Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Syiah Bukan Islam, Sunni Juga Bukan

M. Nasrudin oleh M. Nasrudin
19 April 2015
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Harus diakui, #SyiahBukanIslam adalah hestek yang paling barokah dan cerdas yang pernah muncul dalam sejarah media sosial, dan menginspirasi banyak spanduk di pojok-pojok jalan, setidaknya di awal dekade kedua abad ke-21 ini.  Dengan kekuatan yang subhanallah, hestek ini telah menggerakkan umat Islam dan masyarakat umum di seantero Indonesia untuk mempelajari dan memahami Islam secara lebih kaffah.

Hestek ini muncul di berbagai situs Islam barokah yang diblokir oleh Menkominfo. Tega-teganya Menkominfo yang masya Allah itu. Padahal, #SyiahBukanIslam telah mengajak kita untuk bertafakur dan memperjelas identitas keislaman. Juga mengajak kita untuk belajar Islam lebih dalam, bahkan mungkin kedalamannya hanya bisa disandingkan dengan kajian Edi AH Iyubenu yang calon doktor studi Islam.

Sedalam kebencian anak-anak yang sejak dini diberi makanan oleh orang tuanya berupa hestek #SyiahBukanIslam. Atau jangan-jangan jauh lebih dalam? Hestek ini pula yang mengajak umat Islam Indonesia untuk tidak terpengaruh konflik di Yaman. Karena mereka yang diserang itu adalah syiah yang bukan Islam. Sehingga kita di Indonesia sebagai umat Islam tidak perlu membela atau setidaknya bersimpati dan berdoa dengan hestek #SaveYaman atau #SaveHouti. Benar-benar hestek yang subhanallah sekali.

Saya kemudian mencoba merenungkan makna terdalam dari #SyiahBukanIslam. Hasilnya sangat mengejutkan. Mungkin Akhinal Kiram Kak Jonru juga tak akan kalah terkejut membaca perenungan saya ini. Dalam hestek itu, tedrapat dua kata yang dilawankan: syiah dan islam. Saya coba buka kamus Arab-Indonesia al-Munawwir. Di sana tertulis, lema /syî’ah/ berasal dari akar kata /syâ’a/ yang bermakna “tersiar atau terkabarkan.” Lema /syî’ah/ sendiri, oleh KH A. Warson Munawwir dalam kamus tersebut, diberi makna “sekte atau golongan” yang disinonimkan dengan /firqah/. Jadi, golongan atau sekte apa pun bisa disebut sebagai syiah, termasuk The Blues, Aremania, Regu A Cerdas Cermat, Gilda Pemuda Penyayang, hingga Grup Mamah-mamah Muda fansnya Kak Iqbal Aji Daryono.

Lalu apa makna kata islâm? Dalam kamus yang sama, lema /islam/ berakar dari lema /aslama/, yang artinya  “tunduk, patuh, dan menyerah.” Lema /islâm/ sendiri diberi makna “ketundukan, kepatuhan”. Nah, dari sini jelas, bukan? Syiah benar-benar bukan Islam. Saya harus mencetak tebal dua kata ini. Bahwa golongan bukanlah ketundukan. Keduanya adalah hal yang sama sekali berbeda dan tidak ada sangkut-pautnya. Maka, betapa benar hestek #SyiahBukanIslam.

Sekarang kita uji lagi hestek itu dengan merujuk pada pengertian terminologis kajian Islam. Syiah adalah segolongan umat yang menjadi pengikut fanatik Sayyidina Ali bin Abi Thalib KW. Sementara Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk memberikan petunjuk bagi seluruh alam. Maka di sini jelas dan mantap, bahwa syiah bukan Islam. Bahwa segolongan umat pengikut Ali bukanlah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad. Keduanya jelas-jelas berbeda.

Memang luar biasa hestek #SyiahBukanIslam. Presisi. Hmmm… Oke, oke, lanjut. Bagaimana dengan sunni? Mari kita lacak makna etimologisnya. Dalam kamus al-Munawwir, lema /sunniy/ berakar pada kata /sanna/ yang bermakna “memasangi, menajamkan (mata tombak), menyikat, menggosok, atau menusuk dengan tombak.” Lema lain yang lebih dekat dengan kata sunny adalah /sunnah/ yang bermakna “peri kehidupan, perilaku, jalan, metode, tabiat, atau watak.” Maka…… Iya. Kamu betul. Sunnah bukan Islam. Bahwa perilaku bukanlah ketundukan, tidak setiap perilaku adalah ketundukan.

Lantas bagaimana dengan kata sunniy? Kata sunniy berasal dari kata sunnah yang diberi tambahan ya’ nisbah (semacam atau sebangsa). Sehingga, kata sunny bermakna “sebangsa tradisi atau perilaku tertentu” atau “pelaku tradisi atau perilaku tertentu”. Yup! Sebangsa atau pelaku tradisi bukanlah ketundukan. Lagi-lagi kita pakai cetak tebal.

Nah, dari sini sekarang kita punya hestek baru, #SunniBukanIslam. Sebentar, sebentar… Bagaimana pengertian sunny secara terminologis? Sunniy, atau orang-orangnya disebut ahlussunnah, adalah sebutan bagi mereka yang berpegang teguh pada sunnah atau tradisi Muhammad SAW. Sekali lagi, jelas, bukan? #SunniBukanIslam. Demikianlah, #SyiahBukanIslam, dan #IslamBukanSyiah, sama halnya #SunniBukanIslam, dan #IslamBukanSunny. Pusing, Kak?

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2021 oleh

Tags: IslamSunniSyiah
M. Nasrudin

M. Nasrudin

Artikel Terkait

Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid
Video

Dinamika Politik di Masjid Istiqlal dan Fenomena Muslim Tanpa Masjid

30 Maret 2025
Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern
Video

Dakwah Kreatif ala Miko Cakcoy Lewat Wayang, Jembatani Tradisi dan Agama di Era Modern

15 Maret 2025
Makna Khodam dalam Perspektif Islam dan Kejawen
Video

Makna Khodam dalam Perspektif Islam dan Kejawen

3 Agustus 2024
mahasiswa surabaya kuliah di iran.MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa Asal Surabaya Nekat Kuliah di Iran, Rasakan Negara yang Dicap “Mengerikan” Ternyata Membuat Nyaman, Hidup Sebulan Modal 500 Ribu

30 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.