Shireen Abu Aqla Dibunuh Israel: Kapan Kita Membela Umat Kristen Palestina?
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Shireen Abu Aqla Dibunuh Israel: Kapan Kita Membela Umat Kristen Palestina?

Di bawah jajahan Israel, umat muslim dan Kristen sama-sama menderita dan mengalami diskriminasi. Tapi, mengapa kita hanya bicara narasi keagamaan saat membela Palestina?

Arman Dhani oleh Arman Dhani
13 Mei 2022
0
A A
Shireen Abu Aqla Dibunuh Israel: Kapan Kita Membela Umat Kristen Palestina? MOJOK.CO

Ilustrasi Shireen Abu Aqla Dibunuh Israel: Kapan Kita Membela Umat Kristen Palestina? (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Seharusnya, peran umat Kristen Palestina semestinya diingat, dirayakan, dan diberi ruang yang lebih luas untuk melawan penjajahan Israel.

Shireen Abu Aqla, jurnalis yang dibunuh Israel saat meliput penjajahan atas Palestina akan dimakamkan di Yerusalem pada Jumat, 12 Mei 2022. Jenazah Shireen Abu Aqla juga disemayamkan di gereja Kota Tua. Kematian Shireen menjadi tragedi, karena meski telah mengidentifikasi diri sebagai wartawan, dia dieksekusi penjajah Israel melalui tembakan di kepala.

Gugurnya Shireen melahirkan percakapan penting di media sosial. Sebagian besar membahas kekejaman penjajah Israel terhadap orang Palestina. Jika selama ini isu penjajahan Palestina berkutat pada sentimen penderitaan muslim Gaza, kematian Shireen malah menjadi bahan umat kristen Palestina menyerukan persatuan melawan misinformasi terhadap perjuangan mereka.

Umat kristen Palestina meminta agar dunia tak diam atau menganggap gugurnya Shireen sebagai hal yang biasa. Tak banyak orang yang peduli atau ingat bahwa Palestina adalah rumah bagi ajaran Yesus Kristus. Di negara itu, Yesus dilahirkan dan disalibkan. Kita harus menyadari bahwa perjuangan pembebasan Palestina adalah perjuangan kelas melawan kolonialisme dan imperialisme, perjuangan bersama seluruh umat yang ada.

Elias Jahshan, penulis keturunan Lebanon, Palestina, menyebut bahwa perjuangan kristen Palestina kerap dijauhkan dari media arus utama. Identitas umat kristen Palestina kerap dihapus dan dianggap tidak ada, apalagi di negara-negara mayoritas muslim. Kampanye perjuangan kemerdekaan Palestina direduksi hanya sekadar penindasan Yahudi terhadap satu umat beragama.

Baca Juga:

Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda

Rusia vs Ukraina dan Israel vs Palestina, Melihat Standar Ganda Kemunafikan Bekerja

Bapak, Tuhan Itu Apa?

Percakapan tentang identitas umat kristen Palestina semestinya dilibatkan saat kita bicara soal kemerdekaan negara itu. Mulai dari sosok George Habash pendiri organisasi Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP) yang bersayap kiri. Wadie Haddad anggota PFLP yang menjadi otak dibalik pembajakan pesawat untuk pembebasan Palestina. Hingga Chris Bandak, pejuang Kristen dan pemimpin dari Al-Aqsa Martyrs’ Brigades.

Sebenarnya, tidak susah mencari tahu tentang kiprah umat kristen Palestina di internet. Cukup ketik nama George Habash, kamu akan menemukan biodatanya. Sosoknya merupakan raksasa yang menjadi inspirasi perjuangan Palestina. Namun, anehnya, peran Habash sebagai Kristen Ortodok berdarah Arab, seperti tak terdengar di Indonesia.

Semangat pemberontakan Habash terhadap penjajah Israel lahir dari tragedi. Saat Hari Nakba (Kehancuran), sebanyak 426 rakyat Palestina dibantai oleh pasukan Israel yang dibantu oleh Haganah, milisi Zionis yang menjadi cikal bakal Pasukan Pertahanan Israel, termasuk 176 orang yang mencari perlindungan di Masjid Dahmash, saudara perempuan Habash menjadi salah satu korban tewas dalam peristiwa itu.

Jika Habash adalah sosok pemimpin karismatik, Wadie Haddad adalah ahli strategi yang ulung. Di PFLP, perannya menjadi penting karena melakukan tindakan pembajakan dan menarik percakapan dunia agar peduli terhadap Palestina. Hidupnya seperti agen rahasia yang merekrut mata-mata, membuat jebakan, hingga pada akhirnya gugur karena diracun Mossad. Tapi, adakah percakapan di Indonesia tentang sosok Haddad?

Kisah-kisah solidaritas umat Kristen Palestina terhadap umat muslim juga banyak beredar. Misalnya, saat Pastor Manuel Musallam dari Gereja Latin Palestina menawarkan gerejanya digunakan untuk beribadah kaum muslim di Gaza, Palestina. Tawaran ini diberikan sehari setelah penjajah Israel membom Gaza dan membunuh ratusan orang termasuk di antaranya warga Kristen Palestina.

Atau kita juga masih ingat bagaimana solidaritas sebagian gereja di Kota Nazaret mengumandangkan azan sebagai bentuk protes terhadap rancangan Undang-Undang Pelarangan Penggunaan Pengeras Suara di masjid yang disetujui parlemen Israel. Uskup Gereja Katolik di Nablus, Yousef Sa’ada, juga mengutuk upaya Israel untuk melarang seruan azan.

