Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Bukayo Saka, Kai Havertz, dan Cara Terbaik Menikmati Laga Inggris vs Jerman

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
29 Juni 2021
A A
Bukayo Saka, Kai Haverzt, dan Cara Terbaik Menikmati Laga Inggris vs Jerman MOJOK.CO

Bukayo Saka, Kai Haverzt, dan Cara Terbaik Menikmati Laga Inggris vs Jerman MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Mendiskusikan usaha mengejar impian Bukayo Saka dan Kai Havertz untuk Inggris dan Jerman juga sebuah aksi menjaring inspirasi dari perhelatan besar.

Jujur saja saya merasa agak muak dengan obrolan, bahkan sampai perdebatan sejarah, antara Inggris dan Jerman. Dan satu narasi yang masih terselip adalah masa lalu antara Gareth Southgate, titik penalti, dan gawang Jerman. Sisi sejarah memang menarik, tapi porsinya, terkadang, terlalu berlebihan.

Oya, satu hal yang paling menyebalkan dari sejarah sepak bola adalah perulangan. Entah kenapa, mungkin semacam mistis, sejarah sepak bola itu selalu berulang. Dan pada titik tertentu, kita menikmatinya secara berlebihan seakan-akan laga yang akan sepak mula adalah rekaman masa lalu.

Oleh sebab itu, saya ingin menyodorkan satu cara asik menikmati laga Inggris vs Jerman. Mari kita menikmati laga ini sebagai sebuah panggung khusus untuk 2 pemain muda yang akan mewarnai sejarah Inggris vs Jerman untuk 1 dasawarsa ke depan. Pemain yang saya maksud adalah Bukayo Saka dan Kai Havertz.

Sebelum Euro 2020 sepak mula, terutama ketika bicara skuat Inggris, media terbelah antara Jadon Sancho dan Jack Grealish. Mana yang lebih cocok untuk bermain di sisi sayap selama Euro 2020? Belum ada nama Bukayo Saka di sana.

Mungkin soal usia, mungkin soal performa bersama klub masing-masing. Sancho dan Grealish memang layak untuk dicoba sejak awal. Namun, Southgate ternyata punya dunianya sendiri. Dia menggunakan Phil Foden dan Raheem Sterling untuk 2 sisi sayap Inggris.

Semua pundit memaklumi nama Sterling masuk daftar 11 pertama. Namun, ketika nama Foden ada di sana alih-alih Grealish atau Sancho, perdebatan memanas. Percobaan Southgate gagal di 2 laga awal Euro 2020. Untuk laga terakhir, akhirnya, Grealish masuk skuat… bersama Bukayo Saka yang menggantikan Foden.

Bukayo Saka, di mata saya, punya kerlip kejut seperti Kai Havertz untuk Chelsea di akhir musim dan terutama untuk timnas Jerman. Havertz memang belum mencapai level agility terbaik seperti ketika membela Bayer Leverkusen. Namun, daya kejut Havertz meningkat tajam.

Havertz mekar di tengah skuat Jerman yang “lucu”. Joachim Loew tidak membawa striker murni ke dalam skuat. Kevin Volland? Dia memang mengenakan seragam nomor 9. Namun, Volland juga tidak bisa dibilang striker murni, pun Timo Werner.

Ketika mengalahkan Portugal, Loew menggunakan susunan pemain yang menarik. Di atas kertas, Serge Gnabry menempati pos penyerang. Sementara itu, Havertz di belekangnya, sebagai second striker. Posisi bermain ini memberi Havertz keleluasaan untuk keluar dan masuk kotak penalti. Berkeliaran ke mana saja dia merasa nyaman.

Sebuah “kebebasan”. Satu kata ini menjadi kunci permainan Bukayo Saka dan Kai Havertz. Melawan Ceko, Saka bermain di sisi kanan menggantikan Foden. Pemain Arsenal ini memberi dimensi berbeda, bukan hanya distributor, tapi juga eksekutor yang berlisensi. Performanya yang seperti api membara itu sukses berbuah pemain terbaik di laga terakhir Inggris di putaran grup.

Bahkan Grealish yang diprediksi akan meledak, justru malah berkeliaran di bawah bayang-bayang Bukayo Saka. Tak hanya itu, di dalam skuat, Saka mendapatkan respect tinggi dari rekan-rekannya. Semuanya berkat persona yang bersahabat dan determinasi di atas lapangan.

Melihat Kai Havertz dan Bukayo Saka bermain baik di Euro 2020 ini menularkan sensasi tersetrum. Mirip ketika melihat Michael Owen menari-nari di Piala Dunia 1998. Mirip ketika mengagumi Mbappe di Piala Dunia edisi terakhir, ketika debu sepatunya menghiasi tangisan Lionel Messi. Sangat menyenangkan dan mendebarkan.

Saya rasa, bakat kedua pemain ini adalah yang terbesar untuk Inggris dan Jerman. Bahkan aman dikatakan kalau keduanya adalah sebuah faktor penentu. Saka adalah dribbler tanpa takut, sementara Havertz semakin liar dengan pergerakannya di dalam kotak penalti. Bisa jadi, 5 tahun lagi, Havertz akan menjadi predator sesungguhnya, bukan lagi fantasista dari kota kecil bernama Aachen.

Iklan

Mengagumi pemain-pemain muda ini dan membicarakan potensinya adalah salah satu cara asik menikmati laga akbar. Bukan hanya sejarah dan statistik yang bisa diperdebatkan. Mendiskusikan usaha mengejar impian dari sosok Saka dan Havertz juga sebuah aksi menjaring inspirasi dari perhelatan besar.

BACA JUGA Inggris, Sesuai Ramalan Primbon, Bakal Menang dengan Nyaman Jika Memainkan Bukayo Saka dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 30 Juni 2021 oleh

Tags: bukayo sakaeuro 2020InggrisjermanKai Havertz
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

kulturpass untuk anak muda di jerman mojok.co
Sosial

3 Negara Ini Ngongkosin Anak Mudanya untuk Nonton Konser, Film, dan Beli Buku. Indonesia Kapan?

1 Agustus 2023
Mahasiswa asal Madura alumnus UNY di Univeristy of Bristol
Kilas

Mahasiswa Asal Madura di Inggris Cerita Beratnya Puasa 16 Jam Sambil Penelitian

16 April 2023
Prancis vs Maroko MOJOK.CO
Esai

Prancis vs Maroko: Tentang Narasi Politik yang Harus Tunduk di Hadapan Sepak Bola

14 Desember 2022
footbal's coming home mojok.co
Kilas

Dari Mana Asal Istilah ‘Football’s Coming Home’ Datang?

24 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.