MOJOK.CO – Tak usah sewot KPI larang 42 lagu disiarkan di radio di bawah jam 10 malam. Kamu kan dengerin lagu-lagu itu lewat YouTube, bukan radio.
Bukan Indonesia namanya kalau tiap hari nggak ada hal-hal ndagel yang bisa ditertawai bersama. Kali ini datang dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang mengeluarkan surat edaran tertanggal 21 Juni perihal pelarangan pemutaran 42 lagu sebelum pukul 22.00 WIB di radio.
Itu sudah punchline? Sayangnya belum, itu baru premis saja.
Sebanyak 42 lagu yang dimaksud itu dilarang bukan karena soal hak milik, tapi lantaran mengandung unsur-unsur asusila yang katanya sih berhulu dari pengaduan masyarakat. Lantas KPI sowan dengan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).
Nah, lantas PRSSNI meminta panduan, mana yang boleh disiarkan pukul sepuluh malam, mana yang nggak. Sebenarnya kita bisa mafhum kebingungan PRSSNI, kesensitifan masyarakat belakangan ini setali dengan indeks kebahagiaan dan rasa aman selama pandemi.
Hm, oke deh. Kalau dipikir-pikir lagi, lagu “Kimcil” saja bisa dicekal, apalagi sekarang berurusan dengan KPI, lembaga negara yang bisa bikin stasiun televisi parno sampai menyensor bikini Shizuka. Wah, pasti lebih ribet lagi.
Btw, ini daftar 42 lagu yang tak boleh disiarkan di radio sebelum pukul 22.00 oleh KPI:
- Bruno Mars – 24K
- Ariana Grande – 34+35
- Masked Wolf – Astronaut in The Ocean
- I.A – Bucky Done Gun
- Maroon 5 – Beautiful Mistakes
- Max Ft Suga – Blueberry Eyes
- Montero ft Lil Nas X – Call Me By Your Name
- Pia Mia ft Chris Brown – Do It Again
- Snoop Dog – Drop It Like It’s Hot
- Jay Z – Empire State of Mind
- Maroon 5 ft Cardi B – Girls Like You
- Timbaland – Give It to Me
- 24kGoldn Ft Iaan Dior – Mood
- Chyna Philips – Naked and Scred
- Bruno Mars ft Cardi B – Please Me
- Ariana Grande – Positions
- Post Malone ft Ty Dolla sign – Psycho
- Camilla Cabello ft Shawn Mendes – Senorita
- Nicky Minaj – Starship
- Doja Cats – Streets
- DJ Snake ft Selena – Taki Taki
- Jason Derulo ft 2 Chainz – Talk Dirty
- Bruno Mars – That’s Why I Like
- Cardi B – Up
- One Republic – Good Life
- Gym Class Hero ft Estelle – Guilty As Charged
- Rita Ora – How We Do
- Busta Rhymes ft Maria – I Know What You Want
- Icona Pop – I Love It
- DJ Khaled – I’m The One
- Jay Z – Izzo
- Bruno Mars – Lazy Song
- Dua Lipa ft Da Baby – Levitating
- Justin Bieber ft Benny – Lonely
- Eminem – Lose Your Self
- Ariana Grande ft The Weekend – Love Me Harder
- Bruno Mars – Versace on The Floor
- Avril Lavigne – Wish You Were Here
- Kid Laraoi – Without You
- Vedo – You Got It
- Dua Lipa ft Missy Elliot – Levitating
- Bruno Mars – Locked Out of Heaven
KPI larang 42 lagu yang dimaksud ini sejatinya siap mengocok perut Anda sekalian kok. Bisa-bisa Anda malah bertanya, kok ya kober nan selo KPI ngurusin lagu “Girls Like You” milik Maroon 5 yang katanya mengandung unsur asusila, padahal melambangkan kebebasan seorang perempuan.
Atau lagunya Eminem yang berjudul “Lose Your Self” yang sejatinya lagu itu menceritakan…. hasssh, bisa dibaca sendiri di Genius misal nggak paham pakai Google Translate.
Ha kalau lagunya Ariana Grande yang judulnya “Positions” masih wajar lah kalau termasuk pada 42 lagu yang dilarang KPI. Soalnya lagu itu nggak ngajarin posisi 4-4-2 atau 4-2-3-1 diamons ala sepak bola. Melainkan mengajarkan tentang gaya bercinta ala Kamasutra. Tapi ini lagunya nongol di Radio lho, heeei. Nggak ada gambarnyaaaa!
