Pertanyaan ‘kapan?’ seringkali digunakan sebagai obrolan basa-basi ketika bertemu dengan teman, keluarga atau orang yang kita kenal tetapi sudah lama tidak bertemu. Pertanyaan ini beragam, bergantung pada saat kita sedang berasa di fase kehidupan apa.
Ketika menjadi mahasiswa semester tua pertanyaan yang muncul adalah kapan lulus? Ketika sudah lulus dan belum bekerja pertanyaan yang muncul adalah kapan bekerja? Ketika sudah bekerja dan belum menikah pertanyaan yang muncul adalah kapan menikah? Ketika sudah menikah tetapi belum memiliki momongan pertanyaan yang muncul adalah kapan mempunyai anak?
Pertanyaan jenis ini akan selalu ditanyakan oleh orang lain di berbagai fase kehidupan. Ketika kita sudah berhasil melewati pertanyaan kapan lulus? Nantinya kita akan mendapatkan pertanyaan kapan kerja? Itu akan berlangsung selama kita hidup.
Pertanyaan ‘kapan lulus?’ yang ditanyakan kepada dua orang mahasiswa dengan keinginan yang berbeda akan memiliki reaksi yang berbeda juga.
Pertanyaan di atas jika ditanyakan kepada seorang mahasiswa yang memang belum ingin lulus karena berbagai alasan, misalnya karena ingin mengabdikan diri untuk organisasi kampus, akan mendapatkan respon yang biasa saja. Dia tidak menjadikan pertanyaan itu sebagai sebuah bentuk ejekan atau tuntutan tetapi hanya basa-basi saja.
Berbeda dengan pertanyaan yang sama diajukan kepada mahasiswa semester akhir yang sedang mengalami masalah pada saat mengerjakan skripsi dan dia sangat ingin lulus. Dia akan merasa pertanyaan tersebut adalah sebuah ejekan, tuntutan, dan beban tersendiri karena dia merasa belum mencapai itu.
Oktisa Rahmawati Choerun Nisa
Gunungpati, Semarang
oktisarahmawati@gmail.com
Uneg-uneg, keluh kesah, dan tanggapan untuk Surat Orang Biasa bisa dikirim di sini