Elit Gerindra Yakin Prabowo Akan Bongkar Kasus Penculikan Aktivis 98 Jika Prabowo Terpilih Jadi Presiden

prabowo

Gerindra ternyata tidak takut dengan serangan isu penculikan aktivis yang kerap dilontarkan terhadap kubu mereka. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa. Menurut Desmond, kubunya siap jika dalam debat capres-cawapres mendatang, isu tersebut kembali dilontarkan.

Desmond bahkan mengatakan bahwa Prabowo tak pernah mundur kendati diserang dengan isu sensitif tersebut.

“Pada saat debat lalu inget enggak JK ungkit tentang kasus penculikan, Prabowo cuma bilang, ‘Apakah kita harus bongkar di sini? Siap kita bongkar di sini?’ Habis itu JK tidak melanjutkan lagi pertanyaannya ke Prabowo.” Ujar Desmond. “Ada semua orang di sana. Jadi kalau mau bicara pemahaman tentang sistem komando yang bertanggung jawab tentang kasus yang lalu, ya bukan Prabowo, tapi Wiranto.”

Lebih lanjut, Desmond berani menjanjikan bahwa Prabowo tak akan segan-segan untuk membongkar kasus penculikan aktivis 98 tersebut jika Prabowo terpilih menjadi presiden.

Hal tersebut menurutnya menjadi jalan yang paling memungkinkan untuk menghapus tuduhan yang selama selalu dialamatkan pada Prabowo.

“Kalau 1998 menurut keyakinan saya pasti dibongkar. Kenapa? Kalau ini tidak dibongkar, seolah-olah yang dituduhkan kepada Pak Prabowo itu benar,” terang Desmond. “Untuk mengatakan dia tidak benar harus membuktikan peristiwa itu.”

Desmond bahkan kemudian menantang kubu Jokowi untuk berani menjalankan proses penegakan hukum jika nantinya kasus penculikan aktivis 98 dibongkar.

“Kalau dibuka semua oleh Prabowo, pemerintah bisa jalankan atau tidak? Mau jalankan proses penegakan hukumnya enggak? Karena yang berdampak luas dan ketegasan Jokowi untuk hadapkan orang-orang yang hari ini ada di lingkaran dia para pensiunan jenderal masa lalu.”

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin, Abdul Kadir Karding menyebut bahwa kubu Prabowo-Sandiaga punya masalah terkait HAM karena Prabowo terlibat dalam kasus pelanggaran HAM penculikan dan penghilangan aktivis 98.

Sementara itu, Aktivis hak asasi manusia Haris Azhar mengatakan baik Prabowo maupun Jokowi sama-sama pelanggar HAM.

“Prabowo adalah pelanggar HAM tahun 1997-1998. Prabowo melanggar HAM bersama Wiranto dan Hendropriyono, orang-orang yang ada di lingkaran Jokowi. Dan di sisi lain Jokowi selaku kepala negara tidak pernah menyelesaikan kasus itu,” ujar Haris.

Wah, panas ini. Kubu yang sana dituduh sebagai pelanggar, kubu satunya lagi dituduh pengecut karena merangkul dan melindungi pelanggar HAM.

Ah, andai saja Nurhadi-Aldo jadi capres-cawapres beneran, niscaya mudah hidup ini. 

Exit mobile version