MOJOK.CO – INVO FALID: Intelijen Zimbabwe konon temukan beberapa perangkat mencurigakan yang dipakai Kiai Ma’ruf Amin saat debat cawapres. Klik & share untuk pahala.
Aneh. Usia sudah uzur, 76 tahun, tapi gaya bicara masih thas-thes, sistematis, dan didukung data saat debat cawapres menghadapi Bang Sandiaga Uno. Jangan heran kalau penonton curiga. Jangan-jangan ada piranti canggih ala James Bond di sekujur tubuh Kiai Ma’ruf Amin?
Oke. Kiai Ma’ruf Amin memang profesor doktor. Tapi dengan usia yang sepuh, agak aneh jika orang Banten ini masih mengandalkan ingatan. Kesimpulan awal, ada dinas intelijen asing yang menyediakan gadget mutakhir agar beliau tetap tegak tampil terampil bercasciscus soal programnya.
Dugaan awal, bukan CIA, Mossad, atau MI-6 yang bermain-main, tapi Dinas Intelijen Zimbabwe, unit rahasia tercanggih di dunia-akhirat saat ini. Sudah berkali-kali mereka telah memusuhi para Singa Allah (hauuuummmm) dan para Mujahidin Cyber Army yang selama ini menjadi hackers, crackers, travelers, hingga pampers.
Berdasarkan analisis dengan pendekatan Sherlock Holmes, jejak biro digital Intelijen Zimbabwe tampak pada beberapa perangkat yang sungguh-sungguh mencurigakan ini:
Pertama. Diduga, Kiai Ma’ruf Amin menggunakan lensa mata sebagaimana yang digunakan oleh William Brandt (Jerremy Renner) dalam film Mission Impossible: Ghost Protocol. Sehingga data yang dipasok oleh timsesnya bisa terbaca sempurna dan tanpa cela.
Lensa mata ini terhubung dengan neurotransmiter yang dibekerja dalam sinapsis otak. Ini alasan kenapa beliau yang sepuh tampak taktis menjelaskan berbagai hal. Melalui lensa mata ini, penggunanya bahkan bisa mengetahui jejak hutang seseorang setelah memindai gestur wajah lawan bicaranya.
Kedua. Kacamata Kiai Ma’ruf Amin tampaknya merupakan kacamata yang sama dipakai Ethant Hunt (Tom Cruise) dalam Mission Impossible II.
Hati-hati, ini fitur canggih yang bisa meledak jika sembrono. Fungsinya, kacamata ini bisa dipakai melihat prosentase data yang disodorkan timsesnya. Kalau Anda paham kinerja Google Glass dan Oculus Rift, niscaya Anda melihat kecanggihan kacamata ini. Jangan heran kalau lawan debatnya yang lulusan Amrik penjelasannya terlihat muter-muter kewalahan berhadapan dengannya.
Ketiga. Kopiah Kiai Ma’ruf AMin ini kopiah yang setara fungsinya seperti topi bisbol yang dikenakan Valentine dalam Kingsman: The Secret Service.
Coba tanya ke pengusaha kopiah anti-mainstream bermerek Roda Mas, Cak Patonie. Pasti belio menjawab apabila kopiah hitam Kiai Ma’ruf Amin selain berlapis baja dan dibalut beludru, memiliki fitur canggih yang membuat kepalanya tetap dingin, sesejuk AC Daikin.
Tak hanya itu, kopiah hitam ini juga berfungsi melancarkan peredaran darah ke otak dan jantung, meringankan vertigo, menghilangkan ketombe, hingga bisa berfungsi sebagai alat pijat kepala. Praktis dan komplit, bukan?
Keempat. Baju koko.
Pernah nonton Jackie Chan di film The Tuxedo? Oke fix. Kiai Ma’ruf sudah pesen baju koko canggih ini ke almukarrom Jackie Chan. Tentu, fungsinya bukan hanya baju. Lebih dari itu. Selain menjaga stabilitas jantung agar tidak bekerja terlampau cepat karena tegang, kemeja putih Kiai Ma’ruf ini juga anti peluru, anti karat, anti panu, kadas dan kurap, anti aging, anti asing-aseng, dan anti anti lain.
Maklum, selain menggunakan nanotechnology, kostum ini berbahan baku vibranium. Dugaan awal, teknologi kostum Kiai Ma’ruf Amin ini didesain oleh Shuri, adik dari T’Challa alias Black Panther, Maharaja Wakanda.
Di dunia ini, pakaian dengan fitur mutakhir ini hanya diproduksi 3 setel saja. Desainernya Yves Saint Laurent, tukang bikin baju kelas atas. Tak heran jika selain berfungsi sebagai baju elegan buat tampil debat, baju ini bisa difungsikan sebagai jas hujan, baju renang, baju menyusui, hingga baju kondangan.
Fungsi alternatif, bisa menghangatkan bayi dalam gendongan. Benar-benar perpaduan sempurna antara kecanggihan teknologi khas Intelijen Zimbabwe yang dipadu dengan desain elegan, maskulin, revolusioner dan avant-garde ala Yves Saint Laurent.
Lalu bagaimana dengan sarung yang dipakai, Gaes?
Harus diakui, Kiai Ma’ruf Amin punya gaya fashion tersendiri. Berkopiah, berselempang sorban putih, memakai sarung tenun lantas diikat dengan ikat pinggang yang ditampakkan di luar. Anti mainstream.
Dan sarung yang dipakai beliau saat debat cawapres selain didesain oleh Calvin Klein dan diikat menggunakan sabuk rancangan Christian Dior, ditengarai juga dibantu oleh CIA dan SVR, anak kandung KGB.
Sarung ini memancarkan aura kecerdasan dan bisa memasok data karena di dalam rangkaian benangnya ada partikel yang terhubung secara elektrik dengan timses di balik layar. Jika salah mengutip data, sarung ini via bergetar. Karena itu jika salah data terus-menerus, penggunanya bisa kesentrum dikit. Efeknya kayak dipukul pakai rotan kalau lagi ngaji. Cukup berbahaya.
Sepatu, atau sepatu sandal, jika dilihat sekilas, dibuat berdasarkan kulit beruang sahabat Masha. Khas beruang Rusia. Berkarakter kuat, kokoh tak tertandingi seperti motto Semen Gresik.
Untuk sorban bagaimana?
Tak hanya CIA, SVR, MI-6, Mossad serta dinas intelijen India yang merancang sorban ini. Bahkan NASA, NATO, Ferrari, KFC, Pepsi, Lem Fox, RoseBrand, Ayam Goreng Ny. Suharti, Teh Tong Tji, hingga MamyPoko juga ikut mendesain, merancang, mencipta, dan menjaga keberlangsungan teknologi canggih dalam sorban warna hitam abu-abu ini.
Apa saja fitur canggih sorban ini? Hingga tulisan ini dibuat, penulis belum berhasil mengungkap misteri fungsi sorban hitam abu-abu itu. Demikian lah kehebatan Dinas Intelijen Zimbabwe yang sangat merahasiakan fungsi fitur-fitur canggih yang menempel di tubuh Kiai Ma’ruf Amin.
Jadi, kalau sebagian pembaca menduga Jokowi menggunakan bolpen ajaib yang katanya bisa memberikan bocoran jawaban dalam sesi debat capres tahap 1, maka dugaan keterlibatan Intelijen Zimbabwe dalam debat antar cawapres ini juga layak diangkat.
Apakah berbagai analisis di atas ini benar dan valid?
Penulis tidak bisa memastikan 100 persen, sebab jawabnya ada di ujung langit, kita ke sana dengan seorang anak, anak yang tangkas dan juga pemberani.