Aku adalah seorang ibu rumah tangga sekaligus pekerja. Dimana waktuku benar-benar terkuras habis untuk semua aktifitas yang aku jalani. Saat ini aku tinggal di sebuah desa kecil di Pacitan, Jawa Timur. Aku ingin menyampaikan uneg uneg yang sedang aku alami saat ini, untuk sekedar berbagi perasaanku dengan banyak ibu-ibu muda yang menjalani hari nya sama seperti ku. Ibu rumah tangga dan ibu pekerja, yang mana memiliki suamiku tergila-gila dengan game online.
Aku dan suamiku menikah di bulan oktober 2020, dan setelah sepekan pernikahan kami, kami memutuskan untuk merantau di salah satu daerah di Provinsi Banten.
Suamiku adalah seorang karyawan di salah satu perusahan swasta, yang bergerak di bidang peternakan ayam. Sedangkan aku, aku seorang karyawan di perusahaan jasa hukum. Kami sama-sama disibukkan dengan pekerjaan masing masing, hingga kami kekurangan waktu untuk sekadar lebih dalam untuk saling mengenal. Padahal hubungan pernikahan kami masih sangat ranum-ranumnya.
Kegilaan suamiku dengan game online
Keindahan bahtera rumah tangga pengantin baru kami nyatanya harus dihadapkan dengan sifat dan kebiasaan kami yang sama-sama sangat mengejutkan. Suamiku, dia memiliki kebiasaan yang sangat umum dimiliki oleh kebanyakan laki-laki. Iya, dia sangat menyukai bermain game online di handphone nya.
Dari awal perjalanan pernikahan kami, memang aku sudah mengetahui tentang hobi nya itu. Namun, aku tidak mengira ada hal yang bagiku sangat sukar diterima oleh kebanyakan istri di dunia ini.
Suamiku sangat senang berlebihan ketika dia berhasil memenangkan permainan game-nya itu, tapi sebaliknya dia akan sangat mengerikan ketika kalah di dalam permainanya. Hal yang tidak biasa aku lihat di sepanjang perjalanan hidupku adalah kebiasaan merusak barangbarang ketika sedang marah karena kalah.
Ya, suamiku akan sangat marah dan akan menghancurkan ponsel bahkan apapun yang ada di dekatnya, yang tentunya sangat membuatku tidak nyaman. Hal pertama yang ada di pikiranku adalah pasti dia akan berubah seiring dengan kesadaranya tentang posisi nya dan tanggungjawabnya saat ini.
Mengerikan dan merusak saat kalah
Memasuki pernikahan kami yang ke 3 tahun, tentunya kami sudah memiliki titipan anak, yang saat ini usaianya menginjak 20 bulan. Kebutuhan kami pun sudah di katakan banyak dengan kondisi kami yang sama sama bekerja sekalipun.
Namun, kebiasaan suamiku merusak handphone dan apapun barang barang yang ada di dekatnya ketika menerima kekalahan dalam permainannya pun masih berlanjut dan sangat menjadi jadi.
Terakhir, dia sampai merusak dua ponsel yang dia miliki, yang bagiku harga dari ponsel itu sudah sangat mahal. Dan ketika hal itu terjadi, dia seolah-olah tidak lagi ingat tentang posisinya sebagai suami, dan ayah dari anakku.
Dia terlalu mementingkan hobinya, tidak peduli seberapa banyak waktu, materi yang dia korbankan untuk gamenya. Dia lupa akan kebersamaan bersama anak isterinya yang itu sangat kami butuhkan.
Obsesinya sangat besar untuk hobinya itu, bahkan dia tidak segan-segan untuk merusak benda benda di seitarnya, termasuk handpone-nya. Bukan lagi tentang kesabaran. Namun, pemikiran wanita yang sudah berumah tangga adalah sudah seberapa banyak hal yang suaminya korbankan untuk memenuhi hasrat bermain game-nya.
Sampai detik ini pun suamiku tetap sangat mencintai game-nya, meskipun sudah berkali-kali aku ingatkan untuk tidak berlebihan sampai merusak hal hal berharga di dekatnya.
Itulah permasalahan yang sedang keluarga kecil kami hadapi saat ini, di sisi lain aku merasa sangat keberatan jika suamiku terlalu tergila-gila dengan game nya itu, karena bagiku itu sangat merugikan keuangan kami. Sebab, suamiku harus membeli handphone baru setiap kali dia merusaknya, sedangkan keperluan kami sudah bukan di masa main-main lagi.
Octaviana, Banten, octavianakusumadewi595@gmail.com
BACA JUGA Pesan Anak Perempuan untuk Ayahnya: Perasaanku Hancur, tapi Aku Hebat Sejauh Ini dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG
Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg bisa dikirim di sini