Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Kronologi dan Motif Pengeroyokan Suporter PSS Sleman 

Yvesta Ayu oleh Yvesta Ayu
30 Agustus 2022
A A
Polres Sleman merilis para tersangka pengeroyokan suporter PSS Sleman di Mapolres Sleman, Senin (29:08:2022).

Polres Sleman merilis para tersangka pengeroyokan suporter PSS Sleman di Mapolres Sleman, Senin (29/08/2022). (Yvesta Ayu)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Motif balas dendam dan adanya provokasi dari salah satu tersangka menyebabkan suporter PSS Sleman, Aditya Eka Putranda (18) dikeroyok hingga meninggal dunia. Polres Sleman berjanji akan mengusut tuntas agar peristiwa yang terus berulang ini tidak terjadi lagi. 

Polres Sleman telah menangkap 12 tersangka pelaku pengeroyokan suporter PSS Sleman, Adiya Eka Putranda (18). Dari pengakuan tersangka, setidaknya ada dua motif yang membuat mereka menyeranng suporter PSS.

Wakapolres Sleman Kompol Andhyka Donny Hendrawan dan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Sleman, AKP Ronny Prasanda, Senin (29/8) kepada wartawan menjelaskan kronologis kejadian yang menyebabkan korban meninggal dunia. 

Dikeroyok usai nonton PSS Sleman vs Persebaya

Empat suporter Sleman berangkat dari Stadion Maguwoharjo, Sleman untuk pulang ke rumah sekitar pukul 23.00 WIB, usai menyaksikan pertandingan PSS Sleman melawan Persebaya Surabaya.

Saat melintas di Jalan Bibis, tepatnya di selatan Soto Slamet, Mejing Kidul Ambarketawang, mereka berhenti karena palang kereta api tertutup. Jika melihat Google Maps, dari Stadion Maguwoharjo hingga tempat kejadian perkara (TKP), berjarak 21 kilometer yang jika ditempuh dengan sepeda motor membutuhkan waktu sekitar 40 menit. 

“Rombongan korban pulang berempat melewati TKP Jalan Bibis, Gamping, selanjutnya menunggu palang rel selesai karena ada kereta api yang lewat. Setelah kereta api lewat rombongan korban ditabrak oleh rombongan tersangka,” kata Ronny.

Salah satu orang di rombongan mengatakan “Aku Brajamusti Piye” dan langsung melakukan penyerangan secara bersama-sama dengan cara menabrak korban dengan sepeda motor. Kemudian saat korban terjatuh, langsung diserang oleh kelompok pelaku. Dalam melakukan penyerangan ada yang menggunakan tangan kosong dan ada yang melakukan pembacokan dengan menggunakan senjata tajam kepada korban.  

Aditya Eka Putranda mengalami luka parah karena pembacokan. Korban dibawa oleh warga ke RS PKU Muhammadiyah pada Minggu dinihari dan dinyatakan meninggal dunia. Korban lain inisial ABS (18), G (24), dan R (24) mengalami luka-luka.

Polisi tangkap 12 tersangka, motif ada dua

Tim gabungan Satreskrim Sleman dan Polsek gamping melakukan penyelidikan. Setelahnya mereka mengamankan 18 orang. Namun, dari barang bukti dan peran masing-masing, polisi menetapkan 12 orang menjadi tersangka. Dari tersangka, polisi mengamankan beberapa senjata tajam, senjata tumpul, molotov, dan dua buah petasan. 

Polres Sleman menghadirkan 12 tersangka dalam jumpa pers yang berlangsung, Senin (29/8/2022). Kasatreskrim Polres Sleman, AKP Ronny Prasadana, mengatakan motif pengeroyokan tak lepas dari rivalitas antarsuporter di Jogja. Setidaknya ada dua motif yang polisi simpulkan dari pengakuan para tersangka.

Berdasarkan pengakuan tersangka,  motif pertama adalah balas dendam karena ppernah ada penyerangan dari  BCS (Brigata Curva Sud, salah satu kelompok suporter PSS Sleman) kepada Brajamusti, salah satu kelompok suporter PSIM Jogja. Dari alasan itu, rombongan pelaku ingin membalasnya.

