Ada Koran di Jepang yang Bisa Dimakan, Bagaimana Bisa?

koran bisa dimakan mojok.co

Ilustrasi koran (Mojok.co)

MOJOK.COKebanyakan, sebuah koran yang telah selesai dibaca hanya akan dibiarkan, disimpan, atau berakhir dibuang. Namun, hal unik justru ditemui di Hokkaido, Jepang. Di sana, terdapat koran yang setelah selesai dibaca, bisa langsung dimakan. Bagaimana bisa?

Hokkaido sendiri dikenal sebagai wilayah yang memiliki banyak makanan enak, terutama untuk olahan rumput lautnya. Kendati demikian, hanya sedikit orang yang tahu bahwa prefektur yang berada di wilayah utara ini merupakan penghasil varietas rumput laut unggulan terbesar. Rumput laut yang terkenal di Hokkaido bernama “Kombu”.

Sebagai informasi, rumput laut jenis Saccharina dan Arthrothamnus—yang dikenal sebagai Kombu oleh orang Jepang—sebenarnya telah menjadi sumber makanan selama lebih dari 1.000 tahun. Ada banyak olahan, yang bahkan telah mendunia, berasal dari rumput laut jenis ini.

“Hokkaido adalah satu-satunya tempat di dunia tempat varietas-varietas ini tumbuh, dan masakan Jepang di Jepang dan luar negeri, sama-sama berutang cita rasa yang unik pada kombu Hokkaido,” tulis laman resmi Dinas Pariwisata Hokkaido, visit-hokkaido.jp.

Kendati demikian, tidak banyak orang yang mengenal Kombu, bahkan juga akamsi-nya. Maka dari itu, surat kabar lokal setempat, Hokkaido Shimbun, mencoba mengeksekusi ide unik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa Hokkaido adalah penghasil rumput laut yang bagus.

Proyek ini, oleh surat kabar tersebut, dinamai Hokkaido Kombu Shimbun. Dalam proyek yang dijalankan pada tanggal 15 November tiap tahun ini, Hokkaido Shimbun akan mencetak koran edisi khusus yang seluruhnya terbuat dari Kombu. Koran ini juga dicetak menggunakan tinta yang bisa dimakan.

Melalui proyek ini, Hokkaido Kombu Shimbun ingin memperkenalkan kembali bahwa Hokkaido merupakan asal daerah dari rumput laut terbaik Kombu.

Antusiasme masyarakat pun cukup tinggi. Biasanya, surat kabar yang bisa dimakan ini akan terjual cepat, dengan jumlah cetakan terbatas 100 eksemplar. Karena dianggap langka, tidak sedikit pula yang memilih untuk mengawetkannya daripada memakannya.

Secara tekstur, Hokkaido Kombu Shimbun tak berbeda dengan kombu yang dijual di supermarket. Namun, aroma yang keluar dari koran kombu tersebut terasa lebih menarik.

Hal ini diakui salah satu warga sekitar, yang berhasil mendapatkan surat kabar kombu itu, bernama Masanuki Sunakoma. Melansir Sora News, pria ini mengaku bahwa ada banyak informasi penting tentang kombu di koran itu. Seperti fakta bahwa kata “kombu” berasal dari bahasa penduduk asli Ainu Hokkaido, hingga statistik produksi dan konsumsi kombu.

Setelah membaca semua informasi, Sunakoma kemudian melanjutkan untuk memakan koran tersebut. Dalam surat kabar ini juga ditulis, bahwa pembaca dapat merendam koran dengan satu liter air selama 10 jam. Kemudian, air rendaman dapat digunakan sebagai “kaldu” untuk memasak, membuat sup, atau diminum.

Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Blak-blakan Pekerja Indonesia di Jepang yang Sering Dianggap Kaya dan Bahagia

Exit mobile version