MOJOK.CO – Hoax Ratna Sarumpaet menyeret. Menyeret beberapa tokoh dari kubu Prabowo dan Sandiaga Uno. Mulai dari Amien Rais, dan berpelung terus merembet.
Perkara hoax Ratna Sarumpaet bergulir dengan cepat. Sejak foto dirinya yang “nampak teraniaya” itu menjadi viral, pihak kepolisian bekerja sangat cepat memastikan kebenaran kabar. Berusaha meredam dampak berita kekerasan ini di tengah tahun politik, polisi melakukan pengecekan fakta-fakta di lapangan.
Hasilnya, berita yang viral hanyalah hoax Ratna Sarumpaet saja. Aktivis perempuan tersebut tidak dianiaya seperti klaim dirinya yang disampaikan oleh Nanik S Deyang. Ratna Sarumpaet ternyata tengah menjalani proses pemulihan setelah operasi plastik. Cerita yang asli terbongkar sudah, ibu dari aktris Atiqah Hasiholan tersebut meminta maaf secara terbuka.
Hoax Ratna Sarumpaet memang “memakan” korban beberapa politikus berkaliber besar di Indonesia, terutama kubu Prabowo dan Sandiaga Uno. Bahkan, Prabowo langsung menggelar konferensi pres usai bertemu dengan Ratna Sarumpaet dengan mendengar “versi Ratna”. Pertemuan itu dikawal secara langsung oleh Fadli Zon dan Amien Rais.
Tidak terima sudah dibohongi, pihak Gerindra bahwa sudah melaporkan Ratna Sarumpaet ke pihak kepolisian. Tak hanya dilaporkan, Ratna juga dipecat dari posisinya sebagai Juru Kampanye Nasional Prabowo dan Sandiaga Uno.
Sebelum pemecatan dan pelaporan itu, hoax Ratna Sarumpaet sudah terlebih dahulu berbuah pahit. Ketika sudah duduk di dalam pesawat Turkish Airlines dengan nomor kursi 12-G, Ratna dijemput petugas bandara. Ia dicegah pergi ke Kota Santiago, Chile, untuk menghadiri Women Playwright Conference (WPC) dari tanggal 7-12 Oktober 2018.
Di acara tersebut, Ratna dijadwalkan menjadi pembicara di acara pembukaan konferensi. Sayang, belum juga tinggal landas, Ratna sudah harus mengenakan “rompi oranye”. Penangkapan atas perkara hoax Ratna Sarumpaet mulai berimbas ke beberapa tokoh.
Pihak kepolisian sudah mulai memanggil tokoh-tokoh yang terlibat secara aktif di dalam penyebaran hoax Ratna Sarumpaet, salah satunya adalah Amien Rais. Sempat mangkir di pemanggilan pertama karena salah penulisan nama, Amien Rais siap hadir di pemanggilan kedua.
Hoax Ratna Sarumpaet mulai menyeret beberapa tokoh. Muannas Al-Aidid, Ketua Cyber Indonesia mendukung langkah kepolisian untuk memanggil lebih banyak tokoh untuk dimintai keterangan. Bahkan, Muannas berpandangan bahwa sejumlah pihak yang terlibat juga layak diproses secara hukum.
“Ya menurut kita nggak fair dong. Harus diproses. Tapi biarkan polisi melakukan penyidikan terkait hal itu,” ungkap Muannas seperti dilansir oleh detik.com.
“Jadi ini salah satu rangkaian pidana yang sebetulnya satu paket satu kesatuan, antara yang menceritakan, dengan yang kemudian yang menyebarkan, baik itu di media online maupun media sosial. Atau kemudian melalui presscon, termasuk kegiatan pengumpulan massa dan misalnya ada yang buat pamflet, orasi segala macam. Itu bagian dari rangkaian kegaduhan,” tegas Muannas.
Menyitir pemaparan Munnas, maka yang terlibat di dalam proses penyebaran hoax Ratna Sarumpaet terbentang dari Amien Rais, Prabowo, Sandiaga Uno, Hanum Rais, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Rizal Ramli, Fahira Idris, Egy Sudjana, Habiburrahman, dan masih banyak tokoh lainnya.
Jika proses hukum berjalan dengan kecepatan yang masih terjaga, ke depan, bukan tidak mungkin ada pemanggilan massa oleh kepolisian terkait hoax Ratna Sarumpaet. Oya, omong-omong, beredar sebuah poster yang isinya seruan kepada alumni 212 untuk “kawal dan dampingi” tokoh-tokoh yang bisa jadi dipanggil sebagai saksi oleh kepolisian.
Satu hal yang pasti, perkara berita bohong ini belum akan mereda dalam beberapa waktu ke depan. Masih seru dan bukan tidak mungkin ada fakta baru yang akan terungkap. (yms)