Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Corak Infus

Para Perawat Itu

Rusdi Mathari oleh Rusdi Mathari
27 November 2017
0
A A
perawat-mojok.co

perawat-mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

[MOJOK.CO] “Susah-duka para perawat rumah sakit.”

Banyak pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapatkan sejak saya dirawat di rumah sakit. Antara lain tentang perawat. Mereka adalah manusia-manusia luar biasa yang melayani pasien dan menjadi penghubung antara pasien dan dokter.

Benar, sebagian dari mereka mungkin terlihat atau terkesan tak ramah dan malah cenderung galak. Tapi, sebagian besar dari mereka, saya tahu, ramah dan penuh perhatian. Beberapa pasien malah akrab dengan mereka.

Mereka (perawat yang ramah) biasanya adalah perawat yunior atau baru. Dari mereka itulah saya tahu susah-duka menjadi perawat.

Misalnya, untuk waktu giliran kerja yang terbagi tiga giliran: pagi, sore, dan malam. Jam kerja pagi dimulai pukul 07.00—15.00, sore pukul 15.00—20.00, dan malam pukul 20.00—07.00.

Perawat senior atau perawat hamil biasanya akan mendominasi jam kerja pagi. Jumlahnya berkisar 10 perawat, termasuk dua-tiga perawat yunior. Fungsi mereka tentu saja untuk “disuruh-suruh” para senior: pasang infus, ganti perban, mengganti seprai, mendorong brankar pasien ke ruang pemeriksaan atau pindah kamar, dan lain sebagainya.

Lalu apa kerja perawat senior?

Mereka, secara berombongan, setiap pagi mengecek kamar pasien, mengucapkan selamat pagi dan menemani dokter yang memeriksa pasien. Selebihnya, para senior mengurus administrasi, duduk di lobi perawat, dan kadang mengumumkan suatu hal yang berhubungan pasien atau keluarganya lewat pengeras suara.

Bagaimana membedakan perawat senior dan yunior? Paling gampang dengan melihat wajah. Wajah senior tentulah lebih tua, tapi tak selalu seperti itu. Mereka juga bisa ditandai dari seragam yang dikenakan. Seragam mereka adalah resmi pemberian rumah sakit dan berganti-ganti setiap hari. Dan yang tidak bisa dikelabui adalah seragam Korpri.

Adapun yunior, kebanyakan mengenakan seragam putih, khas perawat zaman dulu. Ada yang mengenakan seragam rumah sakit, bagi yunior dengan masa kerja tertentu. Itu pun hanya satu setel.

Dari para perawat itu juga saya tahu, sebagian besar mereka adalah karyawan kontrak atau homorer. Untuk D3 keperawatan yang baru lulus, honornya sejuta. Setelah masa kerja setahun, kontrak sebagai honorer bisa diperpanjang atau distop bila kedua belah pihak tidak ada kecocokan.

Di jajaran senior, tak sedikit yang juga masih berstatus kontrak. Seorang perawat bercerita, dia pernah jadi perawat kontrak hingga bertahun-tahun sebelum dingkat sebagai PNS dan sebelum usianya kedaluarsa untuk dingkat sebagai PNS.

Dia diangkat di zaman SBY jadi presiden.

Ceritanya, suatu saat dia kebagian bertugas merawat pasien di kamar VVIP. Dia SBY. Dari seringnya berinteraksi, SBY menyinggung status kepegawaiannya. Perawat itu berterus terang dan beberapa bulan berikutnya dia diangkat jadi PNS bersama ribuan perawat kontrak lainnya, juga para pembantu perawat.

Di luar senior dan yunior, ada pula perawat magang. Mereka adalah mahasiswa keperawatan atau siswa SMK Keperawatan. Mahasiswa tahun akhir mengenakan badge nama berwarna merah di dada kanannya, dan mahasiswa tahun kedua atau pertama mengenakan badge nama warna kuning.

Hampir sama seperti hubungan perawat senior-yunior, perawat magang itulah yang “disuruh-suruh” para perawat yunior, selain juga oleh senior. Hubungan kerja senior-yunior pun berlaku di antara mereka: merah menyuruh kuning.

Ada juga perawat bayaran. Mereka biasanya dikelola sebuah yayasan. Para perawatnya boleh dari mana saja, asal lulusan akademi dan bersedia ijazahnya ditahan yayasan selama masa kontrak.

Ongkos menyewa perawat bayaran itu cukup mahal. Rata-rata bekisar lima jutaan. Tapi, ongkos itu tak sepenuhnya masuk ke rekening si perawat. Mereka hanya kebagian separuh atau kurang dari nilai kontrak.

Mau jadi perawat?

Terakhir diperbarui pada 27 November 2017 oleh

Tags: infusperawatrumah sakitrusdi matharisakit
Iklan
Rusdi Mathari

Rusdi Mathari

Artikel Terkait

Getirnya Gen Z Jogja Jadi OB Rumah Sakit Cuma Digaji Rp800 Ribu: Jangankan Punya Rumah, Buat Ngopi Aja Mikir-Mikir.MOJOK.CO
Ragam

Getirnya Gen Z Jogja Jadi OB Rumah Sakit Cuma Digaji Rp800 Ribu: Jangankan Punya Rumah, Buat Ngopi Aja Mikir-Mikir

7 Mei 2024
takut naik lift.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Pertama Naik Lift, Orang Desa Panik dan Malu di RS JIH Jogja sampai Buka Google Dulu

16 Maret 2024
bpjs kesehatan.MOJOK.CO
Ragam

Daftar 21 Penyakit yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan, Pasien Masih Sering Salah Mengira

15 Februari 2024
Berdiri Hampir 50 Tahun, RSUP Dr Sardjito Bersiap Jadi Wisata Medis MOJOK.CO
Kilas

Berdiri Hampir 50 Tahun, RSUP Dr Sardjito Bersiap Jadi Wisata Medis

6 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

KKN dengan mahasiswa kupu-kupu bikin repot karena suka bingung sendiri MOJOK.CO

Repotnya KKN sama Mahasiswa Kupu-kupu Tak Paham Organisasi: Bingung Mau Ngapain, Jadi Nggak Guna hingga “Diusir” Warga

11 Juli 2025
Iseng jadi pengamen liar di Jogja: sehari bisa Rp300 ribu-Rp500 ribu, bantu bertahan hidup saat puluhan lamaran kerja tidak ada yang tembus MOJOK.CO

Iseng Jadi Pengamen Liar di Jogja: Sehari Dapat Cuan Menggiurkan, Tolong Saya saat Luntang-lantung karena Puluhan Kali Gagal Kerja

11 Juli 2025
Coba-coba Naik Bus Eksekutif PO Agra Mas.MOJOK.CO

Coba-coba Naik Bus Eksekutif Agra Mas: Semula Takut Naik Bus Malah Jadi Ketagihan, Merasa Katrok karena Fasilitas Melebihi Kereta Api

8 Juli 2025
Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik

Kasus Kaca Kereta Api Dilempar Batu Adalah Pertanda Orang Indonesia Memang Belum Siap (dan Nggak Pantas) Dapat Hal-hal yang Baik

9 Juli 2025
Pangan dari Tanaman Liar: Budhe Somplak dan Upaya Merawat Alam lewat Pertanian Berkelanjutan

Pangan dari Tanaman Liar: Budhe Somplak dan Upaya Merawat Alam lewat Pertanian Berkelanjutan

10 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.