Merawat Mesin Keimanan Setelah Puasa Ramadan

mesin keimanan mojok khotbah

mesin keimanan mojok khotbah

Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan Allah SWT.

Izinkan saya pada kesempatan ini menyampaikan beberapa hal terkait ilmu pengetahuan yang saya peroleh di bangku kuliah. Saya merasa perlu menyampaikan ini, supaya saya bisa menjawab satu dari sekian pertanyaan di akhirat nanti: “Setelah menyelesaikan kuliah diselingi keasyikan bermain game online selama 7 tahun, ilmu kamu bermanfaat untuk apa?”.

Ilmu perawatan mesin mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Generasi pertama, antara 1940 s/d 1950 menerapkan metode perawatan breakdown maintenance, memperbaiki mesin hanya di saat terjadi kerusakan. Generasi kedua, 1950 sampai 1980, mulai mengenal konsep perencanaan dan mulai menggunakan alat bantu komputer tipe awal—yang lemotnya naudzubillah.

Sampai akhirnya generasi termutakhir memperkenalkan konsep perawatan mesin terbaru yang bernama Reliability Centered Maintenance (RCM), perawatan mesin berbasis keandalan (reliability). Konsep dasar dari perawatan ini adalah menerapkan berbagai teknik untuk menjaga supaya si mesin tetap berfungsi baik. Strategi perawatan ini dikembangkan dari industri aviasi (penerbangan) yang menuntut performa dan faktor keselamatan (safety) yang tinggi.

Beberapa teknik yang termasuk di dalamnya antara lain: perawatan harian (daily maintenance), perawatan berkala (preventive maintenance), dan perawatan korektif (corrective maintenance).

Ilmu perawatan mesin ini sesungguhnya bisa diterapkan dalam usaha kita untuk menjaga keimanan dan meningkatkan ketakwaan. Filosofinya sama: bagaimana caranya supaya manusia itu tetap menjalankan fungsinya dengan baik sebagai khalifah di muka bumi.

Contoh perawatan harian yang dilakukan pada mesin diesel: memeriksa perubahan tekanan oli; mencatat temperatur air pendingin, mengamati kondisi mesin secara visual, dan lain-lain. Perawatan harian ini biasa disebut juga ‘first line maintenance’, karena gejala kerusakan mesin dapat dideteksi secara dini dari pengamatan rutin.

Sedangkan perawatan harian yang bisa kita lakukan untuk menjaga keimanan adalah tentu saja dengan menjalankan kewajiban salat lima waktu, berzikir sesudah sholat, bertafakkur–merenungi kesalahan-kesalahan kecil yang mungkin kita perbuat dalam waktu seharian. Salat malam pun sebaiknya dimasukkan dalam jadwal perawatan harian. Bukankah salat termasuk dalam baris pertahanan pertama untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar?

Perawatan berkala (preventive) yang dilakukan pada mesin diesel biasa dilakukan dalam kurun waktu 6 (enam) bulan atau satu tahun, tergantung dari kondisi si mesin. Beberapa task yang dilakukan dalam perawatan berkala ini terdiri dari pembersihan filter udara (ganti apabila memang sudah kotor), penggantian oli berikut filternya, setel klep (katup isap dan katup buang) untuk memperoleh setingan pembakaran yang sempurna, periksa injector bahan bakar dan sebagainya. Bahkan kalau perlu, periksa dan bersihkan ruang bakar.

Perawatan berkala atau perawatan yang sudah terjadwal waktunya untuk diri kita sebagai insan sudah kita temui pada bulan Ramadan tempo hari. Mau tidak mau, suka tidak suka, kewajiban saum Ramadan harus kita jalani sekali dalam waktu satu tahun. Melalui puasa Ramadan ini maka tubuh kita akan dibersihkan dari syahwat dan hawa nafsu, supaya jiwa kita kembali bersih, mencapai fitrah di hari raya Idul Fitri.

Mengeluarkan zakat juga bisa dimasukkan dalam kategori perawatan berkala. Kalau sudah masuk nisabnya, wajib dikeluarkan zakatnya.

Lain halnya dengan perawatan korektif. Moda perawatan ini dilakukan apabila mesin mengalami kerusakan minor sehingga perlu diambil tindakan.

Sama seperti mesin yang mungkin saja tiba-tiba mengalami kerusakan, kita juga kadang mengalami hal yang sama. Bisa jadi mendadak kita terkena musibah-musibah kecil, yang sesungguhnya bisa kita jadikan refleksi untuk perbaikan perbaikan ibadah kita. Misalnya, diputusin pacar, ini bisa kita ambil hikmahnya: barangkali kita telah sedikit offside dalam berhubungan dengan wanita yang bukan muhrim.

Yang perlu kita waspadai adalah apabila terjadi breakdown, kerusakan parah. Mesin diesel bisa saja mengalami overheat apabila air pendingin ruang bakar tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini berakibat pada tidak bisa beroperasinya mesin selama beberapa waktu. Tentu saja karena harus dilakukan perbaikan termasuk penggantian material dan suku cadang yang rusak. Belum lagi kalau ternyata suku cadang yang dibutuhkan tidak tersedia di gudang, harus menunggu pengiriman.

Kita pun sangat mungkin mengalami breakdown. Saat kita dianugerahi penyakit yang mengharuskan kita untuk beristirahat selama beberapa hari, sebenarnya saat itulah Allah sedang melakukan pembersihan terhadap dosa kita. Jadi jangan berburuk sangka kepada Allah. Justru itu ujian supaya kita naik level.

Semoga kita bisa bisa meneruskan kemenangan yang telah kita capai di bulan Ramadan, sukses menjalani proses perawatan berkala demi meningkatkan ketakwaan kita.

Exit mobile version