Alasan Tugu Peti Mati yang Diresmikan Anies Baswedan Penting bagi Jakarta - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Alasan Tugu Peti Mati yang Diresmikan Anies Baswedan Penting bagi Jakarta

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
4 September 2020
0
A A
Alasan Tugu Peti Mati yang Diresmikan Anies Baswedan Penting bagi Jakarta

Alasan Tugu Peti Mati yang Diresmikan Anies Baswedan Penting bagi Jakarta

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Alih-alih direspons positif, peresmian tugu peti mati oleh Gubernur Anies Baswedan dikecam banyak orang. Hm, pada nggak tahu manfaatnya.

Solusi kadang bisa lahir dari hal-hal tak masuk akal, nyeleneh, dan unik. Sesuatu yang brilian bisa lahir dari hal yang dianggap sepele.

Hal inilah yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta dengan membangun tugu peti mati sebagai bagian monumen pengingat agar bisa mencegah bertambahnya kasus Covid-19.

Negara mana coba yang pejabatnya mikir bikin tugu peti mati sebagai upaya pencegahan penyebaran virus kecuali di Indonesia? Sungguh, ide tugu peti mati ini merupakan terobosan revolusioner nan ciamik.

Berkolaborasi dengan masyarakat dan Pemkot, Pemprov DKI yang dibawahi langsung Anies Baswedan pada Selasa tanggal 1 September 2020 meresmikan Tugu Peringatan Covid-19 di RW 14, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Juga:

Vaksin Covid Booster Kedua untuk Nakes Dimulai Besok

Anies Baswedan, Jangan Anggap Enteng Ambruknya Pagar Tribun Utara JIS

Jamaah Haji Bawa Pancing dan Kasus Covid-19 Naik Lagi

“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada warga RW 14 Sunter Jaya Kecamatan Tanjung Priok yang turut berkolaborasi menghadirkan sebuah tugu peringatan, untuk mengingatkan kita semua tentang risiko Covid-19,” kata Anies.

Alih-alih direspons positif, tugu peti mati itu dikecam banyak orang. Ada yang mengatakan bahwa tugu peti mati nggak ada faedahnya. Ada yang mengatakan daripada bikin tugu peti mati, mending dananya disalurkan ke hal yang lebih bermanfaat terkait penanganan corona.

Dibanding respons positif, respons negatif tampaknya lebih banyak dilontarkan terkait pembangunan tugu peti mati ini.

Tugu peti mati ala Anies Baswedan kesannya memang terlihat sepele dan cuma jadi ajang seremonial doang, tapi harus kamu tahu, di balik itu, terdapat pesan-pesan nan brilian yang tidak disadari semua orang.

Nggak percaya?

Hal paling mendasar yang tak kita sadari dari berdirinya tugu peti mati ala Anies Baswedan adalah bagaimana pekanya blio melihat apa yang terjadi di masyarakat. Alih-alih mengedukasi dengan hal yang mainstream atau ruwet, Pak Anies beserta jajarannya memilih cara yang bisa dibilang manusiawi banget.

Gimana nggak manusiawi? Ketimbang capek-capek masang baliho atau tata cara pencegahan yang ruwet, Pak Anies Baswedan lebih suka yang to the point. Langsung ngasih gambaran soal kematian. Nggak bertele-tele dan langsung sesuai tujuan.

Manusia itu kan nggak ada yang abadi, Gaes. Pasti mati. Maka dari itu, simbol tugu peti mati ala Anies Baswedan ini semacam tamparan buat kita semua bahwa manusia itu ujungnya pasti mati. Apalagi di tengah pandemi seperti ini, risiko kematian seolah selalu datang mengintai kita setiap waktu.

Pesan yang coba dibikin sederhana sama Anies beserta jajarannya ini adalah sebuah terobosan yang memang nggak bisa dimengerti orang-orang awam. Hanya orang-orang yang punya pikiran jenius saja yang mampu memahami pentingnya pembangunan tugu peti mati ini.

Ditambah lagi, simbolisasi tugu peti mati itu sudah benar-benar diambil dari sari pati budaya Indonesia itu sendiri. Bayangkan! Dari sari patinya, Gaes.

Jika melihat simbol tugu peti mati yang menurut Anies Baswedan adalah sebagai pengingat kepada kita semua soal betapa ganasnya virus corona yang bisa menyebabkan kematian, pesan tersebut sebenarnya sudah sering kita dapati di jalanan.

Terutama ketika kita melihat tugu motor yang rusak atau ada tugu mobil bekas tabrakan. Tugu yang dibangun itu tujuannya sama saja, guna mengingatkan kepada orang di sekitar tugu tersebut bahwa tetap waspada dan hati-hati.

Faktanya? Setiap hari ada saja yang tabrakan dan kecelakaan.

Diilhami oleh kebiasaan kita yang suka bikin simbol-simbol kewaspadaan terus di-bodoamat-in kemudian. Luar biasa. Wabiyasa.

