Yudisium Lebih Layak Dirayakan daripada Sempro, Sidang, dan Wisuda

Yudisium Lebih Layak Dirayakan daripada Sempro, Sidang, dan Wisuda Mojok.co

Yudisium Lebih Layak Dirayakan daripada Sempro, Sidang, dan Wisuda (unsplash.com)

Saya baru saja menyelesaikan seluruh tahapan perkuliahan. Setelah melalui semuanya, saya merasa tahapan yudisium yang paling layak dirayakan. Yudisium adalah sebuah tahpan di mana mahasiswa secara resmi dinyatakan lulus dari suatu kampus.

Akan tetapi, yang terjadi selama ini, justru seminar proposal (sempro), sidang ujian, dan wisuda yang paling banyak dirayakan. Sementara yudisium dianggap biasa saja. Sangat jarang mahasiswa yang merayakan yudisium, padahal tahapan ini yang menentukan lulus tidaknya seseorang dari suatu kampus. Kenapa bisa begitu ya?  

Sempro, Sidang, Wisuda hanyalah awal perjalanan

Sempro hanyalah awal dari segala proses panjang untuk lulus. Oleh karena itu, merayakan seminar proposal bukanlah suatu hal yang bijak. Banyak hal yang mungkin terjadi dalam perjalanan ke depan. Mulai dari eksekusi yang tidak sesuai rencana, dosen pembimbing hilang, dan masih banyak kekecewaan lain. Perjalanan masih panjang kawan.

Setelah sidang skripsi, perjalanan akademik mahasiswa juga belum tentu mulus. Mahasiswa bisa lulus atau gagal. Kalaupun lulus, mahasiswa masih dihadapkan dengan revisi dan syarat administratif lainnya. Jangan sepelekan dua tahapan ini lho, mengurus revisi dan administrasi perlu energi dan waktu. Perjalanan masih belum usai. 

Wisuda memang menjadi perayaan resmi seorang mahasiswa lulus dari perguruan tinggi. Apabila sudah diwisuda, berarti mereka sudah melewati setiap tahapan akademik. Namun, menurut saya wisuda sekadar seremoni saja. Itu mengapa beberapa kampus tidak mewajibkan mahasiswanya mengikuti wisuda. Lagipula, perayaan berlebihan saat wisuda untuk apa sih, toh setelahnya akan menghadapi dunia sebenarnya yang lebih sulit. 

Yudisium tanda mahasiswa lepas dari beban akademik

Kalau memang ingin merayakan perjalanan akademik, saya rasa yudisium adalah momentum yang paling pas. Di saat inilah mahasiswa secara resmi dinyatakan lulus dari perkuliahan. Ditandai dengan diterbitkan surat keterangan lulus dan transkrip nilai. Dengan kata lain, mahasiswa sudah benar-benar terlepas dari beban akademik. 

Apabila sudah mencapai tahapan ini, mahasiswa lebih mudah menghadapi pertanyaan-pertanyaan seputar perkulihan, misalnya kapan lulus. Cukup jawab saja, tinggal menunggu wisuda. Sangat enak bukan? Sementara itu,  mahasiswa bisa mengisi jeda waktu antara yudisium dan wisuda dengan banyak hal. Misalnya, persiapan mencari pekerjaan, kursus, atau berlibur. Bebas-bebas saja, toh sudah tidak ada beban akademik maupun administrasi kampus. 

Jangan merayakan semuanya

Bukannya saya nggak mau memvalidasi perjuangan mahasiswa di tiap tahapan akademiknya ya. Setiap tahapan perjalanan akademik memang pantas disyukuri, tapi tidak perlu dirayakan secara berlebihan. Selain perjalanan yang masih panjang, kasihan teman-teman kalian yang harus menyiapkan hadiah atau semacamnya di setiap tahapan akademik. 

Cukup rayakan setiap keberhasilan akademik kalian dengan berterima kasih kepada diri sendiri dan orang tua. Teman-teman juga cukup memberi ucapan selamat dan doa-doa baik. Kalau memang ingin merayakan dengan mengadakan acara khusus, bolehlah ketika lulus yudisium yang momentumnya lebih pas.  

Penulis: Kuncoro Purnama Aji
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Wisuda UNS, Sebaik-baiknya Sistem Wisuda Perguruan Tinggi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version