MOJOK.CO – Untungnya, Ombusman sudah menjelaskan kalau akses data kependudukan oleh swasta itu cuma verifikasi. Jadi aman. Nah, gimana dengan jual-beli NIK/KK? Suram!
Coba tunjuk jari, ada berapa orang yang sadar kalau data kependudukan kamu bisa diakses oleh swasta? Coba tunjuk jari lagi, apakah kamu tahu kalau data kependudukan seperti NIK atau KK itu diperjualbelikan lewat forum Facebook? Berapa orang yang sadar lalu panik?
Eksistensi dan kerahasiaan kita ini sebetulnya aman nggak, sih? Normal kalau pertanyaan kayak gitu muncul.
Beberapa hari yang lalu, sebuah perusahaan swasta mendapatkan akses data kependudukan setelah resmi bekerja sama dengan Dukcapil. Banyak yang kaget dengan kebijakan yang sebetulnya sudah ada sejak 2013, ketika Pak SBY masih presiden. Alvin Lie, anggota Ombudsman RI, sempat mempertanyakan keamanan dari kebijakan ini.
Setelah melakukan klarifikasi, Alvin Lie menerangkan kalau kebijakan penggunaan data kependudukan ini masih bisa dianggap aman. “Ternyata yang ada adalah akses verifikasi untuk cek keabsahan kebenaran data, dan bukan akses terhadap data itu sendiri. Saya kira cukup baik pengamanannya. Tinggal di pihak pengguna pelayanan ini mereka harus terus meningkatkan kewaspadaan, pengawasannya, karena menggunakan tenaga outsourcing,” kata Alvin Lie seperti dikutip oleh Tempo.
Meski terbilang aman, kewaspadaan dan pengawasan akan penggunaan data kependudukan ini harus diperhatikan betul. Itu catatan pentingnya. Nah, apakah kamu sudah merasa aman?
Kalau sudah, tahukah kamu kalau NIK atau KK itu bisa diperjualbelikan secara bebas lewat sebuah forum Facebook? Kalau di sepak bola, ini pemerintah sudah kebobolan.
Jumat, 26 Juli 2019, sebuah akun Twitter bernama @hendralm mengunggah sebuah utas yang berisi tangkapan layar aktivitas jual beli data kependudukan berupa NIK dan KK untuk keperluan “jahat”. Misalnya untuk mendaftar di situs kredit bernama Paylater. Ada pula yang dipakai untuk mendaftar Akulaku. Bahkan, satu akun ada yang mengaku punya data NIK dan KK satu kecamatan. Woi!
Ternyata ada ya yang memperjual belikan data NIK + KK. Dan parahnya lagi ada yang punya sampe jutaan data. Gila gila gila. pic.twitter.com/NgWEH6pk4k
— Samuel Christian H (@hendralm) July 25, 2019
Ada yang punya data NIK KTP + KK sekecamatan. pic.twitter.com/KtOc90r9WM
— Samuel Christian H (@hendralm) July 25, 2019
Bayangin itu grup isinya 71ribu orang, isinya kebanyakan jual beli data.
Aku baca baca mereka jual beli data buat registrasi nomor hp sama daftar paylater.
Halo @traveloka harap hati hati sama yang ngajuin daftar paylater tapi pake data orang lain. pic.twitter.com/r7NkI0RKc6
— Samuel Christian H (@hendralm) July 25, 2019
Ketika utas yang dibuat @hendralm viral, forum jualan di Facebook itu bersalin nama, dari Dream Market Official menjadi Jual Beli All Game. Beberapa akun di Twitter, termasuk @hendralm sudah mengadukan kejahatan ini kepada akun-akun ninuninu seperti @DivHumas_Polri, @CCICPolri, @kemendagri, dan @kemkominfo. Namun, hingga tulisan ini naik, akun ninuninu itu belum memberikan respons atas kejahatan jual-beli data kependudukan ini.
Hey @DivHumas_Polri @kemkominfo @rudiantara_id plis baca ini dan tindak lanjuti.
Kasus kaya gini jangan diskip plis. Ini data kita yang sifatnya rahasia malah bocor dan dipakai untuk kriminal.
Ayo dong serius tanggapi ini. Daritadi banyak yg mention tpi kalian ga notice sm skl.
— Samuel Christian H (@hendralm) July 26, 2019
Data kependudukan seperti NIK atau KK jelas data rahasia. Tidak ada orang yang boleh menyebarkan identitas tersebut. Keamanan data kependudukan ini sudah sepatutnya menjadi perhatian pemerintah. Dan, tentu saja kita semua, biar nggak gampang nyebar foto-foto yang memuat data kependudukan.
Stay save, ya.
(yms)