Destinasi Wisata di Solo Menggoda, tapi Nggak Semua Orang Cocok Berlibur ke Sana

Destinasi Wisata si Solo Menggoda, tapi Nggak Semua Orang Cocok Berlibur ke Sana Mojok.co

Destinasi Wisata si Solo Menggoda, tapi Nggak Semua Orang Cocok Berlibur ke Sana (unsplash.com)

Solo atau Surakarta punya berbagai destinasi wisata, itu sebabnya daerah ini begitu menarik untuk tujuan berlibur. Apalagi untuk mereka yang sehari-hari hidup di perkotaan. Daerah ini punya suasana slow living yang begitu kuat. Belum keramahan warga lokal yang membuat siapa saya kian tertarik untuk mengunjungi kota yang satu ini. Nggak heran, daerah yang terkenal dengan nasi liwet ini menjadi destinasi wisata idaman banyak orang.

Akan tetapi, di balik citra Solo sebagai daerah yang nyaman dan adem ayem, nggak semua orang cocok berlibur ke sana. Bukan karena Solo kurang menarik, tapi lebih pada selera berwisata. Itu mengapa tulisan ini saya buat sebagai panduan awal bagi para wisatawan. 

#1 Mereka yang sering mengandalkan tukang parkir, bersiaplah!

Di kota-kota besar, orang-orang mungkin terbiasa menyerahkan urusan parkir pada ahlinya. Namun, di Solo, kebiasaan ini bisa jadi bumerang. Terlebih, di beberapa sudut Kota Solo, lahan parkir mobil bahkan ikut merambah naik ke trotoar yang tidak umum saya jumpai di Semarang. Sialnya, kesulitan ekstra ini tidak dibarengi dengan keberadaan tukang parkir yang sigap. Sampai mobil berhasil terparkir saja, batang hidung petugas parkir tak kunjung tampak.

Hal senada juga saya jumpai di salah satu pusat perbelanjaan besar di Solo, Mal Paragon. Di mal sekalipun, petugas parkir yang mengarahkan jalannya mobil absen sehingga membuat pengunjung luar kota kebingungan. Jangankan memberi aba-aba, petugas yang sigap membantu mencarikan spot parkir kosong saja tiada. Kondisi semacam ini jelas jadi tantangan tersendiri untuk orang-orang seperti saya. 

#2 Perlu banyak kesabaran ketika membawa mobil berukuran besar ke Solo

Membawa mobil berukuran besar mungkin nyaman untuk perjalanan jauh. Namun, jangan pernah terapkan ini bila hendak menyambangi Solo. Di samping harus menghadapi mode sulit ketika akan parkir mobil, jalanan di Solo sering kali sempit dan riuh. Apalagi, di area padat kuliner atau wisata budaya.

Terlebih, sebagian besar turis luar kota hanya mengandalkan GPS saat mencari titik destinasi, di mana terkadang mobil diarahkan ke jalan pintas yang tak terlalu lebar. Tak ayal, manuver di tengah keramaian dan jalan kecil dapat memicu stres bagi pengemudi yang tak terbiasa. Pun, potensi badan mobil besar tergesek menjadi lebih besar.

Baca halaman selanjutnya: #3 Pencinta wisata alam …

#3 Pencinta wisata alam dan adrenalin perlu energi effort lebih

Solo mungkin bukan pilihan destinasi yang tepat bagi mereka yang menyukai pemandangan alam dan hiburan ekstrim yang menguji nyali. Kota ini memang lebih menarik untuk eksplorasi budaya, kuliner, hingga sejarah. Itu mengapa, bagi mereka yang ingin melihat pemandangan alam yang asri bisa menepi sejenak ke Karanganyar yang berjarak kurang lebih 1 jam dari Solo. 

 #4 Liburan di Solo tanpa rencana perjalanan ibarat perang tanpa strategi

Mengandalkan spontanitas dalam liburan memang kadang seru. Akan tetapi, di Solo, cara demikian akan menumbuhkan penyesalan. Meskipun terlihat santai, Solo punya banyak hidden gems yang tersebar sehingga butuh riset singkat agar waktu piknik efisien. 

Ambil contoh Kereta Jaladara, kereta uap lawas yang melintasi jantung Kota Solo. Jika ingin menjajal ikon Solo ini, wisatawan harus mencermati jadwal operasionalnya. Sebab, Jaladara tidak setiap saat beroperasi untuk umum.

Bagi rombongan kecil atau wisatawan individual, perjalanan baru akan dimulai jika kuota penumpang sudah terpenuhi. Jika tidak, pilihan yang tersisa adalah menyewa kereta secara pribadi dengan biaya sekitar Rp 2,5 juta rupiah. Nominal tersebut jelas menjadi sebuah pengeluaran yang tentu tidak sedikit bila dipaksakan.

Solo memang menarik untuk ditelusuri, tapi untuk beberapa orang dengan kebiasaan atau ekspektasi wisata tertentu, Kota Batik ini mungkin kurang menarik. Sekali lagi, ini bukan soal Solo kota yang buruk untuk dijadikan destinasi wisata ya. Ini semua perkara selera, persis seperti makanan cocok-cocokan. Itu mengapa, sebelum berwisata ke suatu tempat sebaiknya riset kecil-kecilan terlebih dahulu supaya plesir semakin nyaman. Dan, semoga, artikel ini bisa jadi panduan kecil-kecilan kalian sebelum berwisata ke Solo. 

Penulis: Paula Gianita
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Terpeleset Rel Kereta Api di Jalan Slamet Riyadi Solo, Bahaya Tersembunyi yang Jarang Disadari Pendatang 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version