Film “A Man Called Ahok” Tembus 1 juta penonton, “Hanum dan Rangga” Masih 300 Ribuan

a man called ahok

Pertarungan digital (karena memang berlangsung di sosial media) antara para pendukung film Hanum dan Rangga dengan A Man Called Ahok yang secara kebetulan punya jadwal putar bersamaan dan seolah menjadi representasi kubu kampret dan cebong dalam dunia film akhirnya mulai menunjukkan titik terang siapa pemenangnya.

Film A Man Called Ahok, secara mengejutkan akhirnya masuk dalam, meminjam istilahnya Ernest Prakasa, one million club 2018, karena menjadi film 2018 yang sudah ditonton oleh lebih dari satu juta orang.

Informasi tentang tembusnya satu juta penonton film biopik tentang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tersebut diketahui dari akun instagram @basukibtp yang memang berafiliasi dengan Ahok.

Akun tersebut mengunggah foto sebuah pesan ucapan terima kasih dari Ahok yang ia tulis di Mako Brimob kepada seluruh penonton film A Man Called Ahok sehingga fim tersebut bisa tembus satu juta penonton.

“Kepada seluruh penonton film ‘A Man Called Ahok’, terima kasih atas dukungannya sehingga telah mencapai jumlah penonton sebanyak 1 (satu) juta. Majulah demi kebenaran, kejujuran, perikemanusiaan, dan keadilan. Salam dari Mako Brimob.”

Sementara caption unggahan akun @basukibtp tersebut adalah sebagai berikut.

“Terima kasih atas dukungannya pada film A Man Called Ahok. Per hari Jumat, 16 November 2018, penonton film A Man Called Ahok mencapai 1.009.303 orang. Siapa yang belum nonton ? Tag teman kamu yang mau diajak nonton.”

Capaian 1 juta penonton ini tentu saja jauh mengalahkan pencapaian film Hanum dan Rangga yang menurut data dari FilmIndonesia.or.id baru mendapatkan sekitar 300 ribu penonton.

Ah, dengan data tersebut, dijamin, para pendukung Ahok garis miring akan semakin beringas dan brutal dalam mengejek pendukung film Hanum dan Rangga. Mereka seolah mendapatkan amunisi baru yang ciamik betul untuk menyerang.

“Sudah dibantu sama surat edaran partai aja cuma dapat 300 ribu, apalagi kalau enggak, pasti sudah nyungsep,” atau “Syutingnya jauh-jauh sampai amerika, eh, cuma dapat 300 ribu. Film Ahok, syutingnya lokalan aja, dapetnya satu juta, nasiiib, nasiiiib…” 

Exit mobile version