MOJOK.CO – Penyidik kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang, Sumatera Selatan, menetapkan anggota DPRD kota setempat berinisial MZ sebagai tersangka kasus penganiayaan. MZ disebut telah menyerobot antrian dan melakukan pemukulan pada korban perempuan berinisial J.
Kepala Polrestabes Palembang Komisaris Besar Polisi Mokhamad Ngajib mengatakan, oknum anggota DPRD Kota Palembang berinisial MZ itu menjadi tersangka atas kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang perempuan berinisial J (31) di sebuah SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Palembang.
Penetapan status tersangka dilakukan setelah penyidik mendengarkan keterangan anggota DPRD Palembang berinisial MZ yang dijemput paksa pada, Rabu (24/8/2022) malam. Penyidik juga mengantongi cukup barang bukti, di antaranya video rekaman CCTV, menghimpun keterangan saksi-saksi, dan hasil visum et repertum terhadap korban penganiayaan.
“Ada kesesuaian dari barang bukti dan keterangan saksi dengan hasil visum korban mengalami luka memar di muka, tangan dan jari,” kata dia.
Kronologi pemukulan
Pada 5 Agustus 2022, korban J mengalami penganiayaan saat sedang antre mengisi bahan bakar minyak mobilnya di SPBU Demang Lebar Daun, Palembang. MZ diduga menyerobot antrean mobil korban yang telah mengantre terlebih dahulu. Korban J merasa tersinggung lalu turun dari mobil untuk menegur tersangka MZ. Kemudian, tersangka MZ keluar dari mobil CRV bernomor polisi BG 7 UB dan langsung melakukan pemukulan terhadap korban J.
Tindak penganiayaan yang dilakukan tersangka MZ terekam video amatir berdurasi 15 detik dari seorang warga yang juga sedang antre BBM di SPBU tersebut. Kemudian video viral di berbagai kanal media sosial. Setelah viral, beberapa hari terakhir tersangka MZ menyampaikan permohonan maaf kepada korban J dan masyarakat atas pemukulan dan penganiayaan terhadap perempuan.
Laporan dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota DPRD Palembang itu sebelumnya dilaporkan korban J ke Polsek Ilir Barat 1, tetapi tidak kunjung ditindaklanjuti hingga akhirnya kasusnya diambil alih Polrestabes Palembang. Atas perbuatan tersebut, tersangka MZ disangkakan melanggar Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 5 tahun.
Memungkinkan Dipecat
Ketua DPC Partai Gerindra Palembang Akbar Alfaro menjelaskan, MZ akan diperiksa oleh Mahkamah Kehormatan Partai pada Jumat (26/8/2022) untuk menentukan sanksi terhadap anggota DPRD Palembang dari Gerindra atas kasus pemukulan itu.
Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra akan memeriksa perilaku dan pelanggaran etika atau dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh MZ. Partai Gerindra tidak menoleransi sikap arogan yang dilakukan MZ sebagai wakil rakyat.
“Atas kejadian tersebut, tidak menutup kemungkinan sanksi terberat akan diberikan kepada MZ berupa pemecatan sebagai kader Gerindra sekaligus anggota DPRD Palembang,” ujar Akbar, Kamis (25/08/2022).
Akbar bilang, partainya telah menerbitkan surat rekomendasi pemecatan MZ dari kader partai dan juga anggota DPRD Kota Palembang periode 2019-2024 kepada Dewan Pimpinan Pusat Gerindra.
“Kami sudah menyiapkan administrasi, rekomendasi pemecatan yang akan dikonsolidasikan dalam sidang Mahkamah Partai Gerindra, besok Jumat (26/8) di Jakarta,” imbuh dia.
Rekomendasi pemecataan, kata Akbar, merupakan bentuk ketegasan dari DPC Palembang atas perbuatan tidak terpuji yang dilakukan MZ. Perbuatan politisi senior kelahiran 1956 itu telah menjadi perhatian para pimpinan partai di tingkat pusat yang memprioritaskan kepentingan masyarakat umum, bukan justru menyakitinya.
Sumber: Antara
Penulis: Kenia