Awalnya saya muring-muring. Setelah itu saya mencoba merenung dan berkontemplasi, menemukan silogisme purba paling sederhana untuk memahami mengapa KPI begitu serius memperhatikan keluhan masyarakat yang satu ini.
Ternyata memang betul, KPI itu luar biasa. KPI itu sungguh penyambung lidah masyarakat. Bahkan keluhan nggak mutu begini saja diperhatikan. Sayangnya sih mereka bungkam ketika melihat acara-acara sinetron yang kelewat batas moral yang ditetapkan masyarakat.
Ah, yang penting sensor pantat Shandy Cheeks!
Bagi Anda sekalian langkah KPI wagu, ya? Tapi sejatinya KPI punya dalih yang mashoook kok.
Begini lho, mereka itu berdalih dengan memakai UU Penyiaran yang diturunkan dalam Peraturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Penyiaran (P3SPS). Ya, kalau nggak pakai UU ini, lantas apalagi?
Rincinya Pasal 15 yang membicarakan bahwa lagu itu kudu memperhatikan hak serta kepentingan anak dan remaja. Radio atau televisi harus melihat arti dan makna lagu tersebut. Lantas, kenapa “Girls Like You dan Lose Your Self” masuk daftar cekal? Ah, spent the weekend getting even.
Yuk, kita pakai logika KPI. Pertama misalnya lagu “Lose Your Self”-nya Eminem. Mungkin mereka kelewat detail sehingga mengartikan kata per kata, terdapat kata-kata kasar atau ungkapan-ungkapan medeni macam “one shot”.
Sebenarnya ini hanya satire untuk pola literasi masyarakat Indonesia. KPI ingin menunjukkan bahwa tingkat literasi di Indonesia hanya melihat kata demi kata saja, namun nggak sampai ke makna yang terdalam.
Hebat, bukan? Coba pikirkan dengan jernih, satire KPI ini maut gila.
Kedua lagu Bruno Mars yang judulnya “Lazy Song”. Naaah, ini baru mashooook. Judulnya aja mengajarkan anak-anak untuk malas-malasan, memang layak dicekal sih kalau lagu ini.
Apalagi bagian: “Meet a really nice girl, have some really nice sex.” Astagfirullah. Sudah ngajarin malas-malasan, ngajarin berzina pula. Tapi KPI lupa, “Oh Yes! I said it, I said it, I said it ’cause I can.”
Ketiga “Wish You Were Here” karya Avril Lavigne.
Sebagai trah sah pecinta Punk Rock turunan Sum 41 dan Pop Punk turunan Simple Plan, saya setuju banget atas dicekalnya lagu ini di bawah pukul sepuluh malam. Terdapat lirik, “Damn, damn, damn.” ini lebih kasar dari liriknya Wali, “Emang dasar, ee dasar kamu bajingan”.
KPI layak mencekal lha wong Mbak Avril ini mengajarkan yang nggak baik. Selain mengajarkan misuh berupa “damn“, blio juga mengajarkan cinta dan harapan. Sejak kapan di Indonesia ada cinta? Ah, apalagi harapan. Cinta dan harapan, itu udah jadi perkara tabu.
Keempat lagunya One Republic yang berjudul “Good Life”.
Haaaaa? Tapi masuk akal kok. Liriknya saja “Woke up in London yesterday. Found myself in the city, near Picadilly.” Nggak nasionalis banget. Contoh dong Mars Perindo yang bergema kembali selama pagelaran Euro 2020. Nasionalis abis, penuh pesan moral, serta bisa mengajarkan masyarakat untuk tabah.
Harusnya bagian liriknya “Good Life” ditu iganti saja, “Woke up in Bantul yesterday. Found myself in the city, near Pacar Street.” Nah, ini baru lulus cekal walau diputar di bawah pukul 22.00 sekalipun.
KPI ini bukannya nggak kerja kok, mereka hanya kebanyakan waktu luang aja.
BACA JUGA Kita Salah Kaprah Jika Mengira KPI Adalah Tukang Sensor Doang dan tulisan Gusti Aditya lainnya.