Bagi hatersnya Jokowi, atau setidaknya bagi pendukung lawan politik Jokowi, apa pun yang ada pada diri Jokowi adalah samsak empuk yang selalu siap untuk dihantam. Apa pun itu. Dari mulai omongannya, aksinya, tampangnya, kelakuannya, sampai pakaiannya. Hal ini benar-benar terbukti pada kejadian beberapa waktu yang lalu ketika jaket denim yang dipakai oleh Jokowi saat ia touring motoran ke Sukabumi menjadi bahan serangan yang empuk.
Serangan pertama menggunakan argumen bahwa sebagai seorang presiden tidak selayaknya Jokowi menggunakan jaket denim ala-ala gang motor. Argumen serangan ini cukup banyak beredar di media sosial. Bahkan, seorang diplomat ikut menyerang Jokowi menggunakan argumen ini. Argumen yang sesungguhnya tidak hanya wagu, tapi juga ra mashooook.
Serangan kedua lebih wagu lagi. Argumen yang dipakai adalah argumen othak-athik gathuk soal gambar peta Indonesia yang ada di bagian depan jaket denim Jokowi.
Seperti diketahui, jaket denim yang dipakai Jokowi pada bagian dada bergambar peta Indonesia berwarna putih dengan background berwarna merah. Karena posisinya di dada, sehingga ketika resleting jaketnya dibuka, maka gambar peta Indonesia akan terbelah menjadi dua.
Hal ini kemudian menjadi bahan serangan, salah satunya oleh akun Instagram @sr23_official, akun yang selama ini memang dikenal getol menyerang pemerintah. Akun tersebut menyerang Jokowi dengan menyebut bahwa saat Jokowi memakai jaket denim tersebut dengan resleting terbuka, itu artinya Jokowi bangga memperlihatkan Indonesia terbelah.
Argumen yang tentu saja jauh lebih guoblok dari argumen pertama.
Jaket denim yang dipakai oleh Jokowi sejatinya bukan jaket sembarangan. Ia adalah jaket custom yang diproduksi khusus oleh brand lokal Never Too Lavish. Gambar peta Indonesia di bagian depan jaket denim Jokowi itu dilukis langsung oleh Bernhard Suryaningrat, pemilik workshop Never Too Lavish.
Jaket tersebut dipesan langsung oleh Jokowi saat ia berkunjung ke workshop Never Too Lavish di gelaran acara Jakarta Sneaker Day di Senayan City beberapa waktu yang lalu.
Yah, begitulah, kalau memang tidak suka dengan Jokowi, apa pun yang dipakai Jokowi selaku bisa dipakai sebagai bahan serangan.
Duh, rasanya jadi nggak sabar pengin lihat pak Jokowi pakai jaket Rollink ala Charly ST12 atau jaket Akatsuki.