“Pertarungan” perebutan jabatan gubernur-wakil gubernur Jakarta rupanya membawa tren baru, yakni membanjiri balai kota dengan kiriman karangan bunga. Seperti yang sudah kita ketahui, salah satu tema yang menarik soal polemik pilkada Jakarta ini adalah tentang karangan bunga.
Sebetulnya wajar jika dalam setiap pencapaian atau perpisahan selalu diiringi dengan kehadiran karangan bunga. Namun, jika karangan bunga tersebut jumlahnya mencapai angka ribuan, sudah bukan hal yang wajar lagi. Dan pilkada Jakartalah yang bisa mewujudkannya.
Demam mengirim karangan bunga secara masif ke balai kota bermula saat pasangan Ahok-Djarot kalah dalam pilkada DKI Jakarta awal tahun ini. Saat itu, masyarakat dan para pendukung Ahok-Djarot mengirimkan ribuan karangan bunga berisi ucapan terima kasih atas apa yang sudah dilakukan oleh Ahok-Djarot selama memimpin Jakarta. Saat itu, jumlah karangan bunga yang dikirim ke balai kota jumlahnya mencapai lebih dari lima ribu karangan bunga. Jumlah yang fantastis ini kemudian melahirkan rekor MURI sebagai “parade papan bunga terpanjang”.
Kiriman karangan bunga secara masif kemudian berlanjut saat momen Ahok divonis dan dijebloskan ke penjara atas kasus penodaan agama. Lalu kemudian berlanjut kembali saat momen perpisahan Djarot sebagai gubernur.
Nah, yang terakhir, dibanjirinya balai kota oleh karangan bunga kembali terjadi beberapa hari yang lalu, tepatnya saat hari pelantikan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Karangan bunga yang dikirimkan ke balai kota saat pelantikan Anies-Sandi dikirimkan oleh berbagai pihak, baik oleh para pendukungnya, juga oleh para pendukung Ahok. Kiriman karangan bunga dari para pendukungnya tentu saja berisi ucapan selamat dan doa kesuksesan, sedangkan kiriman karangan bunga dari para pendukung Ahok tentu saja berisi sindiran yang sinis dan beberapa di antaranya lucu.
“SELAMAT BEKERJA”
Gubernur-Wakil Gubernur DKI 2017-2022
Tapi bunga ini untuk Ahok Djarot
Weka weka weka weka weka weka
– – – – – – – – – – – – – –
Ga Mau Move On Grup
Yah, pilkada Jakarta ini memberi pelajaran pada kita bahwa siapa pun yang terpilih jadi pasangan gubernur-wakil Gubernur, entah Ahok-Djarot, entah Agus-Sylvi, atau Anies-Sandi, pemenang yang sebenarnya adalah para pengusaha karangan bunga. Dan siapa pun yang jadi pecundang di pilkada, yang kalah tetaplah petugas kebersihan Balai kota.