkujKchjJ

— JATAM Nasional (@jatamnas) November 3, 2021

Jalan trans Papua, salah satu contoh pembangunan yang digadang-gadangkan, namun apakah dampaknya bagi orang Papua dan lingkungan? Penelitian LIPI sebut pembangunan jalan trans Papua ini tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi orang asli Papua.https://t.co/IUKAOMc2K7

— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) November 3, 2021

BACA JUGA Polisi yang Palak Sopir dan Minta Satu Karung Bawang Kini Dimutasi dan kabar terbaru lainnya di KILAS.

Tags: deforestasiemisi karbonmenteri lhkpembangunansiti nurbaya
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Hery Budianto: Produsen Pertama Soil Stabilizer di Indonesia!

Hery Budianto: Produsen Pertama Soil Stabilizer di Indonesia!

7 Januari 2022

Debat Perubahan Iklim di Meja Makan untuk Siti Nurbaya

19 November 2021
Hanya Kiamat yang Mampu Menghapus Eksistensi Mahasiswa Geografi MOJOK.CO

Hanya Kiamat yang Mampu Menghapus Eksistensi Mahasiswa Geografi

18 November 2021
01 kisah rumah yang nyempil sendirian di halaman hotel hyatt jogja mojok.co

Kisah Rumah yang Nyempil Sendirian di Halaman Hotel Hyatt Jogja

1 Maret 2021

Di Depok, Makan dengan Tangan Kanan Lebih Penting daripada Pengadaan Selokan

21 Juli 2017
Nasionalisme Gojek Tidak Ada Apa-Apanya Dibanding Grab Odong-Odong

Pilkada Yogyakarta yang Mak-Plekenyik

13 Februari 2017
Pos Selanjutnya
Teror 10 Hari di Jawa Timur MOJOK.CO

Teror 10 Hari di Jawa Timur

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Menteri LHK Siti Nurbaya: Deforestasi Tak Apa asal Pembangunan Jalan Terus mojok.co

Menteri LHK Siti Nurbaya: Deforestasi Tak Apa asal Pembangunan Jalan Terus

4 November 2021
Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung: Ketika Jokowi dan Indonesia (Hampir) Tak Punya Daya Tawar

15 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Terbaru

lpsk tentang istri ferdy sambo mojok.co

Terkesan Lamban, LPSK Temui Kejanggalan pada Permintaan Perlindungan Istri Ferdy Sambo

16 Agustus 2022
REKOMENDASI OLSHOP THRIFTING MURAH DAN TERPERCAYA! | Remok

REKOMENDASI OLSHOP THRIFTING MURAH DAN TERPERCAYA! | Remok

16 Agustus 2022
Karyawan Alfamart mencabut laporan

Sepakat Berdamai, Karyawan Alfamart Cabut Laporan Dugaan Intimidasi

16 Agustus 2022
bakteri e-coli ada di sumur di Jogja

Sumur di Jogja Mengandung Bakteri E-Coli, Masyarakat Diimbau Olah Air dengan Benar

16 Agustus 2022
narapidana di lp wirogunan mojok.co

1.099 Warga Binaan Peroleh Remisi, Wajah LP Wirogunan Kini Lebih Humanis

16 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In