Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

YouTuber yang Kontennya Nyampah Cukup Dihadapi dengan 4 Hal Ini

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
8 Mei 2020
A A
Dear Ferdian Paleka, YouTuber yang Udah Ngerjain Transpuan terminal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Entah apakah hal ini termasuk konspirasi elite global atau memang dari sananya sudah goblok. Belakangan, marak sekali orang-orang yang mendaku dirinya YouTuber, melakukan aksi-aksi yang bukan lagi konyol dan layak ditertawakan tapi goblok dan layak dihujat dengan kencang.

Saya tidak perlu menyebutkan nama para YouTuber, influencer, atau otak geser apalah itu yang belakangan ini menyedot perhatian kita semua. Nah yang terbaru, seolah tidak belajar dari aksi nyampah YouTuber sebelumnya. Ada lagi aksi YouTuber kebelet terkenal yang menghalalkan segala cara buat dikenal orang. Aksinya viral karena bikin prank ke para transpuan dengan membagikan box Indomie yang diisi dengan sampah. Jujur, aksi YouTuber tersebut memang benar-benar sampah.

Tujuan para YouTuber yang senang melakukan aksi yang bikin dongkol dan merugikan orang lain sebenarnya sederhana. Polanya begini:

  • Bikin konten sampah yang merugikan orang lain.
  • Publik tertarik melihat aksi sampah nan goblok itu.
  • Si YouTuber untung berkat kunjungan yang banyak secara mendadak di videonya.

Tiga pola di atas adalah pola sederhana mengapa banyak YouTuber suka bikin prank-prank dan konten yang blas nggak mutu alias sampah. Maka dari itu, guna mengantisipasi kemunculan YouTuber konten sampah dan goblok di kemudian hari. Saya memiliki itikad baik untuk berbagi tips menghadapi orang-orang semacam itu. Tipsnya sangat sederhana dan sangat mudah dilakukan. Mari disimak.

Satu: Jangan dipedulikan

Kebanyakan para YouTuber yang suka prank-prenk nyampah itu tujuannya hampir semua sama. Butuh perhatian dari banyak orang. Lagipula, YouTuber mana sih yang nggak haus perhatian? Berkat rasa haus perhatian ditambah ngebet pengin banyak adsense secara instan, jalan pintasnya adalah bikin konten goblok dan sampah. Lewat menggadaikan rasa malu dan nilai moral, diharapkan banyak orang yang menonton video mereka.

Lantas kita sebagai manusia biasa harus melakukan apa? Gampang, tidak usah dipedulikan. Anggap mereka itu nggak ada. Jangan pernah tonton videonya, jangan follow media sosialnya. Hingga kalau perlu anggap dia tidak pernah dilahirkan dari perut ibunya yang berharap anaknya kelak berguna bagi bangsa dan negara, tapi saat besar malah bikin hal-hal goblok yang nggak masuk akal.

Dua: Tonton videonya sepersekian detik, kasih komentar, dan terakhir tekan report

Jika sudah mencoba untuk tidak mempedulikan tapi hati masih dongkol dengan kelakuan mereka, perlu diketahui bahwa YouTube memiliki tombol pengaduan alias tombol report yang tentunya bakal berefek jika dilakukan bersama-sama. Sebelum mencet report di video mereka, ada baiknya kamu nonton videonya barang sedetik, dua detik, lalu kasih komentar di kolom komentarnya. Terserah kamu mau ngasih komentar apa. Cuma saran saya tulis kalimat yang singkat, jelas, dan padat seperti ini:

Bungul, euy!

Baca Juga:

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Konten “5 Ribu di Tangan Istri yang Tepat” Adalah Bentuk Pembodohan

Setelah itu silakan kamu pencet kolom report.

Tiga: Sambangi media sosialnya dan lakukan seperti poin nomor dua

Perlu ada efek jera sampai ke ubun-ubun memang bagi para YouTuber sampah yang suka bikin konten merugikan orang lain. Manfaatkan tombol report/laporkan di platform digital mana pun kamu menemukan kemunculan mereka. Tidak terkecuali di media sosialnya. Jangan di-follow. Kalau kamu sudah follow baiknya unfollow saja. Sebelum mencet kolom report/laporkan di media sosial mereka. Jangan lupa berikan komentar di kolom komentar media sosial mereka. Masih dengan kalimat yang tegas, singkat, padat dan jelas. Tulislah kalimat di bawah ini:

Bungul, euy!

Lalu silakan direport media sosialnya.

Empat: Lupakan dan jangan dibesar-besarkan, biarkan mereka hilang ditelan kelakuan mereka sendiri

Jika kamu sudah melakukan poin satu sampai tiga. Maka yang perlu kamu lakukan untuk menghadapi mereka adalah melupakannya dan tidak perlu membesar-besarkan aksi sampah mereka. Biarkan akun mereka di-suspend YouTube dan media sosial mereka diblokir gara-gara banyak yang nge-report. Itu adalah ganjaran yang pantas untuk aksi mereka.

Ingat kawan-kawanku semua, para YouTuber konten sampah nan goblok itu tidak akan pernah ada jika kita tidak mempedulikannya, membicarakannya, atau nge-share videonya. Perlu diberikan efek jera bagi orang-orang seperti itu supaya tidak melakukan hal-hal goblok yang tidak hanya mencoreng muka mereka sendiri tapi juga merugikan orang di sekitarnya. Silakan simpan tips di atas di memori jangka panjang atau pendek kamu. Mungkin saja itu akan berguna untuk menghadapi YouTuber konten sampah yang akan muncul berikutnya. Karena ingat, spesies homo sagoblok tidak akan pernah habis. Waspadalah! Waspadalah!

BACA JUGA Ferdian Paleka Kelakuannya Seperti Orang Kerasukan Arwah Tokoh-tokoh Sejarah dan tulisan M. Farid Hermawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Mei 2020 oleh

Tags: Ferdian PalekakontenMedia SosialprankYoutuber
M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia

ArtikelTerkait

permintaan pertemanan

Permintaan Pertemanan: Apa Harus Semua Dimasukkan?

24 Juli 2019
Menyuruh Orang untuk Cari Kerja Biar Nggak Protes Melulu Itu Aneh nyi roro kidul kritis skeptis netizen indocomment war facebook mojok.co

Menyuruh Orang untuk Cari Kerja biar Nggak Protes Melulu Itu Aneh

20 September 2020
Jogja Selalu Dianggap Manis, Padahal Ujungnya Selalu Pahit (Unsplash)

Untuk Mahasiswa Baru di Jogja, Turunkan Ekspektasi Kalian, Jogja Nggak Seindah Konten Sinematik

30 Juli 2024
Kenapa Selalu Ada Orang yang Posting Foto Selfie pada Hashtag yang Sedang Trending di Twitter?

Bikin Twit Viral Adalah Pencapaian yang Lebih Memuaskan ketimbang Wisuda

9 Januari 2021
Sebetulnya Apa yang Dicari HRD Saat Cek Akun Media Sosial para Pelamar Kerja? terminal mojok.co

Sebetulnya Apa yang Dicari HRD Saat Cek Akun Media Sosial para Pelamar Kerja?

1 Agustus 2021
story medsos

Sebulan Tak Melihat Story Medsos: Ini yang Kurasakan!

26 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.