Berbicara soal seni kontemporer, rasanya sangat durhaka jika tak menyertakan nama Andy Warhol sebagai bahan pembicaraan. Andy Warhol adalah nama yang harum dalam dunia seni kontemporer. Banyak seniman, atau minimal, orang yang berlagak seniman menggemarinya sebagai sosok panutan –pada tirik tertentu, bahkan sebagai nabi.
Ayah dan Ibu Warhol adalah imigran dari Slovakia yang datang ke Amerika untuk mengadu nasib.
Bakat seni Warhol sudah tampak sejak muda. Di usia remaja, Warhol pernah memenangkan Scholastic Art and Writing Award, semacam sebuah penghargaan dan beasiswa untuk para insan seni dan literasi muda di Amerika Serikat.
Setelah lulus SMA, Andy Warhol kemudian melanjutkan pendidikan ke University of Pittsburgh dan mengambil jurusan Pendidikan Seni. Namun kemudian, di tengah jalan, Andy Warhol pindah ke Carnegie Institute of Technology dan mengambil jurusan Seni Komersial.
Warhol banyak memfokuskan diri pada seni komersial dan periklanan.
Karya-karya Warhol yang banyak dikenal adalah lukisan-lukisan (cetakan sablon) kemasan produk konsumen dan benda sehari-hari yang sangat sederhana dan berkontras tinggi. Sedangkan salah satu karyanya yang paling-paling menumental tentu saja adalah gambar sebuah pisang pada cover album musik rock The Velvet Underground and Nico (1967).
Seniman yang terkenal sebagai ikon kultur pop ini selaku punya gaya yang nyentrik. Ia punya gaya rambut khas berupa poni panjang yang kelak menjadi salah satu tren yang begitu digemari oleh banyak orang, utamanya para penggemarnya.
Andy Warhol punya hobi unik, ia sering mengumpulkan sampah atau barang bekas yang kemudian ia kumpulkan di museumnya. Ia juga punya kebiasaan yang nyentrik, yaitu suka menciumi bau kaki orang lain, terutama kawan-kawan dekatnya sendiri.
Warhol meninggal dunia pada 22 Februari 1987 saat berusia 58 tahun.