Alasan Pasangan Tak Perlu Buru-buru Punya Tabungan Bersama

tabungan bersama

Tabungan bersama itu penting, tapi jangan buru-buru merealisasikannya. Ilustrasi pasangan kekasih (ANTARA/freepik.com)

MOJOK.CO – Kondisi finansial menjadi salah satu topik yang dipertimbangkan pasangan sebelum memasuki jenjang yang lebih serius, menikah. Tidak sedikit pula pasangan yang membuat tabungan bersama sebagai bekal mengarungi rumah tangga nantinya.

Memiliki tabungan bersama merupakan hal yang baik, akan tetapi Relationship Coach, Lex dePraxis menyarankan pasangan tidak perlu terburu-buru. Menurutnya, memastikan terlebih dahulu kedua belah pihak memiliki pandangan yang selaras terkait keuangan jauh lebih penting.

“Sabar dulu, ngobrol dulu saja. Ngobrol tentang keuangan sebanyak-banyaknya dulu,” kata Lex dePraxis seperti dikutip dari Antara, Sabtu (6/7/2022).

Apabila pandangan masing-masing pihak memang sejalan atau sefrekuensi, pasangan baru sebaiknya menaruh uangnya secara bersama dalam satu wadah. Saran itu tidak hanya berlaku untuk membuat tabungan bersama, tetapi juga untuk berbisnis bersama dan hal-hal lain yang melibatkan uang.

Lex dePraxis pun memandang, tabungan atau investasi bersama pasangan sekadar alat atau instrumen yang membantu membangun kedekatan finansial dengan pasangan. Tabungan bersama bukanlah tolok ukur keharmonisan hubungan pasangan.

“Jadi samakan dulu frekuensinya. Kalau jelas sama, baru cari alat instrumen yang membantu membangun kedekatan finansial dengan pasangan,” imbuh dia.

Ngobrol santai untuk ngobrol finansial

Pasangan tidak perlu terburu-buru menunjukkan simbol-simbol yang mencerminkan keseriusan. Seperti menabung bersama atau mengelola bisnis bersama. Keterbukaan finansial memang hal yang penting. Akan tetapi membuka tabungan bersama, memerlukan pemikiran matang.

Salah satu cara yang bisa mendorong keterbukaan finansial dengan pasangan adalah bercerita secara santai atau ngobrol mengenai kondisi finansial pribadi. Harapannya pendekatan ini bisa membuka diskusi yang mengalir dari kedua belah pihak.

Sehingga dapat saling mengetahui informasi finansial masing-masing. Pasangan bisa juga memulai obrolan dengan membahas topik finansial yang belakangan marak beredar di media sosial.

“Jadikan obrolan, pelan-pelan, kalau dia merasa ini adalah hubungan berharga sama kamu, dia akan mulai ikutan. Jadi kasih waktu buat dia menyesuaikan diri ke kamu,” jelas dia.

Apabila memiliki pasangan yang cenderung tertutup membicarakan topik tersebut, jangan memaksa untuk membahasnya. Menurut Lex dePraxis, kesulitan membuka diri terkait kondisi finansial karena memang tidak terbiasa membicarakan topik tersebut.

Pengalaman buruk masa lalu ketika seseorang terbuka secara finansial, seperti kena tipu, juga bisa menjadi penghambat lainnya. Ada banyak alasan yang membuat pasangan tidak dengan cepat terbuka, oleh karenanya bersabar dan tidak terburu-buru adalah kunci.

Sumber: Antara
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Ditinggal Menikah Tak Pernah Jadi Perkara Mudah

Exit mobile version