Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong masuknya lebih banyak investasi dari Australia ke wilayahnya. Hal itu disampaikan usai menerima kunjungan CEO sekaligus Founder IndOz Australia, David Widjaja, di ruang kerjanya, Kamis (28/8/2025).
Menurut Luthfi, realisasi investasi Australia di Jawa Tengah masih relatif kecil dibandingkan negara lain. Dalam lima tahun terakhir, investasi terbesar tercatat pada semester I 2025 senilai Rp24,584 miliar. “Saya sudah bertemu Dubes Australia, beliau menyampaikan beberapa perusahaan mereka sudah ekspansi ke Batam dan Riau. Mengapa tidak ke Jawa Tengah, karena di sini investasinya masih kecil. Maka kami akan tawarkan kawasan industri untuk mereka,” ujar Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.
Industri pengolahan susu jadi peluang kerja sama Australia Jawa Tengah
David Widjaja menegaskan potensi Jawa Tengah sangat besar untuk menarik investor Australia. Salah satunya melalui keberadaan kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Kami melihat banyak peluang, terutama di bidang ekonomi dan investasi. Etos kerja dan karakter masyarakat di sini sangat mendukung untuk perusahaan Australia yang ingin membuka pabrik,” ucap diaspora asal Brisbane itu.
Ia mencontohkan kebutuhan bahan baku susu di Indonesia yang masih jauh dari mencukupi. Saat ini permintaan mencapai 5 juta liter, tetapi baru terpenuhi sekitar 1 juta liter. “Industri pengolahan susu bisa menjadi peluang besar. Bukan hanya mendatangkan susu, tapi juga pengembangan sapi perah langsung di Jawa Tengah,” jelasnya.

Selain industri pengolahan susu, sektor lain yang dinilai potensial meliputi agrikultur, alas kaki, serta sektor perdagangan dan jasa. Data Pemprov Jateng menunjukkan perusahaan Australia yang berinvestasi di wilayah ini antara lain Indomus Trading Solutions di Kota Semarang, Alexis Pradana Mineral di Wonogiri, serta Boyz Entertainment Program di Sukoharjo.
Gubernur Jateng: Perkuat hubungan sister province
Bidang pendidikan juga menjadi perhatian. Selama ini kerja sama pendidikan dengan Australia terwujud melalui pengiriman pelajar dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari Jawa Tengah. “Kita ingin tingkatkan kerja sama agar anak-anak bisa belajar sambil bekerja di sana, karena biaya hidup di Australia cukup tinggi. Guru dan kepala sekolah juga perlu dikirim untuk dilatih sesuai kebutuhan industri,” ujar David.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat hubungan sister province dengan Queensland yang telah terjalin 34 tahun. “Kerja sama yang sudah ada harus kita tingkatkan, bukan hanya dari sisi budaya, tapi juga investasi, ekonomi, dan pendidikan,” katanya. (Adv)
BACA JUGA: Pemprov Jawa Tengah Minta Pondok Transparan Jika Terjadi Perundungan, Wujudkan Program Pesantren Ramah Anak atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












