Sudah lama sekali aku ingin menulis uneg-uneg ini. Aku ingin meluapkan semua yang ada di dalam hati dan pikiranku. Dengarkanlah, aku ingin berbagi cerita, pengalaman, dan perasaanku dengan orang lain. Aku lelah, aku takut.
Aku tahu, uneg-uneg ini mungkin akan terdengar klise. Tapi aku tidak peduli. Aku hanya ingin menulis apa yang ada di dalam hatiku.
Aku lelah dengan yang terjadi dalam hidupku
Ya, aku lelah. Aku lelah dengan semua hal yang terjadi di dalam hidupku. Dengan pekerjaanku yang monoton, dengan hubunganku yang tidak jelas, dengan keluargaku yang selalu menuntut, dan dengan dunia yang semakin keras.
Aku merasa seperti hidupku tidak ada artinya. Aku merasa seperti aku hanya berjalan di tempat tanpa tujuan. Merasa seperti aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengubah hidupku.
Aku takut dengan masa depanku. Selain itu, aku takut dengan ketidakpastian hidup. Aku takut dengan kegagalan. Juga takut dengan penolakan.
Aku takut tidak bisa mencapai apa yang diriku inginkan dalam hidup. Aku takut tidak bisa bahagia, takut tidak bisa menjadi orang yang sukses.
Tapi aku tidak menyerah
Meskipun aku lelah dan takut, aku tidak akan menyerah. Karena, aku akan terus berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Aku akan terus berjuang untuk meraih mimpiku.
Aku tahu, jalan yang akan aku lalui tidak akan mudah. Tapi setidaknya aku akan tetap berjalan maju. Aku akan tetap berusaha untuk menemukan kebahagiaan.
Aku ingin hidup dengan penuh makna. Karena, aku ingin hidup dengan tujuan. Aku ingin hidup dengan bahagia.
Aku tahu, itu semua tidak akan mudah. Tapi aku akan berusaha untuk mewujudkannya.
Ini adalah uneg-unegku. Aku harap kamu bisa memahaminya.
Aku tahu, uneg-uneg ini mungkin tidak akan bisa mengubah hidupku. Tapi setidaknya, aku sudah bisa meluapkan semua yang ada di dalam hati dan pikiranku yang membuat aku lelah.
Terima kasih sudah membaca.
Aji Wisnu, Desa Bengkeng, Mereng RT. 02/01 Kec. Warungpring Kab. Pemalang Jawa Tengah aji.wisnu220301@gmail.com
BACA JUGA Keluh Kesah dari Anak Tengah Perempuan yang Tak Pernah Disayang Ayah dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG
Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg bisa dikirim di sini