MOJOK.CO – Jejak Jaka Tarub terlacak di sebuah air terjun bernama Sekar Langit di Magelang. Konon, di sanalah ia mencuri selendang bidadari Nawangwulan.
Jaka Tarub sudah melegenda bagi masyarakat Jawa. Kisah yang berasal dari karya sastra Babad Tanah Jawi ini kerap menjadi dongeng sebelum tidur anak-anak. Kisah pemuda sakti yang mencuri selendang bidadari ini sangat menarik untuk diikuti.
Bagi warga Magelang cerita ini lebih spesial lagi. Sebab konon, sendang tempat Jaka Tarub melihat bidadari mandi berada di wilayah mereka. Yakni di air terjun Sekar Langit yang secara administratif terletak di desa Telogorejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.
Jaka Tarub si pencuri selendang
Jaka Tarub merupakan seorang pemuda gagah nan sakti. Ia memiliki hobi keluyuran, keluar masuk hutan untuk berburu di kawasan gunung keramat. Di gunung tersebut terdapat sebuah.
Suatu ketika, tanpa sengaja ia melihat tujuh bidadari sedang mandi di telaga tersebut. Karena terpikat, ia mengambil salah satu selendang yang disampirkan para bidadari. Seusai mandi, salah satu bidadari tersebut merasa kehilangan.
Tanpa selendang, bidadari tak bisa terbang kembali ke kahyangan. Hari beranjak senja. Bidadari mesti pulang. Nawangwulan yang kehilangan selendang, ditinggal kawan-kawannya pulang. Ia bingung, sedih, dan menangis sendirian.
Menyaksikan hal tersebut, Jaka Tarub menunjukkan diri dan berpura-pura menolong Nawangwulan. Ia menghibur Nawangwulan dan mengajaknya pulang ke rumah. Singkat cerita, mereka pun menikah dan memiliki keturunan, gadis bernama Nawangsih.
Suatu hari, Nawangwulan menemukan selendangnya di lumbung padi rumah. Ia marah dan meninggalkan Jaka Tarub untuk kembali ke kahyangan. Namun, sesekali ia pulang untuk menyusui Nawangsih.
Wisata air terjun Sekar Langit di Magelang
Gunung keramat dalam Babad Tanah Jawi konon ialah Gunung Telomoyo. Gunung yang berada di antara Kab. Magelang, Kab. Semarang, dan Kota Salatiga. Di lereng gunung tersebut terdapat air terjun yang dipercaya warga sekitar sebagai tempat di mana Jaka Tarub bertemu Nawangwulan. ‘Sekar’ sendiri artinya bunga atau bisa berarti sebagai bidadari, sementara ‘langit’ merujuk pada kahyangan.
Air terjun Sekar Langit ini memiliki ketinggian mencapai 25 meter dari permukaan telaga. Keindahan alam di sekitarnya masih terjaga dan asri. Di kanan-kirinya terdapat tumbuhan dan pepohonan hijau. Kini, air terjun ini menjadi tempat wisata.
Untuk mencapai lokasi tersebut, terdapat dua jalur. Jalur pertama dari Kota Salatiga, kurang lebih 5 km dari kota. Jalur kedua, dari arah kota Magelang bisa ditempuh dengan kendaraan kurang lebih 15-20 menit menuju desa Pandan Ngablag. Kalau sudah sampai, pengunjung mesti berjalan sebentar untuk menuju air terjun. Jaraknya sekitar 500 m. Di sini, pengunjung akan melewati jalan setapak yang kanan-kirinya terdapat hutan pinus yang lebat.
Wisata air terjun Sekar Langit ini secara fasilitas terbilang cukup memadai. Berbagai sarana dan prasarana penunjang sudah ada. Antara lain area parkir kendaraan luas, toilet umum dan kamar mandi, warung, jembatan penyebrangan, dan spot foto menarik.
Tiket masuknya pun hanya berkisar Rp10.000. Kawasan ini menarik dikunjungi bersama teman-teman di kala libur. Hindari musim hujan kala mengunjungi kawasan ini, sebab debit air yang meluap bisa membahayakan.
Gimana tertarik ke sini? Mau ketemu Jaka Tarub atau Nawangwulan?
Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Kepingan Fakta Sejarah di Balik Cerita Jaka Tarub
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News