MOJOK.CO – Di hadapan 3.000 relawan Pro Jokowi (Projo), Presiden Joko Widodo meminta agar para relawan jangan kesusu atau terburu-buru mengajukan nama untuk Pilpres 2024. Pesan lainnya, ia meminta masyarakat untuk hemat dan menabung.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat Rapat Kerja Nasional (rakernas) V Projo di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngargogondo, Magelang Jawa Tengah, Sabtu, 21 Mei 2022. Datang bersama Ibu Negara Iriana Jokowi, Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Jokowi sejak kedatangannya tak henti diteriaki para relawan pendukungnya.
Dihadapan sekitar 3.000 relawan Projo Jokowi yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Projo ini menyampaikan arahan penting dalam rakernas bertajuk “Haluan Baru Projo Menuju 2024”. Arahan ini menjadi titik awal Projo untuk maju dalam kontestasi politik 2024.
Yang pertama, Jokowi meminta seluruh relawannya untuk tak tergesa-gesa memunculkan nama calon presiden ataupun wakil presiden dalam pemilihan presiden (pilpres) dua tahun mendatang. Sebab peta politik di Indonesia hingga saat ini masih belum jelas.
“Urusan politik ojo kesusu sik, jangan tergesa gesa,” ujar Jokowi.
Jokowi meminta seluruh relawan untuk bersabar hingga waktunya tepat. Dia akan meminta masukan dan pertimbangan dari pucuk pimpinan relawan hingga ke akar rumput sebelum memutuskan nama tokoh yang akan maju meneruskan perjuangannya.
Meski sejumlah nama tokoh sudah muncul untuk didukung Projo, Jokowi meminta para relawan diharapkan tidak tergesa-gesa. Apalagi sejumlah partai politik (parpol) juga belum menampakkan dukungannya pada calon-calon tertentu.
“Meskipun mungkin yang kita dukung ada di sini, sudah dibilang jangan tergesa gesa, ojo kesusu. Saya croscek [relawan] paling bawah, gimana bapak ibu siapa yang diinginkan [maju capres] dan ke ketua umum. Pasti ditanyakan seperti itu ke seluruh organ yang kita miliki,” tandasnya.
Selain masih mencari figur, Jokowi juga akan mengadakan pertemuan besar setingkat nasional. Pertemuan tersebut akan mendatangkan seluruh relawan, tidak hanya Projo untuk menyatukan visi dan misi kembali.
“Saya akan menunjukkan di pertemuan besar, kita masih solid dan satu dan semangat karena yang kita miliki kapal besar, bukan kapal kecil,” tandasnya.
Masyarakat diminta berhemat dan menabung
Pesan kedua Jokowi bagi relawan dan masyarakat adalah berhemat dan menabung. Sebab pasca-pandemi, Indonesia maupun negara lain yang masih berjuang untuk pemulihan ekonomi justru dihadapkan pada perang Ukraina vs Rusia. Meski tidak terdampak langsung, perang kedua negara tersebut menghambat distribusi minyak dunia.
“Pandemi hampir selesai, muncul persoalan baru perang di Ukraina. Satu persoalan belum rampung, muncul lainnya. Kelihatannya perang jauh dari kita, tapi dampak perang semua negara mengalami. Negara kita tidak gampang menghadapi persoalan ini,” paparnya.
Kenaikan harga, baik Bahan Bakar Minyak, listrik dan gas naik pasca-perang kedua negara. Tak hanya Indonesia yang merasakan, namun sejumlah negara lain lain pun terkena dampaknya.
Kalau di Indonesia harga BBM Pertalite masih di angka Rp7.650, sejumlah negara justru naik hingga beberapa kali lipat. Amerika Serikat misalnya, harga BBM Rp18 ribu per liter, Jerman Rp31 ribu per liter dan Singapura Rp32 ribu per liter.
Kenaikan juga terjadi pada harga pangan. Harga beras di Indonesia rata-rata di harga Rp10.700 per kg. Namun di sejumlah negara naik berlipat-lipat seperti di Korea Selatan sebesar Rp51 ribu per kg, Amerika Serikat Rp52 ribu per kg dan di Filipina sebesar Rp 18ribu per kg.
Belum lagi harga minyak goreng yang masih saja tinggi. Meski sudah dilakukan berbagai kebijakan namun upaya menurunkan harga minyak goreng masih saja menemui persoalan.
Meski Indonesia dianggap masih bisa mengendalikan inflasi kenaikan harga, namun Jokowi tidak bisa memprediksi sampai kapan Indonesia bisa bertahan. Karenanya Presiden meminta masyarakat untuk mulai berhemat dan menabung. Meski APBN Indonesia masih memiliki kekuatan tapi semua sulit dipreikdiksi karena ketidakpastian global
“Mari berhemat dan menabung hingga bila keadaan tertentu terjadi yang tidak diprediksi dan dihitung maka kita masih punya cadangan. Masyarakarat punya cadangan, negara juga punya cadangan karena pengeluaran dan subsidi untuk pertalite, LPG, listrik dibawah 3000 [kwh] itu gede sekali sampai Rp502 triliun,” tandasnya.
Sementara Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan, Projo akan menurut perintah Jokowi untuk tidak tergesa-gesa dalam menentukan calon presiden dalam Pilpres 2024. Projo akan merumuskan langkah-langkah dalam rakernas.
“Keputusan itu akan disampaikan langsung kepada Jokowi sebagai ketua pembina Projo. Jadi presiden sudah menyampaikan ojo kesusu, sudah ada waktunya,” ungkapnya.
Projo, lanjut Budi nantinya akan mendukung kandidat yang berpihak di garis rakyat untuk meneruskan Jokowi. Gerakan itu memiliki mekanisme rakyat yang sudah disiapkan.
“Projo sebagai gerakan rakyat yang melahirkan pemimpin rakyat nantinya harus mampu mengeksekusi garis rakyat,” paparnya.
Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Konsep Transmigrasi Sudah Kuno, Kemendes Terapkan Transpolitan dan kabar terbaru lainnya di KILAS.