MOJOK.CO – Euro 2020 Grup C | Belanda vs Ukraina | Pergantian pelatih bikin Belanda limbung, sementara Ukraina pede sama pertahanannya.
Pergantian pelatih Belanda sebelum Euro 2020 bikin pusing pendukungnya. Apakah mereka tetap solid? Mereka akan bertemu Ukraina, tim dengan pertahanan kokoh selama kualifikasi, bahkan tak terkalahkan.
Isidorus Rio: Sakit kepala karena Belanda
Sebelum menulis ini, saya menemukan postingan dari tempat kerja saya yang lama, yang menaruh Jerman di barisan kuda hitam selama Euro 2020 ini. Saya ngekek, tapi juga pengin nangis. Kalau sekelas Jerman saja dimasukkan ke daftar kuda hitam, lalu Belanda apa? Kuda loreng?
Kalau buat Soe Hok Gie nasib tersial adalah umur tua, sayangnya Gie tidak berumur panjang buat melihat nasib Belanda di Euro 2020 sekarang ini. Datang ke turnamen besar pertama setelah absen di edisi 2016 dan gagal lolos ke Piala Dunia 2018, Londo justru tampil compang-camping.
Ronald Koeman minggat ke Barcelona setelah mengantar De Oranje lolos ke Euro 2020. Selain itu, Belanda menyambut Euro tanpa sang protagonis, Virgil van Dijk. Iya, salah satu bek terbaik dunia yang mukanya mirip Jandia Eka Putra itu, harus menjalani proses pemulihan usai cedera panjang karena ACL. Makin remuk lagi, Belanda datang ke Euro 2020 dengan 3 kiper gaek, yang 2 di antaranya adalah alumnus Piala Dunia 2010 dan 2014. Duh Gusti, saya yang bukan fans asli Oranje aja pusing lihat situasi ini.
Di atas kertas, nyaris sulit menjagokan Belanda akan melaju jauh, bahkan sampai ke tangga juara. Tapi, sepak bola bukan dimainkan di atas kertas. Dan kita semua tahu, magis turnamen seperti Euro atau Piala Dunia kadang ditentukan hal-hal kecil yang acap kita sebut “keberuntungan”. Kalau kata orang Ciomas mah ini namanya faktor luck.
Alih-alih menyoroti calon lawan, Ukraina, saya justru penasaran dengan Frank de Boer di Euro tahun ini. FdB sedang gemar dengan eksperimen taktik 5-3-2, yang berupaya mengoptimalkan peran 3 gelandang sebagai kunci permainan. Wajar, sih, karena Belanda punya Frenkie de Jong dan Gini Wijnaldum sebagai napas di lini tengah, dengan Marten de Roon sebagai jangkar atau memanfaatkan salah satu dari 2 wonderkids Eredivisie: Ryan Gravenberch atau Teun Koopmeiners.
Di depan, Belanda punya juru gedor yang performanya lagi oke musim ini. Wout Weghorst, striker yang tingginya hampir 2 meter itu, baru saja mengakhiri musim yang manis bersama Wolfsburg dan akan mentas di Liga Champions musim depan. Dia akan bertandem dengan the one and only, sang rapper dari selatan Belanda, Memphis Depay.
Entah kenapa, duet Depay dan Weghorst ini cocok sekali buat saya. Saya suka duet antara satu striker ala target man, dengan satu striker lain yang lebih luwes. Ya macam Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di Inter, lah.
Makanya, saya rasa Ukraina adalah pemanasan yang tepat, sekaligus mendapatkan pijakan pertama untuk mengarungi Euro. Ya kalian tahu pasti, mimpi besar dirajut dari langkah pertama yang mantap, jadi Ukraina, lawan terberat di Grup C, menyajikan pijakan itu. Kalau laga ini dilewati dengan mulus, saya rasa Belanda punya modal oke buat seenggaknya lolos ke semifinal.
Harri Rahmad Fadil: Belanda dengan pelatih mediokernya
Frank de Boer akan menjadi salah satu sorotan dalam laga Ukraina vs Belanda. Kok bisa? Mungkin banyak yang sudah tahu track record beliau sebelum menukangi timnas Oranje. Setelah cukup sukses mengarsiteki Ajax Amsterdam eee tahu-tahu amsyooong saat mencoba peruntungan di Inter dan Crystal Palace.
Sebelum jadi pelatih Belanda doi sempat, sih, melatih klub MLS, Atlanta United. Tapi ya sudahlah, nggak usah dibahas. Nggak penting juga.
Jadi, bisa dibilang, melawan Ukraina itu semacam pembuktian buat beliau. Soalnya jujur saja, nih, kalau melihat hasil-hasilnya sejauh ini ya cukup, sih, cukup nggak meyakinkan.
Secara keseluruhan, de Boer sudah menjalani 11 pertandingan dengan 5 menang, 4 imbang, 2 menangis. Itu menangnya juga lawan tim-tim seperti Georgia, Gibraltar, Latvia, Bosnia sama Polandia yang agak mendingan.
Terus, gimana kansnya lawan Ukraina nanti, nih?
Kans buat menang tentu ada, dong. Main di Johan Cruijff Arena pula lagi. Skuat yang dibawa juga oke. Ukraina datang ke Euro ini dengan status juara grup di babak kualifikasi dan tanpa terkalahkan, ngangkangin juara bertahan, Portugal. Italia yang tak terkalahkan, bisa memenangi laga perdana Euro 2020. Ukraina juga bisa! Camkan itu!
Sedangkan Belanda lolos sebagai runner up di bawah Jerman. Oya perlu diingat yang bawa Belanda lolos ke Euro karena Ronald Koeman, bukan de Boer.
Jadi, kudu hati-hati, nih, nanti apalagi di tim Ukraina ada Ruslan Malinovskyi. Pemain Atalanta ini lagi dalam performa yang bisa dibilang konsisten. Kemampuan tembakan dari luar kotak penalti adalah ancaman nyata. Tanya deh ke fans Juventus yang sudah pernah menyaksikan gawang tim kesayangan mereka dirobek si Ruslan.
Ukraina memang cuma bikin 17 gol di kualifikasi. Kalah sama 22 gol-nya Portugal. Namun, Ukraina cuma kebobolan 4 kali. Pertahanan tangguh adalah aspek penting untuk kompetisi pendek. Hati-hati saja Belanda. Ukraina nggak selembek itu.
BACA JUGA Austria vs Makedonia Utara: Gulat Troll Gunung Harry Potter vs Kuda Hitam Euro 2020 dan artikel lainnya di rubrik Balbalan.