Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Kilas

Guyonan Luna Maya dan Deddy soal Eating Disorder Dianggap Tak Peka Kesehatan Mental

Redaksi oleh Redaksi
23 Maret 2021
A A
Guyonan Luna Maya dan Deddy soal Eating Disorder Dianggap Tak Peka Kesehatan Mental mojok.co Corbuzier

Guyonan Luna Maya dan Deddy soal Eating Disorder Dianggap Tak Peka Kesehatan Mental mojok.co Corbuzier

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Potongan pernyataan Luna Maya dan Deddy Corbuzier saat mengomentari peserta INTM yang mengalami eating disorder jadi sorotan publik. Mereka dianggap tak peka dengan kesehatan mental.

Salah satu peserta ajang pencarian bakat Indonesia’s Next Top Model (INTM) menceritakan kendala hidup dan depresinya saat memasuki industri modelling. Hal ini ia ungkapkan dalam acara Top 5 INTM yang disiarkan oleh Net TV. Sayangnya, Ilene justru mendapat komentar yang kurang membuat nyaman.

Luna Maya dan Deddy Corbuzier yang duduk di bangku juri INTM sempat mengulik depresi yang dialami Ilene. Ilene menceritakan bahwa ia pernah mengalami eating disorder, kondisi ketika seseorang memiliki pola makan yang tidak biasa karena alasan piskis.

“… yang pertama jadi pengin makan terus, yang kedua jadi nggak mau makan apa-apa…” ujar Ilene.

Belum selesai ia menceritakan perihal perilaku eating disorder, Luna Maya kemudian memotongnya dengan candaan, “Saya suka banget makan, jadi saya eating disorder kali ya?”

Candaan itu kemudian ditimpali oleh Deddy Corbuzier, “Anda memang mental health, Bu….”

Selanjutnya Ilene pun menceritakan betapa rundungan orang-orang di sekitar berpengaruh pada kondisi psikologisnya. Ia bahkan sempat memiliki suicidal thought atau keinginan untuk bunuh diri yang seringnya terjadi akibat depresi.

Guyonan Luna Maya dan Deddy Corbuzier tak pelak jadi cibiran sejumlah pengamat di bidang psikologis. Kalimat yang dimaksudkan untuk bercanda itu justru semakin menguatkan bahwa kesadaran soal kesehatan mental di Indonesia masih sangat minim. Di depan sosok yang pernah menderita eating disorder, kedua juri INTM seolah-olah menganggap sepele perihal apa yang pernah dialami Ilene.

Perjuangan melepaskan stigma negatif gangguan mental di Indonesia sudah berlangsung lama. Hal ini tentu menyulitkan karena beberapa orang dengan gangguan kesehatan mental semakin susah sembuh. Sebagian besar masyarakat justru masih berpikir bahwa depresi disebabkan karena seseorang tidak memiliki iman yang cukup kuat dan kurang mendekatkan diri kepada Tuhan. Belum lagi anggapan miring mengenai seseorang yang pergi mencari bantuan ke psikolog dan psikiater masih terus melekat.

Alih-alih sembuh, orang yang mengalami gangguan kesehatan mental justru semakin sulit mencari jalan keluar atas permasalahan hidupnya jika selalu dianggap kurang bersyukur.

Pernyataan @LunaMaya26 dan @corbuzier adlh bntk perundungan dgn stigma kuat thd gangguan jiwa, pdhl mslh kejiwaan bs menimpa siapa saja, tnp melihat latar belakang sosioekonomi. Yg lbh menjijikkan lg, @netmediatama malah meloloskan perundungan ini ke publik. Halo @KPI_Pusat? https://t.co/fxlFr5xL6G

— Rodri Tanoto (陳曉陽) (@RodriChen) March 22, 2021

Orang yang meremehkan eating disorder memang sering kali cenderung “menyalahkan penderitanya”. Mereka seolah-olah menyatakan bahwa jika banyak makan adalah eating disorder, artinya hampir semua orang mengalami eating disorder. Secara tidak langsung perundungan dengan nada seperti ini meragukan penderita dan menganggap apa yang mereka rasakan hanya dibuat-buat.

Mendiagnosis kondisi psikis sendiri memang tidak tepat, namun menyalahkan orang lain atas yang mereka rasakan juga terlalu kelewatan untuk dilakukan. Yang paling benar adalah mencari bantuan ahli agar bisa ditangani dengan tepat. Nah, kalau konteksnya seperti yang diceritakan Ilene tentu pernyataan Luna Maya dan Deddy Corbuzier kurang asyik didengar.

Iklan

Parahnya acara ini disiarkan di televisi nasional dan bisa disaksikan oleh jutaan pasang mata. Jika dinormalisasi isu ini bisa meruntuhkan perjuangan aktivis kesehatan mental yang tujuannya mengubah stigma negatif masyarakat terhadap penderita gangguan mental.  Guyonan Luna Maya dan Deddy Corbuzier memang diniatkan untuk candaan semata, namun apalah arti candaan jika yang mendengar justru merasa disakiti.

BACA JUGA Polisi Siber Seolah Diam Saat Patrich Wanggai Dirundung Komentar Bernada Rasisme dan artikel KILAS lainnya. 

Terakhir diperbarui pada 23 Maret 2021 oleh

Tags: acara televisideddy corbuzierkesehatan mentalLuna Maya
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Program PIJAR sebagai upaya Pemerintah Kota Semarang atasi persoalan gangguan kesehatan mental remaja MOJOK.CO
Kilas

PIJAR: Gerakan agar Para Remaja di Semarang Tak Merasa Sendirian, Biar Tak Alami Gangguan Kesehatan Mental

15 Oktober 2025
Para pembicara di “Sarasehan” dengan tajuk Generasi Emas: Mengenal Akar Kenakalan Remaja dan Solusinya yang diadakan oleh Al Kahfi Cabang Surabaya 3. MOJOK.CO
Kilas

Miris Melihat Remaja Terjerumus dalam Jurang “Kegelapan”, Yayasan Al Kahfi Ajak Ratusan Pelajar SMA Surabaya Menemukan Jati Diri

13 Agustus 2025
Teman Manusia Jogja ajak menengok anak kecil dalam diri kita yang dewasa MOJOK.CO
Kilas

Teman Manusia Jogja Ajak Tengok Anak Kecil dalam Diri Dewasa Kita, Tanggalkan Beban untuk Lebih Kuat Jalani Kehidupan

23 Juli 2025
Lulus dari UAD, Jogja pindah ke Bangka untuk bangun karier sebagai psikolog. MOJOK.CO
Sosok

Jogja bikin Saya Sadar “Kebobrokan” di Kampung Halaman hingga Punya Motivasi untuk Membangun Karier sebagai Psikolog

30 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.