MOJOK.CO – Belum juga satu tahun dilantik sebagai Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sudah didorong untuk maju Pilgub DKI 2024. Dahsyat.
Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba nama Gibran Rakabuming Raka dimunculkan sebagai salah satu sosok yang dijagokan untuk maju dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2024 nanti.
Setidaknya ada tiga pihak yang punya niatan mendorong Gibran agar mau mengikuti jejak bapaknya, Joko Widodo. Pertama, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.
“Siap, pasti siap (mendukung),” kata Cak Imin.
Meski begitu, Cak Imin tampaknya tetap meminta Gibran bekerja secara maksimal dulu sebagai Wali Kota Solo.
“Sangat bagus (jika Gibran maju Pilgub DKI). Makanya sukses dulu Solo, nanti bisa ke mana pun. Insya Allah lah,” tambah Cak Imin.
Pihak kedua yang mendorong Gibran maju Pilgub DKI 2024 adalah Partai Amanat Nasional (PAN). PAN yang masih anget-anget tai ayam merapat ke koalisi penguasa ini merasa Gibran layak maju karena memiliki elektabilitas yang baik.
“Pilkada serentak akan diselenggarakan bulan November 2024, setelah Pemilu 2024 April. Jika Mas Gibran berniat maju dan berpeluang besar menang karena memiliki elektabilitas bagus, tentu PAN akan mendukung di Pilkada DKI 2024,” kata Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua DPP PAN.
Pihak ketiga yang juga memiliki keinginan serupa adalah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta. Tidak hanya mendorong secara politis, PWNU DKI juga bahkan sampai menyematkan atribut khusus dengan embel-embel “Gus”, Gus Gibran.
Sebutan “Gus” ini pada mulanya dilayangkan oleh pengurus PWNU DKI, K.H. Asyik Samsul Huda ketika Gibran menghadiri acara donor darah PWNU DKI.
“Menurut hadis, khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu, PWNU DKI terus berusaha menjadi yang bermanfaat bagi masyarakat. PWNU sebelumnya berhasil menyelenggarakan NU Peduli Isoman dan sekarang PWNU DKI berhasil menyelenggarakan donor darah dan plasma konvalesen yang alhamdulillah sekarang ditinjau langsung oleh Wagub DKI Jakarta dan juga Gus Gibran, putra Presiden, yang langsung berangkat sendiri dari Solo,” kata Samsul Huda.
Menurut Ketua PWNU DKI, Samsul Maa’rif, seperti dilansir dari detik.com, Gus Gibran sudah saatnya memimpin daerah yang lebih besar lagi. Dan Jakarta dianggap Samsul cukup cocok kalau dipimpin oleh Gibran.
“Layak (Gibran) memimpin Jakarta,” katanya.
Mengenai sebutan “Gus” saat acara berlangsung, Samsul Ma’arif mengaku itu spontan saja dan tidak direncanakan.
Menanggapi dukungan dan dorongan dari berbagai pihak ini, Gibran sendiri mengaku kalau isu soal Pilgub DKI ini sebenarnya isu lama. Bahkan dorongan semacam ini sudah pernah didapatnya bahkan sebelum Gibran dilantik jadi Wali Kota Sola.
“Kita di Solo dulu. Isu itu berkembang sebelum saya dilantik. Mosok sebelum dilantik mikir Jakarta? Nggak, nggak, nggak, kita selesaikan Solo dulu,” kata Gibran.
Persoalannya adalah, itu kan sebelum dilantik Mas Gibran. Gimana dengan sekarang yang sudah dilantik jadi Wali Kota Solo? Apakah masih tidak tertarik dengan godaan Pilgub DKI Jakarta? Apalagi 2024 itu kan masih tiga tahun lagi.
Bukan gimana-gimana sih, dulu, duluuuu banget. Ada tuh yang pernah bilang pengin melakukan hal yang sama. Bilang nggak mau nyalon dulu, akhirnya nyalon. Bilang nggak mau maju dulu, eh akhirnya maju. Bilang mau selesaikan yang ini dulu, akhirnya nggak diselesain keburu nyalon.
Pagi dele sore tempe.
Tapi itu kelakuan orang lain. Politisi-politisi yang demen banget dengan inkonsistensi. Politisi lambe lamis. Nah, Mas Gibran tentu nggak bakal mengikuti jejak seperti itu.
Iya kan, Mas? Eh, Gus?
BACA JUGA Kenapa Langkah Gibran Dianggap Bermasalah? dan tulisan di rubrik KILAS lainnya.