Nah, berkaca dari suksesnya tugu instalasi seni bambu getah-getih di Bundaran HI kemarin, apa yang dilakukan Anies Baswedan membangun simbol baru lewat tugu peti mati ini memang harus diapresiasi.

Soalnya, dari situ terlihat bahwa kreativitas Pak Anies sebagai pemimpin benar-benar terlihat dengan daya imajinasi di atas rata-rata. Warga DKI Jakarta harusnya bangga, bukannya malah ngomel-ngomel punya gubernur macam Pak Anies Baswedan.

Setelah sebelumnya tercetus ide untuk ngasih masker patung Jenderal Sudirman yang sama kerennya, pembangunan tugu peti mati ini semacam klimaks dari langkah-langkan penting Pemprov DKI mengatasi pandemi corona.

Kalaupun akhirnya sejauh ini DKI Jakarta tercatat masih mencatat penambahan 1.000 kasus positif corona per hari, ya kan tugu pengingat kematiannya baru dibangun kemarin. Efeknya nggak bisa instan dong. Kamu pikir ini bikin Indomie apa?

Lagian, pembangunan tugu peti mati memang tidak bisa dilihat dengan pikiran biasa. Proyek ini harus diresapi dengan mata batin serta jauh dari prasangka buruk agar dapat dipahami indahnya pesan-pesan Pemprov DKI Jakarta.

Selain itu, tugu peti mati ala Anies Baswedan ini bisa dikembangkan dengan lebih inovatif. Tugu peti mati tersebut bisa jadi titik awal untuk tugu-tugu peti mati versi baru lainnya. Karena tidak hanya peti mati saja yang bisa dijadikan simbol. Bisa saja berikutnya ada tugu keranda mati beserta pocong-pocongnya.

Memang mantap!

Lebih mantap lagi jika tugu peti mati dibikin instagramable dengan pernak-pernik unik. Bukan tidak mungkin setelah pandemi, tugu-tugu itu jadi tempat wisata yang menguntungkan warga sekitar. Ekonomi meningkat dan masyarakat dapat tempat destinasi wisata baru.

Oleh sebab itu, slogan Pak Anies Baswedan sebagai gubernur barangkali perlu direvisi dikit ke depannya: maju kotanya, bahagia warganya, peti mati tugunya.

BACA JUGA 5 Alasan Gubernur DKI Jakarta Adalah Seorang Intelektual Visioner atau tulisan Muhammad Farid Hermawan lainnya.

Tags: Anies BaswedancoronaCOVID-19peti mati
M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia. Tinggal di Kalimantan Selatan.

Artikel Terkait

vaksin booster mojok.co

Vaksin Covid Booster Kedua untuk Nakes Dimulai Besok

28 Juli 2022
Anies Baswedan, Jangan Anggap Enteng Ambruknya Pagar Tribun Utara JIS MOJOK.CO

Anies Baswedan, Jangan Anggap Enteng Ambruknya Pagar Tribun Utara JIS

27 Juli 2022
Jamaah Haji Bawa Pancing dan Kasus Covid-19 Naik Lagi

Jamaah Haji Bawa Pancing dan Kasus Covid-19 Naik Lagi

6 Juli 2022
Kuskridho Ambardi: Gejolak Capres-Cawapres 2024 hingga Taruhan Alphard

Kuskridho Ambardi: Gejolak Capres-Cawapres 2024 hingga Taruhan Alphard

27 Juni 2022
JIS mojok.co

JJ Rizal Serahkan Petisi MH Thamrin Jadi Nama Pengganti JIS ke Anies

22 Juni 2022
IDI mojok.co

Hadapi Kenaikan Kasus Covid-19, IDI Imbau Tes PCR dan Perketat Prokes

22 Juni 2022
Pos Selanjutnya
Hector Bellerin Lebih Mudah Dijual Arsenal Ketimbang Lacazette MOJOK.CO

Hector Bellerin Lebih Mudah Dijual Arsenal Ketimbang Lacazette

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Alasan Tugu Peti Mati yang Diresmikan Anies Baswedan Penting bagi Jakarta

Alasan Tugu Peti Mati yang Diresmikan Anies Baswedan Penting bagi Jakarta

4 September 2020
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie MOJOK.CO

Kisah Bagaimana Gus Dur “Membela” Karya Salman Rushdie

14 Agustus 2022
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022

Terbaru

alfamart mojok.co

Karyawan Diancam UU ITE, Alfamart Tunjuk Hotman Paris sebagai Pengacara

15 Agustus 2022
Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

Kiki Ucup: Pestapora, Lagu 2000an, hingga Musisi Reunian

15 Agustus 2022
Es Putr Pak Sumijan Lasem

Warung Es Puter Pak Sumijan Lasem: Kemewahan di Balik Uang Rp5 Ribu

15 Agustus 2022
parpol peserta pemilu mojok.co

40 Parpol Resmi Daftar Jadi Peserta Pemilu, Siapa Saja?

15 Agustus 2022
penembakan brigadir j mojok.co

Timsus Polri ke Magelang, Telusuri Pemicu Penembakan Brigadir J

15 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In