Jangan Kegocek, Modifikasi Kursi KA Ekonomi Hanya untuk Kelas Nonsubsidi

Jangan Kegocek, Modifikasi KA Ekonomi Sementara Hanya untuk Kelas Nonsubsidi. MOJOK.CO

Para penumpang menunggu KA Ekonomi di Stasiun Lempuyangan. PT KAI tengah memodifikasi KA Ekonomi. (Yvesta Ayu/Mojok.co)

MOJOK.COTidak semua kereta ekonomi melakukan modifikasi pada interior khususnya kursi penumpang. Modifikasi yang sedang dalam proses penggarapan PT KAI hanya untuk kereta api kelas ekonomi komersial atau nonsubsidi. Modifikasi juga belum akan dilakukan menyeluruh ke semua kereta api kelas ekonomi. 

Awal ramainya perubahan kursi kereta ini saat akun Twitter @txttransportasi menggunggah kabar PT KAI yang tengah memodifikasi interior kereta api (KA) Ekonomi nonsubsidi (komersial), termasuk kursi. Dalam unggahan disebutkan kursi KA ekonomi yang sebelumnya tegak lurus 90 derajat diganti seperti kereta di kelas Eksekutif.

Akun Twitter tersebut menyebutkan ada beberapa kelas kereta api kelas ekonomi yaitu kelas Ekonomi PSO/komersial (160 kursi), Ekonomi Non-PSO (106 kursi), Ekonomi Kemenhub (80 kursi), Ekonomi Premium (80 kursi), Ekonomi Premium (80) kursi. 


Manager Humas Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo saat dikonfirmasi, Senin (29/05/2023) membenarkan hal itu. Namun, modifikasi belum akan dilakukan menyeluruh ke semua KA Ekonomi.

 “Itu kan baru prototipe yang dimodifikasi,” ujarnya.

Modifikasi baru empat gerbong

Menurut Franoto, saat ini modifikasi KA ekonomi, baru dilakukan di empat gerbong. PT KAI melakukan modifikasi interior kereta beserta kursi di Balai Yasa Manggarai. Dengan ukuran kursi baru yang lebih besar dan nyaman, maka  jumlah kursi yang tadinya berkapasitas 80 tempat duduk akan berkurang menjadi 72 tempat duduk.

Selain ukuran yang lebih besar, kursi baru nanti bisa untuk sandaran dan diputar laiknya kursi pada kereta eksekutif. Interior kereta pun akan ada Public Information Display System (PIDS) untuk menampilkan jam dan suhu. 

Bahkan interior kereta juga dimodifikasi mirip dengan kereta eksekutif, baik bentuk bagasi maupun nuansa interior yang nampak lebih cerah. Modifikasi juga dilakukan pada toilet dengan nuansa yang lebih mewah dengan menggunakan toilet duduk.

“Modifikasi agar kursi yang lebih luas. Ini bagian dari layanan di kelas ekonomi,” jelasnya.

Modifikasi kursi kereta Daop 6 bertahap

Adanya tambahan fasilitas baru tersebut, lanjut Franoto akan diberlakukan yang sama untuk KA yang ada di Daop 6 Yogyakarta. Pembaruan akan secara bertahap kedepannya.

PT KAI Daop 6 masih menunggu keputusan pusat untuk proses modifikasi. Selain itu rencana operasional rangkaian KA yang bisa mulai digunakan untuk penumpang.

“[Modifikasi] yang kereta punya Daop 6 Yogyakarta belum mbak, tapi bertahap pasti akan modifikasi. Kita tunggu kebijakan dari pusat ya,” tandasnya.

Terkait tarif kereta api KA Ekonomi jarak menengah atau jauh pasca-modifikasi juga belum ada ketetapan. Namun, hingga saat ini terbagi menjadi dua mekanisme yaitu tarif ekonomi PSO (Public service obligation) dan tarif ekonomi komersial. 

Untuk tarif ekonomi PSO harganya tetap dan disesuaikan dengan kontrak perjanjian PSO bersama Kemenhub RI. Sedangkan untuk tarif ekonomi komersial ditentukan tarifnya di antara tarif batas bawah dan tarif batas atas yang mekanismenya menyesuaikan dengan permintaan pasar.

“Melalui modifikasi ini, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan ke depannya untuk menjadikan perjalanan kereta api aman, nyaman, dan sehat,” tutup Joni.

Terkait tarif kereta api ekonomi jarak menengah/ jauh, hingga saat ini terbagi menjadi 2 mekanisme yaitu tarif ekonomi PSO (Public service obligation) dan tarif ekonomi komersial. Untuk tarif ekonomi PSO, tarifnya plat atau tetap, disesuaikan dengan kontrak perjanjian PSO bersama Kemenhub. Sementara untuk tarif ekonomi komersial, penentuan tarifnya berada di antara tarif batas bawah dan tarif batas atas.

“Nantinya mekanismenya [tarif baru] disesuaikan dengan permintaan pasar,” imbuhnya.

Reporter: Yvesta Ayu
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Mengenal UMAM, Kampus Muhammadiyah Pertama di Luar Negeri

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version