Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Ketika Alumni Al Qaeda Memimpin Pemberontakan terhadap Bashar Al Assad di Suriah dan Mereka Menang

Moddie Alvianto W. oleh Moddie Alvianto W.
10 Desember 2024
A A
Bashar Al Assad Minggat, Suriah Dikuasai Alumni Al Qaeda MOJOK.CO

Ilustrasi Bashar Al Assad Minggat, Suriah Dikuasai Alumni Al Qaeda. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Setelah Bashar Al Assad minggat, apakah Suriah akan bisa melewati masa kelam dan apakah bisa terbebas dari jeratan diktator lagi? Rumit. 

Pejuang atau pemberontak? Narasi itu terus bergulir setelah rezim Bashar Al Assad terjatuh dan “dikudeta” oleh kelompok Hay’at Tahrir Al-Sham (HTS). 

HTS merupakan sebuah kelompok yang pernah dicap teroris oleh United Kingdom (UK) pada 2017 dan Amerika Serikat (AS) pada 2018. Alasannya? ya karena terafiliasi dengan Al Qaeda. 

Al Qaeda, seperti yang kita tahu, menjadi dalang dari runtuhnya WTC pada September 2001. Lalu, pada tahun yang sama, dunia internasional pelan-pelan mengenal apa itu tindakan teror. Menariknya, HTS, yang mana pimpinannya bernama Mohammad al-Jolani, “didesain” teroris oleh AS pada 2013.

Ketika melihat fakta tersebut, pantaskah kita menyebut bahwa alumni Al Qaeda yang memimpin oposisi untuk melawan rezim Bashar Al Assad di Suriah? Lalu, apa sebutan yang pantas bagi HTS? Pejuang atau pemberontak? 

Konflik Suriah yang rumit

Konflik di wilayah Timur Tengah selalu rumit. Satu sama lain saling berkelindan. Jika satu wilayah terkena agresi, wilayah lain, baik yang berdekatan maupun berjauhan akan terkena dampaknya. 

Bahkan, tidak hanya wilayah di situ saja melainkan juga sekutu dari wilayah yang terkena konflik, akan terkena dampaknya juga. Nah, inilah yang terjadi di konflik Suriah menjelang akhir 2024.

Bashar Al Assad ditopang adalah dua sekutu yang bernama Iran dan Rusia. Iran bersahabat baik dengan Hezbollah (salah satu kelompok Islam di Lebanon). 

Sementara itu, AS sangat membenci Bashar Al Assad. Sebab, Assad dianggap sebagai “hama” bagi Israel. Kepentingan Israel di Suriah sering dihalangi Assad, dan oleh karena itu, AS ingin menyingkirkan Assad. 

Ndilalah, kepentingan AS sejalan dengan Turki. Negeri yang sedang dipimpin Erdogan itu menganggap kepemimpinan Assad sudah melenceng dari asas keislaman. 

Usut punya usut, Bashar Al Assad terafiliasi dengan Syiah. Kelompok yang acapkali, bagi sebagian besar umat Islam, dianggap mengganggu keislaman. Bahkan, ada pula yang menganggap Syiah bukan Islam. 

Erdogan juga menganggap bahwa Bashar Al Assad yang bertanggung jawab atas lebih dari 500 ribu nyawa melayang setelah Arab Spring pada 2011. Maka, sudah sepantasnya Assad harus lengser dari kepemimpinannya selama hampir seperempat abad di Suriah. 

Apalagi, ditunjang fakta ada lebih dari 6,3 juta pengungsi Suriah yang mencoba merangsek ke berbagai wilayah Timur Tengah. Sebagian besar mengarah ke Turki. Hal tersebut akhirnya juga menjadi permasalahan karena Assad dianggap gagal melindungi warganya. 

Anehnya, meskipun banyak manusia-manusia Suriah meregang nyawa, berlarian mencari suaka, Bashar Al Assad masih bisa bertahan setidaknya sebelum kabur ke Moskow pada 9 Desember 2024.

Iklan

Kudeta secepat kilat

Memang, tidak ada yang menyangka bahwa lengsernya Assad bisa terjadi dalam hitungan hari. Walaupun sebelumnya, tanda-tanda lengser Assad semakin dekat ketika para sekutunya sibuk dengan urusan masing-masing. 

Rusia yang berkonflik dengan Ukraina. Iran bersama Hezbollah sedang perang dengan Israel. Bahkan, pasukan Hezbollah yang ada di Suriah pun sempat menarik diri. 

Akhirnya, Bashar Al Assad hanya sendiri. Tak mampu menahan lagi. Dan akhirnya, kun fayakun.

