Sejak lama Klaten mendapat julukan “negeri seribu candi”. Sebab, potensi wisata yang paling terkenal di kota ini adalah candinya. Mulai dari Candi Sewu, Candi Plaosan, hingga Candi Karangnongko yang punya nilai sejarahnya masing-masing.
Selain itu, bicara soal Klaten sulit juga untuk tak menyebut Delanggu. Kawasan ini merupakan kecamatan di Klaten yang terkenal sebagai penghasil beras berkualitas top dalam negeri.
Namun, potensi Klaten nyatanya tak melulu soal candi dan Delanggu. Kabupaten yang diapit Jogja dan Solo ini juga terkenal sebagai “negeri seribu umbul”. Pasalnya, di Klaten terdapat banyak umbul atau tempat pemandian yang terkenal. Totalnya ada 147.
Salah satunya adalah Umbul Manten. Berlokasi di Desa Wunut, Kecamatan Tulung, kolam pemandian ini kondang karena airnya yang jernih, berasal dari mata air langsung dan bebas kaporit.
Lokasinya pun juga tak jauh dari pusat Kabupaten Klaten. Sekitar 20 kilometer atau 40 menit berkendara sepeda motor.
Umbul Manten Klaten masih asri dan menyatu dengan alam
Mojok sendiri pernah dua kali berkunjung ke Umbul Manten Klaten. Yakni pada pertengahan 2023 dan sekitar Februari 2024 lalu.
Awalnya, kolam pemandian ini direkomendasikan karena julukannya sebagai “surga yang tersembunyi”. Konon, kalau sedang mumet atau stres, datang dan mandi di embung ini adalah solusi. Bahasa kekiniannya: healing.
Benar saja, pada kunjungan pertama Mojok, terlihat bahwa air di sini begitu jernih. Saking jernihnya, dasar Umbul Manten Klaten yang berbatu bisa disaksikan dari pinggiran kolam.
Pada dua kali kunjungan tersebut, Mojok menyaksikan bahwa bentuk dan tatanan kolam masih dipertahankan sealami mungkin. Jadi, sensasi menyatu dengan alamnya masih terasa. Beda dengan umbul-umbul buatan pada umumnya, yang nuansanya malah seperti masuk kolam renang.
Bahkan, dulu kabarnya ada banyak pohon beringin di sekitaran umbul. Kerindangan itu kerap dimanfaatkan pengunjung untuk berteduh atau bersantai menikmati suasana.
Sayangnya, pada 2022 lalu beberapa pohon tumbang terkena angin kencang. Kini hanya tersisa beberapa pohon saja–meski tak mengurangi keasrian Umbul Manten Klaten.
Mitos pengantin yang hilang misterius
Selain itu, Mojok juga pernah berbincang dengan warga sekitar. Berdasarkan penuturan beberapa warga, mereka meyakini nama “Manten” pada umbul ini jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti “pengantin”.
Penamaannya sesuai dengan cerita rakyat yang mereka percayai. Dikisahkan, dahulu ada sepasang kekasih yang melanggar pantangan: tak boleh keluar rumah sampai waktu yang ditentukan demi menghindari malapetaka.
Namun, mereka melanggar pantangan tersebut. Pasangan kekasih ini kemudian berjalan ke sebuah umbul–kini menjadi Umbul Manten–dan menghilang secara misterius.
Benar atau tidaknya kisah itu, yang jelas mitos tadi bikin Umbul Manten Klaten makin dikenal masyarakat luas. Seiring dengan popularitasnya, masyarakat setempat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mengelola umbul ini pada 2016. Sejak itu, fasilitas di Umbul Manten terus berkembang hingga saat ini.
Cukup bayar 10 ribu, dapat fasilitas lengkap
Pada 2023 lalu, tiket masuk ke Umbul Manten Klaten sebesar Rp10 ribu. Hingga saat ini, pengelola belum menaikan tarif masuk.
Meski cuma membayar Rp10 ribu, fasilitas yang didapatkan pengunjung cukup lengkap. Antara lain kolam utama yang diperuntukkan untuk dewasa, kedalamannya kira-kira 1,5 meter; dan kolam untuk anak-anak.
Selain itu ada juga ruang ganti baju, kamar mandi, dan toilet. Kalau pengunjung ingin mengisi perut, ada beberapa warung makan yang bisa dituju di area umbul ini.
Apabila tertarik datang untuk healing dan menikmati segarnya air Umbul Manten Klaten, pengunjung bisa datang antara pukul 6 pagi sampai 6 sore.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA 9 Hal Menarik yang Bisa Dilakukan di Klaten Timur Minimal Sekali Seumur Hidup
Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News