Terdakwa Mafia Tanah di Jogja Divonis 8 Tahun, Sultan Beri Tanggapan

kasus mafia tanah di Yogyakarta

Sidang tipikor Dirut PT Deztama Putri Sentosa, Robinson Saalino dalam kasus penyalahgunaan TKD di PN Yogyakarta, Kamis (19/10/2023). (Istimewa)

MOJOK.COMajelis hakim menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara bagi kasus mafia tanah, Tanah Kas Desa (TKD) di Kalurahan Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman. Terdakwa juga mengharuskan terdakwa membayar denda Rp400 juta dan ganti rugi negara sebesar Rp16 Miliar.

Vonis kepada Dirut PT Deztama Putri Sentosa, Robinson Saalino divonis delapan tahun penjara subsider 4 bulan dalam kasus penyalahgunaan Dalam sidang tipikor Pengadilan Negeri Yogyakarta, Kamis (19/10/2023),

Hukuman denda ini justru lebih besar dari yang Jaksa Penuntut Umum (JPU) sampaikan di sidang sebelumnya sebesar Rp300 juta. Namun, dalam sidang pembacaan putusan ini majelis hakim tidak mengabulkan tuntutan JPU terkait perampasan aset Robinson yang merupakan hasil tindak pidana korupsi untuk diserahkan kepada negara.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pun menyampaikan komentarnya terkait vonis tersebut. Sultan mengungkapkan hukuman tersebut sudah sesuai dengan ketetapan hukum.

“Ya sudah [vonis] itu kan harus dijalani, saya nggak bisa punya komentar apa,” ujar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (20/10/2023).

Menurut Sultan, ia belum mengetahui vonis yang lebih berat dari tuntutan JPU tersebut. Sebab ia tidak mengikuti jalannya persidangan Robinson.

“Berarti sudah keputusan itu saya nggak punya komentar apapun, itu aspek hukum,” tandasnya.

Terbukti menjadi mafia tanah

Sebelumnya Majelis hakim menyebutkan terdakwa Robinson terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi bersama-sama. Majelis hakim menilai perbuatan Robinson memenuhi unsur dalam dakwaan primair Pasal 2 ayat 1 jo Pasal 18 UU Nomor 31/1999 tentang Pemberantasan Tipikor. Juga UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan Tipikor juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Majelis hakim juga menjatuhkan pidana tambahan kepada terdakwa Robinson berupa membayar uang pengganti sebesar Rp16.073.060.900. Dengan ketentuan, apabila dalam waktu satu bulan sejak putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap tidak membayarkan uang pengganti, pengadilan akan menyita harta bendanya serta melelangnya.

Apabila terdakwa tidak memiliki harta yang cukup untuk membayar pengganti, maka ia mendapatkan pidana tambahan penjara lima tahun.

Atas putusan itu, Robinson menyatakan pikir-pikir setelah berkonsultasi dengan penasihat hukumnya.

“Pikir-pikir, Yang Mulia,” ujarnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Disbud Kota Yogyakarta Gelar “SILA” Festival Sastra Yogyakarta 2023

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version