Menurut Yousef, pelarangan seruan beribadah ini menandakan pendudukan Israel “yang sedang mengalami kejatuhan etika, moral, dan politik. “Pengikut Palestina dari semua agama bersatu menolak RUU yang digagas Israel. Ini bukti bahwa keruntuhan sedang dialami oleh Israel,” kata Yousef.

Di bawah jajahan Israel, umat muslim dan Kristen sama-sama menderita dan mengalami diskriminasi. Tapi, mengapa kita hanya bicara narasi keagamaan saat membela Palestina?

Apakah penderitaan umat Kristen ini tidak layak dibahas? Ataukah ada agenda lain yang memaksa kita untuk menyingkirkan umat Kristen Palestina dalam upaya kemerdekaan negara itu?

Cerita tentang bagaimana umat Kristen Palestina mengalami pelecehan seperti diludahi, dihina, dan diserang oleh penjajah Israel banyak sekali terjadi. Bahkan gereja-gereja tua warisan peradaban awal kristiani juga tak selamat dari grafiti dan perusakan penjajah Israel. Ini yang membuat umat Kristen dan muslim Palestina bersatu melawan.

Seabad lalu, diperkirakan ada 73.000 umat Kristen Palestina yang mewakili 10 persen populasi negara itu. Namun, pada 2019, hanya tersisa dua persen saja dan 2.000 orang di antaranya ada di kota tua Yerusalem. Upaya sistematik penjajah Israel membuat umat kristen Palestina tak bisa memiliki rumah dan terpaksa membuat mereka migrasi ke negara lain.

Peran umat Kristen Palestina semestinya diingat, dirayakan, dan diberi ruang yang lebih luas. Sehingga percakapan tentang Palestina tak melulu soal satu agama, bahwa penjajahan Palestina bukan soal penindasan satu agama belaka, tapi satu bangsa di bawah imperialisme religio fasis Israel.

BACA JUGA Panduan Sederhana Memahami Palestina dan Bisakah Indonesia Ngalahin Israel? dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Penulis: Arman Dhani

Editor: Yamadipati Seno

Terakhir diperbarui pada 13 Mei 2022 oleh

Tags: Israeljalur gazaKristenKristen Palestinapenjajahan IsraelShireen Abu Aqla
Arman Dhani

Arman Dhani

Arman Dhani masih berusaha jadi penulis. Pada 2012 meraih penghargaan Ahmad Wahib Award sebagai penulis blog terbaik. Bersama Patron Syndicate mengembangkan konten visual di YoutTube. Pernah bekerja sebagai Script Writer untuk Visinema (2018) Vice (2020). Menulis buku "Dari Twitwar ke Twitwar" (2015). Eminus Dolere (2020). Yang Ditulis Usai Berpisah adalah buku ketiganya. Bisa ditemui di IG: @armndhani dan twitter @arman_dhani

Artikel Terkait

dubes palestina mojok.co

Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda

17 Mei 2022
Rusia vs Ukraina dan Israel vs Palestina MOJOK.CO

Rusia vs Ukraina dan Israel vs Palestina, Melihat Standar Ganda Kemunafikan Bekerja

6 Maret 2022
Tuhan Itu Apa

Bapak, Tuhan Itu Apa?

14 Januari 2022
Manchester United dan Arogansi Memang Saudara Sepersusuan MOJOK.CO

Slogan bagi Fans Manchester United saat Ini: Not Arrogant Just Hipster

21 November 2021
Penyebab Gilang Meninggal saat Diklat Menwa UNS, Polisi dan Kampus Beda Versi mojok.co

Memahami Rasa Syukur Justru ketika Bapak Meninggal

10 September 2021
Panduan Sederhana Memahami Palestina dan Bisakah Indonesia Ngalahin Israel?

Panduan Sederhana Memahami Palestina dan Bisakah Indonesia Ngalahin Israel?

19 Mei 2021
Pos Selanjutnya
haji tembakau di temanggung

Haji Tembakau: Pagi Macul di Sawah, Malam Macul di Langit

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Shireen Abu Aqla Dibunuh Israel: Kapan Kita Membela Umat Kristen Palestina? MOJOK.CO

Shireen Abu Aqla Dibunuh Israel: Kapan Kita Membela Umat Kristen Palestina?

13 Mei 2022
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam raja-raja imogiri mojok.co

Mengenang Kebesaran Raja-Raja Jawa di Pajimatan

18 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
Rahasia Mie Gacoan MOJOK.Co

Rahasia Mie Gacoan Jadi Jagoan Mie Pedas di Jawa dan Bali

20 Mei 2022
Jarang Pulang ke Rumah karena Gampang Mabuk Perjalanan

Ringkasan Cerita ‘KKN di Desa Penari’ buat Para Pemalas dan Penakut

29 Agustus 2019
mie ayam pak kliwon mojok.co

Mie Ayam Pak Kliwon, Kesayangan Anak Teladan

15 Mei 2022

Terbaru

gelanggang mahasiswa ugm mojok.co

UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa

24 Mei 2022
rowo bayu mojok.co

Menelusuri Sejarah Rowo Bayu yang Diduga Jadi Lokasi Asli KKN Desa Penari

24 Mei 2022
Mobil Listrik Makin Nggak Menarik ketika Tarif Dasar Listrik Bakal Naik MOJOK.CO

Mobil Listrik Makin Nggak Menarik ketika Tarif Dasar Listrik Bakal Naik

24 Mei 2022
Ganjar Pranowo

Muncul Sinyalemen Dukungan dari Jokowi, Ganjar Pranowo Nggak Mau Kegeeran

23 Mei 2022
Affandi dalam Pusaran bulan Mei dan PKI

Affandi dalam Pusaran Bulan Mei dan PKI

23 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In