Sejak kecil kita telah diajarkan untuk menabung. Sejak kecil, tulisan “rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya” sudah ada di sampul buku tulis kita. Sejak kecil pula celengan berbentuk ayam atau kodok sudah ada di kamar kita. Bahkan, sejak kecil kita sudah dipaksa untuk percaya bahwa sifat terpuji selalu dibentuk dari komponen baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung.
Tak bisa dimungkiri, menabung memang hal yang menguntungkan. Sungguh, tak salah dulu Saskia dan Geofanny menyanyikan lagu, “Tang ting tung, hey, jangan dihitung, tahu-tahu kita nanti dapat untung,”sebab pada kenyataannya, memang banyak orang yang mendapatkan hasil berlimpah dari menabung. Bahkan meski yang ditabung uang receh sekalipun.
Jangan mengecilkan uang receh. Jika ditabung secara konsisten selama beberapa tahun, ternyata hasilnya bisa luar biasa.
Cerita soal keberhasilan para penabung receh ini bisa kita temukan dengan mudah. Agustine Ningsih, salah satunya. Ia adalah sosok yang beberapa waktu lalu menjadi viral karena keberhasilannya bersama suami menabung uang receh selama lima tahun sehingga mampu mengumpulkan uang sekitar 60 juta. Hari demi hari Agustine mengumpulkan uang receh yang dikelompokkan sesuai besarannya dan menyimpannya di dalam galon.
Sikap disiplin menabung receh sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit ini tidak hanya dimiliki oleh Agustine. Tahun 2015 lalu, suami istri di Ponorogo berhasil membeli sepeda motor seharga 18 juta dari hasil menabung uang recehan selama enam tahun.
Di tahun 2016, seorang warga Depok berhasil menabung selama lima tahun hingga mencapai 33 juta. Uang tersebut kemudian ia gunakan untuk membeli motor.
Tak berhenti di situ, beberapa bulan yang lalu, Eka Duta, seorang remaja asal Magelang, mendaftar sekolah di MAN 1 Kota Magelang dengan menggunakan uang receh yang telah ditabungnya sejak kelas 6 SD hingga mencapai 1,5 juta.
Nah, bagaimana? Luar biasa, bukan? Jadi, kapan sampean siap mengikuti jejak para militan celengan di atas? Yah, siapa tahu, dari hasil menabung recehan sampean bisa punya cukup uang buat bikin kos-kosan di Meikarta.
Siapa tahu.