MOJOK.CO – Festival musik Cherrypop akan kembali digelar. Kali ini mengangkat tema “Swasembada Musik”. Hajatan musik tahunan ini siap menyuguhkan band-band ciamik serta event yang menarik.
Cherrypop 2023 mengangkat tema besar “Swasembada Musik”. Acaranya akan digelar dua hari berturut-turut pada 19-20 Agustus 2023 di Asram Edupark, Yogyakarta. Melalui tema ini, penyelenggara ingin mengajak para pengunjung untuk survive dalam menghadapi kehidupan.
“Kata ‘Swasembada’ sendiri sangat erat kaitannya dengan kemandirian terhadap kebutuhan pangan. Dan dirasa cocok untuk mengambarkan gaya hidup anak muda masa kini yang cenderung santai, ‘leha-leha’ untuk lebih giat lagi mandiri menjalani hidup,” kata Creative Director Cherrypop 2023, Arsita Pinandita, dalam keterangan tertulis yang diterima Mojok, Jumat (10/2/2023).
“Penggunaan kata ‘musik’ diakhiran kata swasembada semakin memperkokoh statement bahwa dengan musik niscaya hidup kita semakin well. Lepas landas menghadapi hidup,” sambungnya.
Dokumenter musik hingga pasar populer
Perhelatan tahun ini merupakan yang kedua kalinya Cherrypop digelar. Tahun lalu, festival ini menghadirkan sejumlah event, mulai dari panggung musik, workshop, pameran, pop up store, hingga pemutaran sejumlah film dokumenter musik.
Menurut Arsita, event-event tersebut masih akan ditampilkan tahun ini. Khusus untuk dokumenter musik, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melibatkan para pegiat musik dan film dalam melakukan riset, menata arsip, dan memproduksi film terkait skena musik di daerah.
Nantinya, kata Arsita, hasil dari produksi tersebut bakal ditayangkan dalam Bioskop Cherrypop, yang dapat dinikmati selama festival berlangsung.
“Di sini kita bisa nonton bareng dokumenter pergerakan musik lintas genre, lintas kota, dengan suguhan jejak-jejak para pelaku skena musik Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, tahun ini Cherrypop juga mengadakan lokakarya bertajuk “Penaskena”. Program ini ditujukan untul para penulis muda yang tertarik untuk terjun ke dunia jurnalisme musik. Pop up market pun juga tetap digelar, yang dikurasi oleh Flea Market. Dalam “Pasar Populer” ini, nantinya pengunjung dapat berburu pernak-pernik dari berbagai toko musik di Jogja.
Apa yang baru pada tahun ini?
Pada penyelenggaraan tahun ini, Cherrypop 2023 berkolaborasi penuh dengan Mojok.co. Dengan demikian, selain konser musik tentunya, nanti bakal hadir juga beberapa program yang ditawarkan di Mojok Stage.
Program ini antara lain Kelas Menyambal & Bedah Buku, PutCast Live, Kelas Bungkus Daun, Stand Up Comedy, Jasa Skets Wajah, serta beragam kegiatan lainnya.
Sementara untuk panggung musik sendiri, yang menjadi sajian utama, sejumlah line up dari lintas genre dan generasi siap dihadirkan. Mulai dari yang eksis di tahun 90-an, hingga yang baru “nyebur” ke dunia musik beberapa tahun terakhir.
Beberapa nama yang dipastikan tampil di panggung Cherrypop Festival antara lain Seek Six Sick, DOM 65, Jenny, Lomba Sihir, Bangkutaman, Nonaria, Rumahsakit, Monkey To Millionare, Southern Beach Terror, hingga Krowbar.
Selain itu, penampil lain seperti Perunggu, The Adams, The Jansen, Gabber Modus Operandi, Jumat Gombrong, Agus Magelangan Electonan, Agatha Pricilla & Rayhan Noor, The Kick, The Bunbury, Untitled Joy, The Blend-id Jono Terbakar, juga siap meramaikan.
“Bukan sebagai ajang reuni atau memorabilia, namun para penampil yang sudah eksis sejak era 90-an ini menjadi penanda bahwa ada sisi lain dari musik Indonesia yang perlu dipelajari sebagai sebuah pengetahuan,” kata Arista.
Lebih lanjut, untuk mencitrakan musik dan visual, maka turut dihadirkan pula pameran seni rupa. Ilustrator Ahmad Oka adalah seniman yang diundang untuk perhelatan Cherrypop kali ini. Selain berpameran tunggal, ia juga didapuk merancang seluruh identitas visual Cherrypop Festival 2023.
“Ahmad Oka ialah illustrator yang telah hijrah mendedikasikan hidupnya bergelut dalam olahan hasil bumi di puncak perbukitan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Maka jangan heran bila secara visual, Cherrypop kali ini bernuansa agraris,” tukas Arasita.
Asik kan?! Gass amankan segera tiketnya di sini.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi
