MOJOK.CO – Karoseri Tentrem menyita perhatian pengunjung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Di acara otomotif tahunan itu, Karoseri Tentrem melakukan serah terima lima unit bus kepada beberapa perusahaan otobus (PO) sekaligus.
Bukan Karoseri Tentrem namanya kalau tidak memberi kejutan. Setelah memamerkan bus mewah seharga Rp3 miliar di GIIAS 2022, tahun ini Karoseri Tentrem melakukan serah terima lima unit bus kepada beberapa PO.
Melansir berbagai sumber, lima unit bus yang diserahterimakan itu seluruhnya berbodi Avante. Namun, ada perbedaan jenis series, kelir, dan sasis. Karoseri seharga sekitar Rp400 juta hingga Rp500 juta itu diboyong oleh tiga PO yakni PO Mtrans, PO KYM, dan PO Harapan Jaya.
Secara lebih rinci, PO Mtrans membeli Avante H9 Grand Captain dan Avante H8 Grand Captain. PO KYM membeli Avante H8-A. PO Harapan Jaya membeli Avante H7 Priority dan Avante D2 Facelift. Asal tahu saja, Grand Captain merupakan produk terbaru dalam Avante Series dan PO Mtrans berhasil memboyongnya.
Kepercayaan para PO besar terhadap Karoseri Tentrem seperti sekarang tidak dibangun dalam waktu singkat. Dalam perjalanannya, Tentrem yang tergolong baru di industri karoseri terus memberanikan diri untuk berinovasi.
Berawal dari unit bengkel perusahaan bus
Kehadiran Karoseri Tentrem tidak terlepas dari perusahaan bus Tentrem yang terlebih dahulu meramaikan industri transportasi Tanah Air. PO asal Malang itu dirintis oleh Tatang Wahyudi pada 1978. Selang beberapa tahun setelahnya, pada 1983, PO Tentrem baru memiliki divisi bengkel. Divisi inilah yang menjadi cikal bakal Karoseri Tentrem.
Di awal kemunculannya, perusahaan karoseri ini hanya bertanggung jawab menggarap reparasi bodi bus PO Tentrem. Seiring waktu berjalan, tepatnya di 1991, Karoseri Tentrem mulai menerima reparasi body bus dari PO-PO lain.
Nama Tentrem sebagai sebuah perusahaan karoseri baru menguat setelah Krisis Moneter. Di saat itulah mereka mulai memberanikan diri menggarap bodi bus dengan model sendiri. Sebelum itu, mereka hanya menggarap model-model yang diminati pasar seperti Setra dan Tourismo.
Salah satu desain bodi bus yang menandai kesuksesan Tentrem adalah Inspiro yang rilis pada 2005. Bus bermesin depan itu terkenal di luar Jawa Timur berkat PO Mira. Sudah bukan rahasia, PO Mira merupakan salah satu penguasa jalanan di Jawa.
Model lain yang menjadi andalan adalah Galaxy yang rilis pada 2006. Pelanggan model Galaxy adalah PO Hiba yang merupakan salah satu operator bus terbesar di Jawa. Model andalan lainnya ada Jupiter (2006), Scorpion King (2010) dan Scorpion X (2013). Kalau untuk saat ini, ujung tombak Karoseri Tentrem adalah Avante HDD, MAX HDD, Scorpion King, Venom, dan New Venom.
Halaman selanjutnya …
Pernah membuat bus mewah seharga Rp3 miliar
Pernah membuat bus mewah seharga Rp3 miliar
Dibanding perusahan karoseri lain, Karoseri Tenrem memang tergolong baru. Namun, perusahaan asal Malang ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Karoseri Tentrem pernah membangun bus mewah yang menelan dana sekitar Rp3 miliar. Bus dengan sebutan “Bus Sultan” itu dipamerkan di GIIAS 2022.
Tentrem membangun bus mewah dengan interior sedemikian rupa, sehingga bus bisa berfunsgi sebagai rumah dan kantor berjalan. Bus mewah itu pesanan dari pemilik PO Bagong. Bukan untuk melayani penumpang, pemilik PO Bagong akan menggunakannya untuk keperluan internal keluarga.
Desain “Bus Sultan” memang cocok untuk perjalanan keluarga. Kursi yang dipasang tidak banyak, hanya 12 kursi saja. Selain itu, bus memiliki fasilitas lain seperti sofa, TV LED besar, dapur, dan ruang meeting. Menariknya sofa-sofa tadi dapat diubah menjadi kasurs, sehingga bisa dijadikan tempat tidur.
Secara total, satu unit bus mewah bisa menelan biaya hingga Rp3 miliar. Sasisnya, Mercedes-Benz OH 1626 matic (AT), seharga kurang lebih Rp1,2 miliar. Sementara perombakan interiornya menelan biaya sekitar Rp200 juta hingga Rp300 juta. Adapun bodinya mencapai Rp500 juta. Dengan biaya lain-lain, tidak heran jika total satu unit bus itu mencapai miliaran rupiah.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi