MOJOK.CO – Elit Partai Demokrat mengusulkan agar koalisi kubu 01 dan 02 dibubarkan, hal tersebut bertujuan agar tidak tersisa pertikaian antar rumput pasca pemilu.
Setidaknya dalam seminggu terakhir, rasanya tak ada partai yang lebih akrobatik ketimbang Partai Demokrat. Setelah sebelumnya bikin heboh karena dianggap mulai menunjukkan kedekatannya dengan kubu Jokowi, kini Partai besutan Pak Beye ini bikin heboh lagi dengan menawarkan gagasan pembubaran koalisi baik koalisi 01 maupun koalisi 02.
Gagasan yang unik dan nyeleneh tersebut disampaikan oleh Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik melalui akun Twitternya.
Menurut Rachland, usulan membubarkan koalisi yang ia sampaikan itu merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan bangsa dari perpecahan. Menurutnya, adanya dua koalisi menyisakan potensi benturan antara dua kubu.
Kepada akun twitter Prabowo, Rachland mengusulkan agar Prabowo membubarkan koalisi Indonesia Adil Makmur.
“Pak @prabowo, Pemilu sudah usai. Gugatan ke MK adalah gugatan pasangan Capres. Tak melibatkan peran Partai. Saya usul, Anda segera bubarkan Koalisi dalam pertemuan resmi yang terakhir. Andalah pemimpin koalisi, yang mengajak bergabung. Datang tampak muka, pulang tampak punggung,” tulis Rachland.
Tak jauh berbeda, Rachland juga menyampaikan usulan serupa pada akun Jokowi.
“Anjuran yang sama, bubarkan Koalisi, juga saya sampaikan pada Pak @jokowi. Mempertahankan koalisi berarti mempertahankan perkubuan di akar rumput. Artinya mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat. Para pemimpin harus mengutamakan keselamatan bangsa,” terangnya.
Usulan tersebut tentu saja mendapat tanggapan yang serupa baik dari kubu 01 maupun 02.
PKS, salah satu partai di dalam koalisi Indonesia Adil Makmur, misalnya, menyatakan bahwa pembubaran koalisi merupakan usulan yang tak bijak.
“Pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik. Biarkan ini jadi pembelajaran bersama dengan syarat semua mengedepankan akhlak politik yang dewasa. PKS insyaallah istiqomah bersama Koalisi Adil Makmur,” kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.
PAN malah lebih keras lagi. Partai yang juga berada dalam koalisi Indonesia Adil Makmur ini bahkan malah mempersilakan Demokrat jika memang ingin hengkang dari koalisi.
“Kalau membubarkan koalisi, harus dibicarakan lintas koalisi. Kalau mau pergi sendiri, saya kira itu hak. Silakan saja,” terang Wasekjen PAN, Saleh Partaonan Daulay.
Setali tiga uang, para petinggi partai dari Koalisi Indonesia Kerja pun ternyata juga memberikan penolakan atas usul tersebut.
“Pernyataan bahwa KIK harus pula dibubarkan karena (dianggap) mengawetkan permusuhan dan memelihara potensi benturan dalam masyarakat adalah sangat tidak relevan dan mengada-ada,” kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional KIK Verry Surya Hendrawan.
Yah, politik memang begitu adanya. Ketika ada wacana menghapus istilah kampret dan cebong karena dianggap memperuncing pertikaian akar rumput, semuanya mendukung. Eh, giliran ada wacana menghapus koalisi 01 dan 02, semuanya langsung menolak.
Lagian nggak seru juga kalau politik nggak ada kubu-kubuannya. Kurang meriah gitu, deh. Hahaha.