Konflik Suriah memang panjang. Tapi, kisah terjatuhnya Assad cukup pendek. Hanya butuh 12 hari dari 27 November 2024.

Setelah rezim Bashar Al Assad, bakal ada kebangkitan atau keterpurukan? 

Bagi penggiat wilayah Timur Tengah, setiap konflik yang berujung lengser, belum tentu negara tersebut akan menjadi baik. Misalnya, Libya pasca Muammar Khadafi dan Irak pasca Saddam Hussein. Stabilitas perekonomian kedua negara tersebut tidak bisa dibilang bagus. 

Data dari IMF, GDP per kapita Irak per 2023 hanya mencapai $4.136,20. Sangat jauh dibandingkan ketika Saddam Hussein berkuasa. 

Sementara itu, Libya, meskipun lebih baik karena GDP per kapita per 2023 mencapai $7.329,98, tetap tidak bisa menyamai masa kepemimpinan Khadafi. Saat itu, tahun 2008, pernah menyentuh angka $13.921,90.

Dari angka-angka tersebut, semestinya Suriah harus waspada. Setiap pergolakan, entah itu konflik air, minyak, atau agama, belum tentu akan menjadi perubahan lebih baik. Dua negara di atas bisa menjadi contoh. 

Lalu, apakah Suriah akan bisa melewati masa-masa kelam selama 54 tahun? Dan apakah Suriah bisa terbebas dari jeratan diktator lagi? Barangkali iya, tapi masih ada ancaman lain bernama ISIS. 

ISIS masih bergerilya di tanah Suriah

Sesaat setelah al-Jolani sujud karena berhasil melengserkan Bashar Al Assad, di saat itu pula AS mengirimkan serangan ke Suriah. Alasan Joe Biden sederhana saja. ISIS masih berkuasa di tanah Suriah. Maka, dengan adanya ISIS akan mengganggu pergerakan tentara Israel di Suriah. 

Ya, Israel berusaha menguasai Dataran Tinggi Golan yang notabene berada di wilayah perbatasan Israel, Lebanon, Jordania, dan Suriah. Meskipun begitu, secara geografis Dataran Tinggi Golan masih berada di tanah Suriah. 

Dengan demikian, apakah konflik di Suriah akan berakhir? Iya, jika konflik antara pemerintahan Bashar Al Assad versus timnas oposisi Suriah. Namun, pertarungan babak baru akan segera dimulai. 

Pertarungan antara Israel-AS vs ISIS. Pertarungan di babak baru yang tentu saja, dan prediksinya, akan berkelanjutan sampai entah kapan. 

Krisis di Timur Tengah tidak akan selesai selama ada kepentingan AS di sana. Selain menancapkan pengaruh dan memperkuat status sebagai negara adikuasa, AS juga berusaha mempengaruhi negara-negara Arab agar Israel tetap berdiri di tanah Palestina. Begitu.

Penulis: Moddie Alvianto W.

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Alasan Perang Tidak Pernah Betul-Betul Pergi dari Timur Tengah dan analisis menarik lainnya di rubrik ESAI.

Terakhir diperbarui pada 10 Desember 2024 oleh

Tags: Al QaedaBashar Al AssadisisIsraelpalestinaSuriahTimur tengah
Moddie Alvianto W.

Moddie Alvianto W.

Analis di RKI. Tinggal di Yogyakarta.

Artikel Terkait

Ketika One Piece Dilarang, Bendera Merah Putih Makin Terkoyak MOJOK.CO
Esai

Sikap Penguasa Melarang Pengibaran Bendera atau Melukis Mural One Piece Justru Semakin Mengoyak Kedaulatan Bendera Merah Putih

9 Agustus 2025
Perang Dunia 3 Bukti Manusia Adalah Bajingan Maniak Perang MOJOK.CO
Esai

Perang Dunia 3 Menjadi Bukti Manusia Adalah Bajingan Maniak Perang yang Tidak Belajar dari Kehancuran karena Perang Dunia

24 Juni 2025
Menutup CherryPop 2024 dengan Seringai dan Ingatan Masa-Masa Gemar Tawuran.MOJOK.CO
Panggung

Menutup CherryPop 2024 dengan Seringai dan Ingatan Masa-Masa Gemar Tawuran

12 Agustus 2024
Memahami Konflik Kawasan Timur Tengah Antara Israel, Palestina, dan Iran Bersama Prof. Ibnu Burdah
Video

Memahami Konflik Kawasan Timur Tengah Antara Israel, Palestina, dan Iran Bersama Prof. Ibnu Burdah

23 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.