Polres Sleman masih mencari tahu, kapan peristiwa penyerangan dari BCS tersebut. “Kapan peristiwanya dan apakah ada laporan ke polisi atau tidak. Masih akan didalami,” kata Ronny kepada wartawan, Senin (29/8/2022).

Motif kedua, karena adanya provokasi dari salah seorang tersangka JN yang masih berusia 17 tahun. Tersangka yang masih di bawah umur ini kepada orang di sekitar TKP mengaku dikejar rombongan BCS.

Barang bukti dan peran para pelaku

AKP Ronny menyampaikan, dari 12 tersangka yang diamankan, masing-masing punya peran dalam pengeroyokan.

Iklan

Tersangka HN berusia 40 tahun memukul korban menggunakan paralon dan mengenai punggung korban. Tersangka AE (21), memukul korban dengan tongkat dan membacok korban menggunakan mandau. Senjata tajam ini masih dicari oleh polisi karena menurut pengakuan tersangka dibuang di salah satu kolam ikan di Gamping. 

Tersangka KI (26), menendang dan membacok korban dengan celurit. Tersangka YM, 22, berperan memegangi korban. Tersangka PA (29), berperan menarik dan memiting korban.

Tersangka AE (18), membacok korban. Tersangka AS (20) dan SM (37) berperan menendang dan memukul korban. Tersangka AB (19) memukul dan membacok korban dengan celurit kecil. Polisi menemukan tersangka ini membawa molotov. 

Pelaku RF (22), menabrak korban dengan sepeda motor. Tersangka FS (31), berperan memukul korban. Tersangka JN (17), yang masih di bawah umur memprovokasi dengan mengatakan dikejar suporter BCS. Ia juga berperan melempar kembang api ke korban. 

Pemkot dan Pemkab harus turun tangan

Polres Sleman, seperti diungkapkan Kasatreskrim AKP Ronny Prasanda ingin kasus pengeroyokan suporter ini bisa tuntas setuntas-tuntasnya. “Kejadian ini tidak hanya sekali, berulang-ulang. Saya ada datanya,” kata Ronny,

Ronny akan menelusuri sampai seakar-akarnya kelompok pelaku. “Kenapa saya bilang seperti ini, biar ada mungkin dari Pemkot, Pemkab, saya minta ini harus segera tuntas. Kalau tidak, mau sampai kapan seperti ini. Apa setiap ada pertandingan bola, PSS atau PSIM harus ada korban meninggal dunia. Kan kita nggak mau seperti itu, maka kami akan dalami setuntas-tuntasnya,” kata Ronny.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Polisi Tangkap 12 Pengeroyok Suporter PSS Sleman, Pemda DIY Turun Tangan

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2022 oleh

Tags: Brajamustipsimpss slemanSepak BolaSuporter
Yvesta Ayu

Yvesta Ayu

Jurnalis lepas, tinggal di Jogja.

Artikel Terkait

Aksi Joyce Beatricia Adana Putri Bintang, pemain tengah tim KU 10 SDN Cemara Dua di ajang MilkLife Soccer Challenge Solo Seri 1 2025 yang berlangsung di Lapangan Kota Barat, Sabtu (1/11) MOJOK.CO
Olah Raga

1.736 Siswi dari 92 Sekolah di Solo Raya Ikuti MilkLife Soccer Challenge Seri 1

1 November 2025
Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, Lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali
Pojokan

Orang yang Kasar pas Main Mini Soccer Baiknya Memang Dipegangin Kepalanya Bareng-bareng, lalu Dijedotin ke Gapura 182 Kali

27 Juni 2025
SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola MOJOK.CO
Ragam

SD Kanisius Duwet Juara MilkLife Soccer Challenge 2025: Berawal dari Anak-anak yang Takut Bola

23 Juni 2025
Anaknya Ceweknya Punya Bakat, Jadi Rebutan Klub Sepak Bola, tapi Ayahnya Larang Nonton di Stadion MOJOK.CO
Ragam

Seorang Ayah yang Menolak Tawaran Tiga Klub Sepak Bola yang Ingin Meminang Anak Perempuannya

20 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.