6 PO Bus di Jawa yang Pemiliknya Pernah Jadi Pejabat Daerah

6 PO Bus di Jawa yang Pemiliknya Pernah Jadi Pejabat Daerah. MOJOK.CO

Ilustrasi 6 PO Bus di Jawa yang Pemiliknya Pernah Jadi Pejabat Daerah. (Mojok.co)

MOJOK.COKesuksesan mengembangkan perusahaan otobus (PO) membuka peluang lain bagi pemiliknya. Salah satunya berkesempatan menjabat sebagai pejabat daerah, baik itu di tingkat eksekutif maupun legislatif. Lantas, perusahaan bus apa saja yang pemiliknya pernah menjadi pejabat daerah? 

Tidak sedikit pemilik atau pimpinan perusahaan bus yang terjun ke dunia politik. Kebanyakan dari mereka menjabat sebagai bupati atau wakil bupati di daerahnya masing-masing. Ada juga yang menjajal memperebutkan kursi legislatif di pusat maupun daerah.

Di bawah ini beberapa pemilik atau pimpinan PO bus yang mengembangkan sayapnya di dunia politik:

PO Doa Ibu

PO Doa Ibu merupakan perusahaan bus asal Tasikmalaya yang dimiliki oleh Budi Budiman. Ia merintis usahanya dari bisnis angkutan umum atau angkot mulai 1990. Pada saat itu ia berbisnis sambil bekerja sebagai guru. Setelah ia memutuskan meninggalkan pekerjaannya sebagai guru, bisnisnya berkembang pesat.

Budi Budiman sempat terjun ke dunia politik. Ia terpilih sebagai Wali Kota Tasikmalaya periode 2012-2017 dan 2017-2020. Ia terbukti bersalah karena memberikan suap pengurusan Dana insentif daerah (DID) pada APBN 207 dan dana alokasi khusus (DAK) pada APBN 2018 yang diajukan pemerintah Kota Tasikmalaya. Ia divonis satu tahun penjara dan membayar denda sebanyak Rp200 juta.

Bus Budiman

PO Budiman kini dimiliki oleh Dede Sudrajat sebagai generasi ke-2. Ayahnya, Haji Saleh Budiman merupakan perintis perusahaan bus asal Tasikmalaya di kisaran tahun 1990-an.

Sebelum benar-benar mewarisi perusahaan bus legendaris itu, Dede Sudrajat terlebih dahulu terjun ke dunia politik pada 2002. Lalu pada 2007, ia terpilih menjadi Wakil Wali Kota Tasikmalaya mendampingi Syarif Hidayat untuk periode 2007 – 2012. Ia kemudian terpilih kembali menjadi Wakil Wali Kota Tasikmalaya untuk yang kedua kalinya, mendampingi Budi Budiman periode 2012 – 2017. Asal tahu saja, Budi Budiman merupakan pemilik PO Doa Ibu.

Dede sempat menjadi Calon Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 2019, mewakili Jawa Barat Dapil XI dari Partai Demokrat. Dapil tersebut meliputi Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut. Namun, saat itu ia belum terpilih.

PO Timbul Jaya

PO Timbul Jaya merupakan salah satu bus legendaris dari Wonogiri yang eksis sejak 1977. Di awal usahanya, PO ini terkenal sebagai bus Jawa-Sumatera karena banyak melayani transmigran Jawa di Sumatera.

Pemilik PO Timbul Jaya yang terbaru adalah Danar Rahmanto. Danar sempat menjadi Bupati Wonogiri periode 2010-2015. Uniknya, saat memperebutkan kursi Bupati, ia juga bersaing dengan Sumaryoto Padmodiningrat yang merupakan pemilik PO Gajah Mungkur.

PO Gajah Mungkur

PO Gajah Mungkur juga berasal dari Wonogiri. Perusahaan bus ini adalah pecahan dari PO Tunggal Dara saat krisis ekonomi 1997-1998. Saat terpecah, PO Gajah Mungkur dipimpin oleh Sumaryoto Padmodiningrat. Adapun Sumaryoto juga ikut membesarkan PO Tiga Dara sebelumnya.

Sumaryoto sempat mengadu peruntungannya dengan mengikuti pemilihan Bupati Wonogiri pada periode 2010-2015. Sebelum mencoba menjadi orang nomor satu di Wonogiri, ia pernah menjadi anggota DPR RI melalui PDIP selama tiga periode 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014. Ia mewakili dapil Wonogiri dan Jawa Tengah IV pada Dua periode pertama. Sementara satu periode lainnya, ia mewakili dapil Jawa Tengah X.

Bus Dewi Sri

Perusahaan bus asal Tegal, Jawa Tengah pendirinya adalah H Ismail dan Hj Rokhayah pada 1980-an. Cikal bakal PO Dewi Sri berasal dari angkutan truk untuk menunjang usaha beras yang terlebih dahulu pasangan suami istri itu miliki. Transportasi truknya malah berkembang, sehingga tercetuslah ide merintis usaha bus.

Di awal 2000-an, H Ismail menyerahkan kepemilikan perusahaan ke anak pertamanya, Ikmal Jaya. Kemudian pada 2006 kepemimpinan diambil alih oleh Idza Priyanti yang merupakan anak ke-3 dari H. Ismail. Ikmal Jaya sempat menjabat sebagai Wali Kota Tegal periode 2009-2014. Sementara Idza terpilih sebagai Wakil Bupati Brebes periode 2007-2012. Ia terpilih lagi sebagai Bupati untuk masa jabatan 2017-2022.

PO Sindoro Satriamas

Bus Pariwisata asal Semarang, Jawa Tengah ini didirikan oleh Soedarmo Atmo Prawiro pada 1995. Sebelum berbisnis transportasi, bekerja berbisnis dump truck dan trailer truck di Semarang.

Ia tidak memiliki latar belakang bisnis sama sekali. Soedarmo terlahir dari keluarga petani sederhana di Banyumas. Merantau ke Semarang dalam rangka memperbaiki nasib keluarga dan ternyata berbuah manis.

Tidak puas sebagai pebisnis, Soedarmo pernah mencoba peruntungan sebagai Walikota Semarang bersama Ahmad Musafir pada 2005. Ia sempat menjadi ketua KONI Jateng periode 2008-2012.

Kini PO Sindoro Satriamas berada di bawah kepemimpinan Dede Indra Permana yang merupakan anak dari Soedarmo. Politisi PDIP itu terpilih sebagai anggota DPR RI untuk periode 2019-2024. Ia mewakili dapil Jawa Tengah X yang meliputi ti Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Batang, dan Kota Pekalongan.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA PO Budiman Kebanggaan Warga Tasikmalaya yang Berawal dari Celengan

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Exit mobile version