Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Pelajaran Cinta dari Sebatang Kretek

Ahsan Ridhoi oleh Ahsan Ridhoi
4 Juni 2015
A A
Pelajaran Cinta dari Sebatang Kretek

Pelajaran Cinta dari Sebatang Kretek

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Cinta datang tiba-tiba cinta adalah anugerah yang kuasa, cinta tak kan sia-sia ketika kau menyapa.” ~ Marcell, Ketika Kau Menyapa.

Saya seorang perokok kretek. Tepatnya perokok kretek sangat berat sekali. Lebih berat daripada kegundahan hati Agus Mulyadi beban kemiskinan negeri ini, yang rakyatnya seringkali diakali dengan kebijakan dan manipulasi. Bagi saya, rokok telah menjadi kebutuhan. Seperti halnya makan, minum, dan cinta.

Kenyataan itu membuat saya sering disebut sebagai pecandu, bahkan fasis. Tidak. Sebenarnya antara saya dan kretek, yang tercipta adalah hubungan saling membutuhkan. Saya butuh kretek untuk dikonsumsi, dan kretek butuh saya agar dirinya tak sia-sia diciptakan di dunia ini. Menurut saya itu sudah cukup adil dan paripurna. Seperti halnya Tuhan menciptakan pria dan wanita untuk saling kelon mencintai. Tak perlu ada istilah pecandu atau fasis. Toh, tak ada yang mau disebut kecanduan cinta atau fasis cinta di dunia ini.

Banyak yang berdalih bahwa cinta adalah kebutuhan dasar manusia. Ada tidak ada pasangan, rasa cinta akan tetap ada. Mbahmu semplak.

Orang-orang yang suka berdalih begitu pasti berasal dari goa. Tidak pernah melihat seksinya bibir Gus Mul Angelina Jollie atau sintalnya bokong Syahrini. Tidak pernah merasa lelahnya pedekate, nikmatnya jadian, dan pedihnya ditolak mertua. Untuk mencintai ya mesti butuh tandem. Pasangan. Kalau tidak, ya bukan cinta namanya. Robiatul Adawiyah (bukan mantannya Kak Bana) yang telah makrifat saja butuh Tuhan sebagai objek cintanya. Meminjam ungkapan Mz Beni Satryo, “Cinta itu usaha dua orang. Kalau cuma satu orang, itu namanya wirausaha.”

Namun apa mau dikata, iklan anti rokok telah menempatkan para perokok tak ubahnya pecandu narkoba atau fasis layaknya Hitler. Saya pun tak lepas dari tuduhan itu. Dan jujur saja, ini sangat merugikan karier percintaan saya. Banyak gadis yang menolak saya dengan dalih saya merokok. Duh.

Saya pikir itu adalah dalih paling konyol di dunia ini. Lebih konyol ketimbang dalih lawas kamu terlalu baik buat aku. Bukankah cukup katakan dengan jujur bila saya kurang tampan, kaya, atau saleh untuk jadi imamnya. Toh saya tak akan terima sedih, justru akan sadar dan berusaha memperbaiki tampang diri sendiri.

Lagipula, apa salah kretek kok dibawa-bawa? Kan kasihan. Sudah cukup ratusan lelaki baik di dunia ini harus menjadi jomblo karena dalih lawas itu. Jangan nodai kretek, ia tak seburuk kelihatannya. Pelajaran cinta ada pada sebatang kretek.

Jika cinta butuh keberanian untuk mengungkapkannya, begitupun menghisap kretek. Selain butuh kretek itu sendiri, kita juga butuh api untuk menyalakannya. Api adalah lambang dari membaranya hati yang memendam cinta. Memberikan keberanian yang tak terbendung untuk mengungkapkannya. Sedang kretek adalah objek cinta itu. Seorang yang kita cintai.

Jika telah menjadi sepasang kekasih, cinta haruslah beroleh hakikat. Tak hanya sebatas kata, melainkan seluruh rasanya telah mampu dicecap seluruh indera. Ini sama halnya dengan asap kretek yang dihisap masuk ke kerongkongan hingga paru-paru. Tak hanya kedua organ itu yang merasakan kenikmatannya. Melainkan seluruh indera. Pikiran jernih. Badan segar. Fokus meningkat. Sendi-sendi kaku mengendur. Dan perasaan lain yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Sampai di sini, sebagian orang akan menganggap efek menghisap kretek di atas adalah omong kosong, tak lebih dari sebuah sugesti, dan lebay. Tidak salah memang. Tapi, adakah hal-hal di dunia ini yang tak bermula dari omong kosong dan sugesti?

Thomas Alva Edison, pencipta bohlam itu, pun tak lebih dari penjual omong kosong yangterjerat sugesti Hingga pada percobaan ke-100-nya, ia mampu menciptakan bohlam. Segala anggapan miring tentangnya pun sirna begitu saja. Sebaliknya, orang-orang yang dulu pesimis padanya, justru menobatkannya sebagai penemu yang mengubah dunia.

Saya pun yakin, kretek, sebagai karya bangsa ini, pada saatnya akan mampu mengubah dunia. Menebar cinta pada sekalian alam. Meruntuhkan segala stigma miring yang selama ini menerpanya. Seperti keyakinan saya bahwa telah ada jodoh yang diatur untuk saya. “Tak ada cinta yang bertepuk sebelah tangan. Karena pada hakikatnya untuk bertepuk, tangan butuh pasangan,” begitu kata Jalaludin Rumi.

Bila sampai waktunya hal itu terjadi, saya pun yakin kretek tak akan menjadi angkuh. Tidak lantas menutup diri dan tebang pilih dalam menentukan penikmatnya. Tukang becak, PNS, politisi, hingga koruptor pun bisa menikmatinya. Bukankah cinta pun tak memandang kasta?

Keberadaannya adalah takdir. Anugerah yang kuasa, seperti lagu Marcell di atas. Kita tak punya kuasa untuk membendung kehadirannya. Bahkan bila itu dari seseorang yang tak benar-benar ingin kita memiliki. Kita hanya mampu merasakannya, menyampaikannya, dan menjaganya. Sudah.

Iklan

Jadi, nikmat kretek mana lagi yang kau dustakan? Ahli hisap kretek mana lagi yang kau hinakan cintanya?

Terakhir diperbarui pada 5 November 2018 oleh

Tags: jomblokretek
Ahsan Ridhoi

Ahsan Ridhoi

Jurnalis berbasis di Jakarta. Meliput isu politik dan ekonomi.

Artikel Terkait

cukai rokok, tembakau.MOJOK.CO
Ragam

Cukai Rokok Tak Naik: Melawan Tekanan Antirokok, Menjaga Nafkah Jutaan Petani dan Buruh

1 Oktober 2025
Kemenkes serampangan dalam susun R Permenkes yang di dalamnya ada aturan bungkus rokok polos MOJOK.CO
Hukum

Komunitas Kretek: Aturan Bungkus Rokok Polos oleh Kemenkes Lahir dari Pola Pikir Kacau dan Tak Hitung Risiko

24 September 2024
Menolak Hari Tanpa Tembakau Sedunia MOJOK.CO
Aktual

Indonesia Seharusnya Tak Merayakan Hari Tanpa Tembakau Sedunia kalau Masih Punya Nurani ke Petani Tembakau dan Buruh Pabrik Rokok

31 Mei 2024
Kota Bandung Titik Aksi Menyelamatkan Kretek dan Indonesia MOJOK.CO
Esai

Merayakan Kretek, Menyelamat Indonesia: Kesadaran yang Menyatu di Kota Bandung

3 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.