MOJOK.CO – Jalan Malioboro tidak hanya berisi jajaran pertokoan. Di sana terdapat perpustakaan bernama Jogja Library Center. Bukan perpustakaan biasa, Jogja Library Center pernah menjadi tempat percetakan buku hingga uang.
Apabila menelusuri kawasan Malioboro dengan cermat, kalian akan menemukan Jogja Library Center di salah satu sudutnya. Perpustakaan yang terletak di seberang Hotel Inna Malioboro itu menempati gedung dua lantai bekas N.V. Boekhandel en Drukkerij Kolff-Buning atau dalam bahasa Indonesia Toko Buku dan Percetakan Kolff-Buning. Sebuah perusahaan swasta Belanda yang bergerak di bisnis penerbitan, percetakan dan penjualan buku-buku berbahasa Indonesia/Melayu, Belanda, dan Jawa.
Beberapa penulis ternama pada zaman itu karyanya pernah diterbitkan oleh Kolff-Buning. Mereka adalah Raden Ngabei Ranggawarsita, Njoo Cheong Seng, Ketjindoean (nama samaran), Ferry Kok, Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat, J Bijleveld, Saeroen, Roestam Soetan Palindih, Theodore G Th Pigeaud, Willem Frederik, dan Stutterheim. Kolff-Buning juga menerbitkan majalah “Ratoe Timoer”, yang kemudian berganti nama menjadi “Radja Timoer” dan “Poestaka Timoer”.
Kattika masa penjajahan Jepang, Kolff-Buning berubah menjadi Kantor Berita Domei, sebuah kantor penerangan dan propaganda Jepang. Setelah Indonesia merdeka, Percetakan Kolff-Buning diambil alih kemudian diserahkan kepada pemerintah RI dan dijadikan Percetakan Negara. Percetakan Negara di bawah Kementerian bagian ini kemudian menjadi Penerangan ini memperoleh tugas untuk memberi penerangan seluas-luasnya kepada masyarakat.
Jogja Library Center sempat mencetak uang
Melansir tulisan berjudul Sejarah Jogja Library Center (JLC) Balai Layanan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta, Kolff-Buning pernah menjadi salah satu percetakan di Indonesia yang mencetak penerbitan Oeang Repbulik Indonesia (ORI). Pada waktu itu ORI rencanaya terbit pada 7 November 1945 di Salemba Jakarta. Hanya saja situasi dan kondisinya tidak memungkinkan.
Percetakan ORI kemudian dipindahkan ke beberapa daerah, salah satunya Yogyakarta. Gedung bekas Kolff-Buning ini menjadi salah satunya. Pada waktu itu ada tiga percetakan di Jogja yang dipercaya mencetak ORI. Dua percetakan lain adalah percetakan Kanisius dan percetakan Kedaulatan Rakyat.
Pada 1952 Perpustakaan Negara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta yang berada di Jalan Tugu No 66 pindah ke gedung bekas Kolff-Buning ini. Namanya kemudian berubah menjadi Perpustakaan Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian namanya berubah lagi menjadi Jogja Library Center pada 2011.
Hingga saat ini komponen gedung Jogja Library Center masih sama ketika Kolff-Buning beroperasi. Bangunan induk berukuran 38 x 12 meter. Terdiri dari dua lantai yakni lantai atas dan bawah. Lantai bawah menggunakan lantai semen, sedangkan lantai atas menggunakan papan kayu. Untuk naik ke lantai dua ada tangga atau trap yang terbuat dari kayu jati. Pada atap bangunan terdapat lembaran seng bergelombang yang lebar dengan konsol-konsol besi. Pada dinding bangunan terdapat jendela-jendela model lengkung.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Gereja Bintaran, Gereja Pribumi yang Pernah Jadi Tempat Pengungsian Fatmawati
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News