Di tengah gonjang-ganjing minuman kemasan dengan kandungan gula tinggi, Yakult mengeluarkan produk baru yang diberi nama Yakult Light dengan kandungan gula lebih rendah dibandingkan dengan Yakult biasa. Varian ini sebenarnya bukanlah produk yang baru-baru amat. Sebelum rilis untuk pasar Indonesia, Yakult Light sudah dijual di beberapa negara seperti India dan Australia.
Yakult Light dikemas dalam botol yang ukuran dan bentuknya sama dengan yang original, bedanya hanya terletak pada warna kemasannya. Kalau Yakult original berwarna merah, Yakult Light berwarna biru. Dalam satu pak, kita akan mendapatkan lima botol kecil berukuran 65ml. Botol-botol mungil tersebut diberi penutup yang bertuliskan Yakult less sugar.
Ketika botolnya dibuka, aroma khas Yakult langsung tercium. Sampai di sini, saya belum merasakan perbedaanya. Aromanya sama, warnanya pun sama persis. Tapi, ketika saya minum, langsung terasa perbedaanya.
Yakult Light memiliki rasa yang nggak begitu manis bila dibandingkan dengan yang biasa. Ya iyalah namanya juga less sugar. Namun, di balik berkurangnya rasa manis, rasa asemnya justru makin terasa. Kalau boleh diibaratkan, varian ini seperti versi original yang diberi sedikit tambahan air. Jadi, selain rasanya lebih soft ketimbang versi original, teksturnya juga lebih encer.
Menurut saya, dengan tekstur yang lebih encer dan rasa yang lebih ringan, bikin Yakult Light tidak bisa dicampur minuman lain. Seperti yang kita tahu, Yakult original banyak dibeli orang karena bisa di-mix dengan minuman lain.
Sementara Yakult Light adalah tipe minuman yang akan cocok untuk orang yang tidak suka manis dan mereka yang sangat peduli dengan kesehatan. Begitulah kira-kira.
Seperti yang kita tahu, yang ini adalah versi less sugar. Minuman satu ini memang mengurangi kadar gulanya dalam jumlah yang cukup signifikan. Sebagai perbandingan, jika Yakult biasa (kemasan merah) dalam satu botol kecil 65ml mengandung kalori 50 kkal dan kandungan gulanya 10g. Dalam Yakult Light kemasan yang sama (65ml) mengandung 25 kkal dan gula 3 gram saja. Banyak banget berkurangnya, kan?
Selain itu, Yakult Light juga lebih rendah kalorinya. Hal ini jelas menjadi kabar baik bagi sobat diet yang ingin menurunkan berat badan.
Oh Iya, dalam Yakult Light juga diberi tambahan vitamin D dan E. Vitamin D sangat penting untuk kesehatan tulang, gigi dan dapat mencegah stunting. Sementara vitamin E memiliki sifat antioksidan yang tinggi dan berperan baik untuk kesehatan mata, kulit, serta saraf.
Jadi, selain baik untuk pencernaan, juga baik untuk kulit dan tulang. Lantaran tidak mengandung bahan pengawet, Yakult Light akan kadaluwarsa dalam 40 hari saja. Pastikan kalian melihat tanggal kadaluarsanya, ygy.
Di Indonesia, Yakult Light dibandrol dengan harga Rp13 ribuan. Harganya lebih mahal dibandingkan harga Yakult original. Itulah kenapa, banyak netizen Indonesia yang bertanya-tanya di media sosial, “Kenapa harga Yakult Light lebih mahal dari pada Yakult original padahal komposisi gulanya berkurang?”
Mungkin, ini mungkin lho, karena varian ini menambahkan unsur vitamin E dan D, Gaes. Jadi ya, kadar gulanya memang dikurangi, tapi kandungan vitaminnnya ditambah. Meskipun sebenarnya, saya juga lebih suka kalau harganya disamakan. Siapa yang nggak suka kan?
Secara keseluruhan, saya cukup puas dengan karena rasanya tidak banyak berubah, hanya lebih ringan dan encer saja. Dengan rasa yang nggak begitu berbeda dari versi original, tapi memiliki kalori dan kandungan gula yang jauh lebih rendah, Yakult Light bisa menjadi pilihan minuman enak untuk menyegarkan tenggorokan dan melancarkan pencernaan.
Oh iya, Rek, untuk cara penyimpanan, Yakult Light nggak jauh berbeda dengan Yakult Original. Minuman ini dianjurkan untuk disimpan pada suhu 0-10 derajat celcius dalam lemari pendingin dan dijauhkan dari sinar matahari secara langsung. Menyimpan pada suhu yang tepat akan membuat bakteri di dalam Yakult tidak akan aktif dan membuat kualitasnya tetap terjaga, segar, dan rasanya enak.
Kalau cara simpannya salah dan Yakult-nya diajak panas-panasan. Nanti bakteri baiknya berubah jadi jahat, lho. Ingat, bakteri jahat adalah bakteri baik yang sering diajak berjemur di bawah sinar matahari langsung.
Jadi, gimana? Sudahkah Anda minum Yakult hari ini?
Penulis: Tiara Uci
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 3 Resep Rahasia Kesuksesan Yakult Bertahan di Pasar Indonesia