MOJOK.CO – Senin (25/7) siang terjadi kericuhan di Kawasan Tugu Jogja oleh suporter Persis . Terdapat beberapa kerusakan karena peristiwa tersebut, salah satunya adalah Kedai Kopi Om Man yang lokasinya tak jauh dari Tugu.
Sekitar pukul 11.00, Syaikhu Anam (32) sedang menemui penjual gula aren langganannya saat keramaian terdengar dari arah timur Tugu Jogja. Rupanya, ratusan massa suporter Persis Solo yang mengendarai motor bergerak menuju tugu.
Sebagian suporter terus bergerak ke arah utara. Sebagian lagi berhenti di sekitar Tugu dan sisanya ada yang lurus menuju arah barat di Jalan Pangeran Dipenogoro.
Sekelompok kecil yang ke arah barat berhenti. Tiba-tiba saja masuk ke kedai kopi tempat Anam yang sedang berdua dengan rekannya. Motor bebek milik Anam yang terparkir di depan ditendang hingga roboh.
“Begitu masuk, salah satu dari mereka langsung nendang meja yang ada di teras,” ujarnya.
Sembari mengucap beragam kata umpatan, sekelompok suporter itu merangsek masuk ke kedai. Anam mengaku dipegang oleh dua orang, lalu seorang lainnya berusaha memukulnya.
“Untung saya tangkis, saya tidak kena pukul, tapi didorong ke belakang,” ucapnya.
Menurut Anam, ada sekitar 10-15 massa yang masuk ke kedai kopi tersebut. Membanting meja dan memecahkan kaca yang ada di sana. Barang-barang yang ada di meja bartender berserakan. Grinder kopi jatuh dan biji-biji kopi bertebaran.
Sementara itu, nampak dari video yang beredar di media sosial, kelompok suporter yang berhenti di Tugu berteriak. Sebagian di antaranya menyalakan petasan.
“Jogja tembus, Jogja tembus,” ucap mereka.
Anam ditemui Mojok usai memberikan keterangan pada polisi di Polsek Jetis, Kota Yogyakarta. Selama dua jam, ia yang menjadi saksi mata keributan massa suporter di sekitar Tugu Jogja ditanya berbagai hal.
Soal kerugian, ia memperkirakan sampai jutaan rupiah. Kedai kopinya harus tutup dan tak beroperasi pada hari kejadian. Grinder kopi yang rusak menjadi barang bukti yang ia bawa ke kantor polisi.
Keributan pada Senin (25/7) ini terjadi di sejumlah titik di Sleman dan Jogja. Di Sleman, bentrok terjadi di Jalan Afandi, Gejayan. Menurut keterangan pihak kepolisian, ada tiga orang mengalami luka di lokasi tersebut.
Sempat tersebar juga kabar melalui pesan berantai bahwa ada dua suporter yang meninggal dalam kericuhan ini. Namun Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto mengonfirmasi bahwa kabar tersebut tidak benar. Ia mengaku sudah melakukan crosscheck ke sejumlah humas rumah sakit.
“Tidak ada yang meninggal dunia. Saya mengimbau pada suporter baik yang dari Solo maupun yang dari Jogja untuk tidak merusak fasilitas-fasilitas umum. Serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar aturan hukum,” ungkapnya pada Senin sore.
Lebih lanjut, Yuliyanto berharap agar semua pihak berusaha menjaga situasi supaya pertandingan sepak bola berlangsung aman dan bisa dinikmati semua kalangan.
Menurut pemantauan Mojok di lapangan, Senin sore sejumlah suporter PSIM Yogyakarta nampak bersiaga di sekitar area Tugu Jogja hingga Pasar Kranggan. Belum diketahui, apakah suporter Persis Solo akan melakukan perjalanan pulang lewat Jogja kembali.
Persis Solo menjalani laga melawan Dewa United dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Madya Magelang. Diketahui ratusan suporter Persis mendatangi stadion melalui kawasan DIY.
Reporter: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi