Air mata buaya merupakan istilah untuk tangisan pura-pura, bisa juga diartikan sebagai emosi palsu pada seorang munafik yang pura-pura bersedih dan mengeluarkan air mata palsu. Istilah ini pertama kali muncul di buku The Travels of Sir John Mandeville tahun 1356 yang ditulis sendiri oleh Sir John Mandeville.
Diasosiasikan sebagai air mata palsu karena memang buaya hanya menangis saat mereka memakan mangsanya. Tentu bukan karena terenyuh atau prihatin karena sudah memangsa makhluk hidup ciptaan tuhan, melainkan karena bagian kerja biologis tubuhnya. Pada saat buaya menggigit mangsanya dengan gigitan yang kuat, terjadi kontraksi otot rahang yang membantu meremas air mata dari kelenjar lakrimal.
Itulah sebabnya air mata buaya disebut sebagai air mata palsu dan menjadi lambang kesedihan yang pura-pura. Ini tentu bangsat. Namun ada yang lebih bangsat lagi: seseorang yang berlagak menangis saat ia dengan sadar memakan temannya sendiri.