Siapa yang selalu dibully dan jadi bahan omongan orang angkat tangan dong! Pasti kalian merasa sebal, kesal, dan marah ketika orang-orang dengan gampangnya ngomong hal buruk tentang kita. Di mana-mana pasti jumpa orang yang mulutnya itu macam kereta api, asyik ngomel mulu nggak berhenti-henti.
Ingin kasih cabai ke mulutnya biar dia tahu rasanya panas sama pedas omongannya. Namun, sebagai manusia yang baik kita lebih memilih bersabar, sangking sabarnya ingin santet itu orang.
Di sini aku ingin beritahu kalian ketika aku masih di bangku sekolah dasar waktu itu umurku masih sekitar 10 tahun. Pada waktu itu aku sering diejek hitam, gendut, jelek.
Dan mirisnya lagi di situ guru-guru cuma tertawa saja tanpa menegur kesalahan muridnya padahal dia tahu itu salah. Pernah gitu aku mengadu tapi guru itu dengan santainya bilang cuma main-main enggak usah dipikirin.
Rasanya aku ingin teriak kencang di depan guru itu terus bilang, “cuma main-main kau bilang punya otak nggak kau.”
Ingin bilang gitu tapi harus ditahan biar tidak panjang urusannya soalnya malas berurusan sama guru.
Masuk rumah sakit karena dibully terus
Tamat SD aku pikir nggak akan ada lagi yang bully aku tapi itu cuma khayalan, buktinya waktu aku pertama kali masuk SMP, teman-teman malah ngejek bilang aku hitam, muka macam pocong. Rasanya aku ingin nangis di situ juga karena hati ini rasanya sakit seperti ditusuk sama pisau terus dicabik-cabik.
Dari ejekan orang-orang aku mencoba melihat sebuah video tutorial cara membuat kulit menjadi putih. Aku ikutin semua tips dari video-video yang aku tonton.
Aku mulai dari beli berbagai macam produk skincare sama body care, aku rajin pakai itu semua dan beruntungnya aku waktu mendekat ujian akhir sekolah kulitku menunjukkan perubahan, nggak putih sih seenggaknya nggak kusam-kusam kali.
Kulitku udah mulai cerah udah nggak ada lagi yang ejek dekil sama hitam. Namun, itu cuma sebentar, karena mulut-mulut lava ini dengan entengnya bilang percuma putih kalau masih gendut.
Di situ rasa percaya diriku menurun gitu, dari sana aku mulai diet, kurangin porsi makan bahkan pernah nggak makan selama dua hari itupun cuma minum air putih. Akhirnya drop terpaksa harus rawat inap di rumah sakit karena mengalami sakit di bagian lambung.
Belajar mencintai diri
Keluar dari rumah sakit mama paksa berhenti diet dan kata-kata mama yang paling membekas di hati aku sampai sekarang, “mau kamu melakukan berbagai macam cara untuk berubah orang-orang pasti akan selalu mencari celah dan kekurangan pada diri kita karena mereka merasa iri tidak bisa terlihat seperti kita.”
Dari omongan mama itu aku mulai belajar mencintai diriku sendiri, tidak peduli meski dibully. Aku berhenti diet, aku makan apapun yang bisa aku makan selama itu sehat. Aku lakukan perawatan dari atas kepala sampai ujung kaki sebagai bentuk cintaku pada diri sendiri.
Teruntuk orang-orang yang pernah mengejek dan bully aku, aku sudah maafin kalian. Namun, maaf aku nggak akan pernah lupa sama kata-kata kalian. Karena itu akan terus membekas di hati aku dan itu masih terus terngiang di kepalaku sampai sekarang.
Dan untuk orang-orang yang di luar sana terutama perempuan, kalian itu cantik apapun warna kulit mau itu putih, hitam, coklat ataupun yang lain. Bentuk tubuh baik gemuk maupun kurus, gaya rambut dan ras apapun.
Karena perempuan punya versi terbaik untuk menjadi cantik. Perempuan akan terlihat cantik jika dia bisa mencintai dirinya sendiri. Ciptakanlah standar kecantikan dirimu sendiri dan jangan biarkan omongan orang-orang menjatuhkan kepercayaan dirimu. Angkat kepalamu dan katakan, “Ini aku dengan segala kesempurnaan yang ada pada diriku.”
Fadila Tasya Jalan Young Panah Hijau link 11 Gang Al ikhlas reisssarah23@gmail.com