Pilgub Jabar memang sudah berakhir hampir dua minggu yang lalu, hitung cepat dari berbagai lembaga survei juga sudah keluar, proses rekapitulasi KPU Jabar pun sudah mulai dilakukan. Namun, drama Pilgub di provinsi priangan ini tampaknya bakal panjang.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Sabtu kemarin mengklaim bahwa pasangan yang diusung oleh partainya bersama PKS dan PAN yakni Sudrajat-Ahmad Syaikhu menang dalam Pilgub Jabar.
“Menurut real count kami, kami yang menang di Jawa Barat. Itu hasil real count kami, dan itu sedang kita selidiki ini bisa kalah,” kata Prabowo.
Pernyataan klaim Prabowo ini tentu saja cukup menghebohkan, sebab hampir semua lembaga survei yang melakukan hitung cepat, Pemenang Pilgub Jawa Barat adalah pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum yang diusung oleh Partai Hanura, PPP, PKB, dan Nasdem.
Menurut hasil hitung cepat Saiful Mujani Research Center (SMRC), pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memperoleh suara 32,26 persen, unggul dibandingkan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang mendapatkan 29,58 persen suara.
Klaim Prabowo juga tidak sesuai dengan hasil real count Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat. Dalam hasil real count tersebut, pasagan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mendapatkan total suara 7.175.804, unggul dari pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang mendapatkan 6.302.254 suara.
Prabowo mengatakan banyak kecurangan yang terjadi di Pilgub Jabar. Pihaknya kini sedang berusaha meneliti berbagai kemungkinan kecurangan yang terjadi.
“Langkah-langkah yang dilaporkan kepada saya bahwa ada indikasi penyimpangan, ada juga indikasi daftar pemilih yang tidak jelas. Ini sedang kita teliti semua,” kata Prabowo. “Jadi ada yang menang itu suaranya dapat lebih banyak dari jumlah daftar hadir, jadi mungkin ada tuyul yang ikut milih. Lucu tapi menyedihkan gitu.”
Wah, berat ini. Satu koalisi tapi nggak kompak. Yang PKS bilang Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum menang, tapi yang Gerindra bilang Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang menang.
Yah, biarlah KPU yang jadi penengah. Semoga apapun hasilnya yang disampaikan oleh KPU, bisa diterima oleh banyak pihak. Biar tidak ribut. Biar masyakarat bisa hemat energi. Sebab masyarakat harus mempersiapkan diri untuk ribut Pilpres tahun depan. Lak yo begitu, tho? (A/M)